Buku "The Fault in Our Stars" karya John Green menceritakan tentang tentang Hazel Grace Lancaster, seorang pasien kanker paru-paru yang hampir tidak dapat mengingat kehidupan tanpa kanker dan hampir putus asa dalam menjalani hidupnya.
Setelah dia didiagnosis menderita depresi, dia dipaksa untuk menghadiri sebuah kelompok pendukung penyakit kanker di mana dia bertemu Augustus Walters, seorang anak laki-laki yang selalu membacakan buku-buku untuknya. Kemudian mereka menjalin persahabatan yang erat dan saling mendukung satu sama lain.
"The Fault in Our Stars" juga telah diadaptasi ke dalam film dengan judul yang sama yang telah tayang pada tahun 2014 dan dibintangi oleh Shailene Woodley dan Ansel Elgort sebagai pemeran utamanya.
Ulasan Buku The Fault In Our Stars
Cerita ini sangat memukau, yang mengundang kita untuk merasakan emosi bersama karakter Hazel dan Augustus. Melalui humor dan keberanian mereka, John Green menghadirkan kisah yang mengharukan dan humor yang tak terlupakan.
Novel ini bukan hanya tentang cinta, tetapi juga menggambarkan bagaimana kanker tidak hanya memengaruhi korban, tetapi juga orang-orang yang mencintai mereka.
Dengan sudut pandang Hazel, kisahnya sangat jenaka dan lucu, menggambarkan penerimaan mereka terhadap penyakit tanpa mengasihani diri sendiri. Perjuangan mereka, dipaksa untuk menghadapi kematian di usia muda juga sangat menyentuh. Momen bersama saat mereka bisa menjadi remaja normal terasa istimewa dan luar biasa.
Hazel dan Augustus, meskipun dihadapkan pada kenyataan berat, mereka bertekad hidup sebagai remaja normal. Hubungan mereka penuh dengan perhatian, kebersamaan, dan kepedulian.
Cerita ini mengungkapkan sisi manusiawi karakter mereka di luar cobaan penyakit mereka, yang memberi gambaran menyeluruh dan mendalam.
Dengan bahasa sederhana, "The Fault in Our Stars" menjadi mudah dicerna oleh remaja dan pembaca baru. Karakter-karakter yang dikembangkan dengan baik dan dialog-dialog tajam memastikan pembacanya merasakan setiap emosi yang ditampilkan melalui buku ini.
Pelajaran hidup yang diselipkan dengan halus dalam plot membuat buku ini lebih dari sekadar kisah cinta, dan menjadi pengalaman yang membekas diingatan para pembaca.
Secara keseluruhan, buku ini dapat dinikmati pembaca berbagai kalangan karena kedalaman dan maknanya. Meskipun buku ini tidak memiliki akhir yang bahagia, tapi dapat membuat pembaca tertawa dengan humor yang diselipkan dan kisah perjuangan menginspirasi, sehingga pembaca tidak akan merasa bosan.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Mengubah Hobi Jadi Gaya Hidup Sehat Lewat Olahraga Futsal
-
Futsal dan Tren Urbanisasi: Solusi Ruang Terbatas di Lingkup Perkotaan
-
Bukan Sekadar Hobi, Futsal sebagai Investasi Kesehatan Jangka Panjang
-
Lagu Malang Suantai Sayang: Persembahan Sal Priadi untuk Kota Kelahirannya
-
Menulis di Tengah Kebisingan Dunia Digital, Masihkah Bermakna?
Artikel Terkait
Ulasan
-
Review Film Pangku: Hadirkan Kejutan Hangat, Rapi, dan Tulus
-
Jarak dan Trauma: Pentingnya Komunikasi Efektif dalam Novel Critical Eleven
-
Perjuangan untuk Hak dan Kemanusiaan terhadap Budak dalam Novel Rasina
-
Ulasan Novel Larung, Perlawanan Anak Muda Mencari Arti Kebebasan Sejati
-
Suka Mitologi Asia? Ini 4 Rekomendasi Novel Fantasi Terjemahan Paling Seru!
Terkini
-
Lula Lahfah Diingatkan Sahabat soal Reza Arap, Respons sang Ibu Bikin Kaget
-
Pagi, Siang, atau Malam: Kapan Waktu Olahraga Terbaik? Cari Tahu yang Paling Tepat Untukmu
-
Sinopsis Pro Bono: Drama Korea Hukum Terbaru Jung Kyung Ho Segera di Netflix
-
Deddy Corbuzier Rayakan Ultah Sabrina di Tengah Proses Perceraian, Netizen Soroti Tulisan di Kue
-
Usai 10 Tahun Pacaran, Kim Woo Bin dan Shin Min Ah Umumkan akan Menikah