"Maling, kamu! Balikin pulsa saya, dasar maling!"
Teriakan itu suatu hari saya dengar saat masih bekerja sebagai petugas call center di salah satu provider seluler di Indonesia beberapa tahun silam. Belum juga mengucapkan greeting, seorang pelanggan langsung teriak tanpa basa-basi.
Setelah berhasil saya "jinakkan", rupanya pelanggan tersebut ingin mengajukan komplain lantaran pulsanya raib secara misterius, padahal tidak digunakan. Usut punya usut, nomor pelanggan tersebut terdaftar di layanan konten berbayar tanpa ia sadari.
BACA JUGA: Prabowo Subianto "Gemoy"? Memangnya Prabowo Subianto Segemoy Apa Sih?
Cerita di atas hanya salah satu dari banyak pelanggan "ajaib" yang pernah saya temui. Jika dalam satu shift rata-rata saya menjawab sebanyak 50 telepon, saya hanya bisa berdoa agar saya dipertemukan dengan pelanggan yang baik hati, atau minimal tidak mencaci maki saya.
Petugas call center merupakan garda terdepan dari sebuah perusahaan. Jika ada pelanggan yang tidak puas dengan suatu barang atau jasa, sudah pasti mereka akan lari untuk mengadu ke call center dan menyampaikan keluh kesahnya.
Meski ketidakpuasan pelanggan bukanlah kesalahan call center, tak jarang call center ikut kena getahnya. Mendengarkan caci maki, umpatan, bahkan disumpahi yang jelek-jelek merupakan makanan sehari-hari bagi petugas call center.
BACA JUGA: Kok Ada Mahasiswa Akhir Alergi Ketika Ditanya Tentang Skripsi?
Meski dituntut untuk tidak ambil pusing dengan kata-kata kasar dari pelanggan, nyatanya petugas call center tetaplah manusia yang memiliki perasaan. Mereka hanya bekerja mematuhi SOP perusahaan. Mereka ada untuk mendengarkan dan menyelesaikan keluhan pelanggan.
Oleh karena itu, tidak sepantasnya mereka dijadikan pelampiasan atas kemarahan kita. Secara aturan atau SOP, call center itu tugasnya hanya mendengarkan dan menginput keluhan yang masuk.
Untuk penyelesaian masalah pelanggan, biasanya call center akan membantu meneruskan ke pihak terkait, misalnya pihak teknisi. Ada hal-hal di luar kendali call center yang tidak bisa diatasi saat itu juga.
Kadang kita lupa, bahwa orang di seberang telepon itu juga manusia yang sedang bekerja untuk menghidupi dirinya, bahkan keluarganya. Mereka bukan robot yang bisa dibentak-bentak sesuka hati hanya karena kita sedang kesal. Oleh karena itu, yuk belajar lagi untuk memanusiakan manusia.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Mengenal ANBK: Penjelasan, Fungsi, dan Jadwal Pelaksanaannya Selama 2024
-
Cara Cek Jumlah Pelamar CPNS 2024, Instansi Mana yang Banyak Peminat?
-
Bergenre Thriller, Intip Pemeran Utama Drama Korea 'Such a Close Traitor'
-
Usung Genre Misteri, Intip 5 Pemeran Utama Drama Korea Bertajuk Pigpen
-
Sinopsis 'Love on a Single Log Bridge', Drama Korea Terbaru Joo Ji Hoon
Artikel Terkait
-
Gurita Bisnis dan Perusahaan Prabowo Subianto, Bukan Kaleng-kaleng!
-
Daftar Perusahaan Indonesia Resmi Dukung Palestina dan Boikot Pendukung Israel
-
Berbeda dengan Anies, Heru Budi Tegaskan Tak Ada Niat Jual Saham Pemprov DKI di Perusahaan Bir
-
Tanggapi Presiden PKS, PDIP Sebut Saham Pemprov di Perusahaan Bir Bantu Pendapatan DKI saat Covid-19
-
BKI Gaspol Kerja Sama dengan Pelanggan, Gelar Customer Gathering Tahunan
Ulasan
-
Sinopsis dan Jadwal Tayang Kuyank, Horor Emosional dari Semesta Saranjana
-
Buku Kita dan Mereka, Menelusuri Akar Luka di Balik Identitas Manusia
-
1,9 Juta Penonton dalam Seminggu: Avatar: Fire and Ash Masih Punya Taring di Bioskop Indonesia
-
Ulasan Buku This is How You Heal, Kumpulan Esai untuk Pulih dari Kesedihan
-
Seporsi Mie Ayam Sebelum Mati: Bacaan Wajib untuk Kamu yang Lelah dengan Hidup
Terkini
-
Lebih dari Sekadar Drama: Bahaya Toxic Relationship bagi Remaja
-
4 Micellar Water Madecassoside Berikan Efek Calming pada Kulit Kemerahan
-
4 Serum Kombinasi Licorice dan Allantoin, Rahasia Kulit Cerah dan Kenyal
-
Mix and Match Andalan Kazuha LE SSERAFIM: 4 Ide Outfit dari Kasual ke Formal
-
Siap Rilis Januari 2026, Sinopsis 28 Years Later: The Bone Temple