Teologi Kaum Tertindas, buku 'kontroversial‘ karya Abad Badruzaman membawa pembaca dalam perjalanan intelektual yang mendalam, menggali hubungan antara keagamaan dan ketidakadilan sosial.
Buku ini tidak hanya menjadi tinjauan terhadap teologi tradisional, tetapi juga sebuah panggilan untuk merespon dan mengatasi ketidaksetaraan dalam masyarakat.
Identitas Buku
Juadul: Teologi Kaum Tertindas
Penulis: Abad Badruzaman
Penerbit: Pustaka Pelajar
Jenis Sampul: Soft Cover
Jumlah Halaman: 265
Dimensi: 15 x 20 cm
Kertas: Hvs
Ulasan Buku
‘Teologi Kaum Tertindas’ membuka pembahasan dengan merinci konsep-konsep tradisional dalam teologi dan bagaimana mereka dapat memperpetuasi ketidakadilan sosial. Badruzaman menantang konsep-konsep ini dengan argumentasi kritis, merangsang pikiran pembaca untuk melihat keagamaan dari perspektif yang lebih inklusif.
Salah satu poin penting dalam buku ini adalah eksplorasi Badruzaman terhadap kedalaman kepedulian sosial dalam ajaran agama. Ia menyoroti panggilan agama untuk keadilan, empati, dan solidaritas dalam mengatasi ketidaksetaraan. Buku ini menjadi panggilan untuk memahami agama sebagai kekuatan yang mendorong tindakan sosial positif.
Badruzaman menganalisis peran kelembagaan dalam mengukuhkan ketidaksetaraan sosial. Ia meneliti bagaimana struktur keagamaan dan sosial dapat menjadi alat kontrol dan penindasan terhadap kelompok-kelompok tertentu. Buku ini menantang pembaca untuk mengkritisi dan mengubah kelembagaan yang tidak sejalan dengan nilai-nilai keadilan.
BACA JUGA: Perspektif Teologis untuk Melawan Kapitalis dalam Buku Islam Melawan Kapitalisme
Buku ‘Teologi Kaum Tertindas’ tidak hanya menyajikan kritik, tetapi juga menawarkan pemikiran alternatif tentang bagaimana kita dapat merespon ketidaksetaraan sosial. Badruzaman mengajak pembaca untuk merenungkan peran agama dalam menyuarakan kebenaran, memerangi ketidakadilan, dan membangun masyarakat yang lebih adil.
Buku ini bukan hanya sekadar analisis akademis, tetapi juga panggilan untuk aksi dan transformasi sosial. ‘Teologi Kaum Tertindas’ membebaskan pemikiran pembaca dari konsep-konsep dogmatis, merangsang kesadaran akan perlunya perubahan dalam masyarakat yang diwarnai ketidaksetaraan.
Dengan membaca karya ini, pembaca diundang untuk mempertanyakan praktek-praktek yang mendukung ketidakadilan dan mendorong untuk membangun masyarakat yang lebih inklusif dan adil. ‘Teologi Kaum Tertindas’ oleh Abad Badruzaman adalah sebuah kontribusi berani terhadap diskusi tentang keagamaan dan tanggung jawab sosial, menginspirasi kita semua untuk menjadi agen perubahan dalam dunia yang penuh dengan ketidaksetaraan.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Buku Revolusi Pengharapan, Dinamika Psikologis Masyarakat Kapitalis
-
4 Rekomendasi Toko Buku Bekas di Instagram, Lawas namun Tetap Berkualitas
-
Ulasan Buku Hidup Itu Mudah Jangan Dibuat Susah, dari Kesederhanaan Menuju Kebahagiaan
-
Merekonstruksi Sejarah Palestina Lewat Buku 'Siapa Orang Asli Palestina?'
-
Penderitaan Seorang Ibu di Tengah Gejolak Revolusi, Ulasan Novel 'Ibu'
Artikel Terkait
-
Novel Dia Adalah Kakakku, Perjuangan Seorang Kakak Mewujudkan Cita-Cita Adiknya
-
4 Rekomendasi Novel Inspiratif untuk Menemani Proses Perbaikan Diri
-
Menguak Misteri Pembunuhan Sebuah Keluarga dalam Novel 'Pasien'
-
Ulasan Buku 'Di Tanah Lada': Pemenang II Sayembara Menulis Novel DKJ 2014
-
Belajar Berani Untuk Tidak Disukai Melalui Buku The Courage to be Dislike
Ulasan
-
Ulasan Buku Period Power, Meningkatkan Produktivitas Saat Datang Bulan
-
Pedasnya Nendang, Icip Kuliner Cabe Ijo yang Bikin Ketagihan di Kota Jambi
-
Semangat Menggapai Cita-Cita dalam Buku Mimpi yang Harus Aku Kejar
-
Novel Dia Adalah Kakakku, Perjuangan Seorang Kakak Mewujudkan Cita-Cita Adiknya
-
4 Rekomendasi Novel Inspiratif untuk Menemani Proses Perbaikan Diri
Terkini
-
4 Gaya OOTD Simpel ala Seohyun SNSD, Tetap Fashionable untuk Hangout!
-
3 Pemain Debutan yang Dipanggil STY ke Timnas untuk AFF Cup, Siapa Saja?
-
Yoursay Talk Unlocking New Opportunity: Tips dan Trik Lolos Beasiswa di Luar Negeri!
-
4 Rekomendasi Outfit Kasual ala Momo TWICE yang Cocok untuk Hari-Hari Santaimu
-
Jonatan Christie Tampil Antiklimaks, Gelar Tunggal Putra pun Melayang