Orang tua mana yang masih bingung nerapin fun learning untuk anak-anaknya? Adakah yang masih mager bikin aktivitas di rumah untuk anak? Wah, udah gak zamannya cuma ngandelin guru di sekolah. Orang tua juga bisa jadi guru di rumah, lho. Intip yuk ulasan buku "Islamic Montessori: Islamic Activity" karya Zahra Zahira di bawah ini.
Identitas Buku
Judul: Islamic Montessori Inspired Activity
Penulis: Zahra Zahira
Penerbit: Bentang Pustaka
Tahun terbit: 2020 (cetakan kedua)
Jumlah halaman: 228 halaman
Casa de Bambini, sejarah Montessori
Berawal dari sebuah rumah sakit jiwa di Italia, Dr. Maria Montessori berinisiatif memindahkan pasien anak-anak dari pasien dewasa karena merasa anak-anak itu bukan pasien sakit jiwa. Melainkan anak-anak yang hiperaktif dan terlantar karena kekurangan perhatian orang tua mereka yang menjadi buruh pabrik. Terbentuklah kelas Casa de Bambini atau Children House, yang berisi 50 lebih anak-anak tersebut.
Selanjutnya, Maria Montessori melakukan penelitian dan observasi terkait metode apa yang cocok diberikan kepada anak-anak itu. Kemudian, penelitian itu membuahkan hasil 5 area pembelajaran yang masih digunakan hingga sekarang meliputi, practical life, sensorial, language, mathematics, dan culture.
Melalui 5 area itu, Montessori membuktikan bahwa anak-anak tersebut mengalami perkembangan perilaku dari yang sulit berkonsentrasi dan hiperaktif menjadi anak yang penurut dan bisa berkonsentrasi dengan baik. Sehingga, metode Montessori banyak diadaptasi dalam proses pembelajaran di berbagai belahan dunia.
Islamic Montessori: Inspired Activity
Selain mengadaptasi metode Montessori, penulis menambahkan area art and craft untuk menstimulasi motorik halus anak melalui kegiatan seni. Dalam buku ini, penulis menjabarkan masing-masing area berikut ini:
- Practical life
Area ini merupakan yang paling dasar diajarkan dalam metode Montessori. Mengapa begitu? karena kegiatan kehidupan sehari-hari ini bertujuan untuk melatih konsentrasi, keteraturan, kemandirian, dan koordinasi. Kegiatan practical life yang ada dalam buku ini meliputi melipat baju, memakai jaket, mengikat tali sepatu, dan lain sebagainya.
- Sensorial
Sensorial merupakan area yang kegiatannya fokus pada stimulasi pancaindra anak-anak, yaitu perabaan, penciuman, pendengaran, penglihatan, dan pengecapan. Kegiatan ini dilakukan dengan cara sorting dan classifying benda-benda. Contohnya seperti menggambar tangan dengan kuas, menebak nama teman, mencicipi buah-buahan, dan lain sebagainya.
- Language
Kemampuan berbahasa bisa dilatih sejak dini dan dimulai dari orang tua. Melalui metode Montessori, kemampuan bahasa berhubungan dengan sistem komunikasi sehingga anak bisa membedakan suara, memahami kata-kata dan kalimat, serta cara berkomunikasi. Kegiatan yang bisa dicoba di rumah yaitu storytelling, belajar huruf, tracing, dan lain-lain.
- Mathematics
Kegiatan matematika bisa dimulai dari yang sederhana saja ya, mom. Di area ini, anak akan belajar menghitung jumlah kaus kaki mereka, menimbang benda, menghitung balon, dan lain sebagainya. Tentu saja konsentrasinya akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu.
- Culture
Culture atau budaya ini menjadi salah satu aspek penting untuk mengenalkan dunia kepada anak. Mungkin terkesan berat, namun pembelajaran akan lebih menyenangkan ketika disesuaikan dengan usianya. Contoh kegiatan culture yaitu, bermain kartu yang berisi hewan maupun siklus hidup hewan, memahami timeline birthday-nya sendiri, dan masih banyak lagi.
- Art and Craft
Untuk menstimulasi estetika dan motorik halus pada anak, orang tua perlu memberi anak ruang untuk belajar menggunting, menyobek, membuat prakarya, dan lainnya. Ketika dilakukan dengan rutin, maka anak akan mengalami perkembangan dengan sendirinya.
- Islamic Studies
Penulis sengaja menambahkan area ini yang disesuaikan untuk anak-anak muslim Indonesia. Selain belajar 5 area Montessori, penulis ingin mengenalkan konsep Tuhan dan alam semesta kepada anak-anak. Dengan tujuan untuk membiasakan anak melibatkan Tuhan dalam setiap kegiatan sehari-hari.
Buku ini sejatinya berisi ide-ide aktivitas yang bisa orang tua lakukan di rumah untuk menunjang perkembangan otak dan perilaku anak. Berisi 30 tema mingguan yang di setiap temanya ada 7 aktivitas dari 7 area Montessori di atas. Penulis juga sudah menyesuaikan alat dan bahan yang mudah didapat sehingga orang tua dapat menirunya di rumah. Menarik banget, kan!
Baca Juga
-
Gunung Bekel, Jalur Ziarah Peninggalan Majapahit Via Jolotundo
-
Mengenal 'Shinrin-yoku', Terapi Hutan ala Orang Jepang
-
Jamu Resmi Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO, Tapi Anak Sekarang Lebih Pilih Boba
-
Gunung Penanggungan: Puncak Suci yang Tidak Cocok untuk Pendaki Pemula
-
Menang 2 AMI Awards & Top Track Spotify 2023, Raim Laode: Innalillahi
Artikel Terkait
-
Obrolan Geni Faruk dan Anofial Asmid Mau Tambah Anak Jadi Omongan: Kejar Target Punya 13 Anak
-
Pilihan Hidup Sendiri: Ketika Anak Muda Memutuskan Tidak Menikah, Salahkah?
-
Ulasan Novel 'Ayah, Ini Arahnya Kemana, Ya', Buku yang Temani Kamu Lewati Masa Sulit
-
Dulu Berseteru, Pramono Bersyukur Bisa 'Damaikan' Anak Abah dan Ahokers di Pilkada Jakarta
-
Bersejarah! Anak Abah-Ahokers Kini Bersatu Dukung Pram-Rano di Jakarta: Ahok dan Anies Bertemu usai Relawan Guyub?
Ulasan
-
Ulasan Novel 'Ayah, Ini Arahnya Kemana, Ya', Buku yang Temani Kamu Lewati Masa Sulit
-
Emosional yang Begitu Sesak dalam Film Bila Esok Ibu Tiada
-
Ulasan Novel Happy Ending Machine: Ketika Mencintai Orang yang Salah
-
Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam: Melawan Tradisi Kawin Tangkap
-
Menguak Sisi Gelap Masyarakat Elitis dalam Novel Ferris Wheel at Night
Terkini
-
Teka-teki Eliano Reijnders Dicoret STY dari Skuad, Ini Kata Erick Thohir
-
Pilihan Hidup Sendiri: Ketika Anak Muda Memutuskan Tidak Menikah, Salahkah?
-
Kesbangpol dan PD IPARI Karanganyar Gelar Pembinaan Kerukunan Umat Beragama untuk Meningkatkan Toleransi dan Harmoni
-
3 Rekomendasi Film Kolaborasi Memukau Ryan Gosling dan Emma Stone
-
Rekor Pertemuan Timnas Indonesia vs Arab Saudi, Garuda Belum Pernah Menang?