Hidup seolah tak bisa terlepas dari masalah. Satu masalah berhasil diselesaikan, datang lagi masalah berikutnya yang butuh dicarikan jalan keluarnya. Ya, namanya juga hidup, ada saja masalah yang kadang datang dan membuat manusia merasa sedih dan susah karenanya.
Namun percayalah, masalah yang datang itu sebenarnya adalah sebuah cara untuk mendewasakan kita. Ketika kita mampu menghadapi setiap masalah dengan sabar, tawakal, dan berusaha mencari jalan keluar terbaik, maka hidup kita akan baik-baik saja.
BACA JUGA: Abnormalitas dan Kritik Sosial dalam Novel Gadis Minimarket
Bertemanlah dengan masalah yang ada. Agar kita mampu menghadapinya dengan sabar dan bijaksana. Dalam buku ‘Hidup Sekali Bijak Mengeksekusi’ dijelaskan bahwa masalah adalah guru yang membantu menjadikan kita sosok yang kuat, yang mampu mengatasi setiap tekanan, dan menjadikan kita sosok yang selalu mawas diri. Karena masalah, kita bisa belajar dari kegagalan, belajar saat menuai keberhasilan, dan menikmati indahnya perjuangan. Semuanya tak akan kita dapati jika masalah tak hadir dalam kehidupan.
Ketika masalah hadir dalam detik kehidupan, saat itulah kita diberi kepercayaan oleh Tuhan untuk mampu menyelesaikan. Bukan dnegan mengeluh, memprotes keadaan, serta jangan pula sesekali mengomel tentang ketidakadilan. Masalah bisa jadi amanah dari Tuhan untuk kita selesaikan. Kita diberikan kepercayaan langsung oleh Tuhan yang Mahakuasa untuk menjadi problem solver (hlm. 22-23).
BACA JUGA: Titik Temu Islam dan Feminisme, Ulasan Buku 'Menjadi Feminis Muslim'
Mengeluh adalah salah satu hal yang biasa dilakukan oleh sebagian orang ketika sedang ditimpa masalah. Mengeluh memang wajar dan manusiawi, tapi jangan sampai menjadi kebablasan bahkan menjadi sebuah kebiasaan. Janganlah kita menjadi manusia yang gampang mengeluh dengan keadaan. Percayalah, mengeluh itu tidak akan menyelesaikan persoalan apa pun.
Dalam buku ini dijelaskan, masalah tidak akan selesai jika kita hanya mengeluh. Kita tak akan pernah mendapatkan kebaikan dari kebiasaan mengeluh. Kita tak akan pernah naik tangga jika masalah yang sudah ada di depan mata hanya ditanggapi dengan mengeluh semata. Mengeluh adalah sikap orang-orang yang tidak bersyukur.
Buku ‘Hidup Sekali Bijak Mengeksekusi’ karya Mareta Firdhausa (Quanta, Jakarta) ini layak untuk dibaca. Buku berisi kumpulan artikel beragam tema ini bagus dijadikan bahan merenung tentang banyak hal. Diharapkan setelah membaca buku ini, kita dapat lebih bijak menghadapi hidup.
Baca Juga
-
Seni Mengatur Waktu dengan Baik dalam Buku "Agar Waktu Anda Lebih Bermakna"
-
Buku Perjalanan ke Langit: Nasihat tentang Pentingnya Mengingat Kematian
-
Ulasan Buku Resep Kaya ala Orang Cina, Cara Menuju Kekayaan yang Berlimpah
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
-
Tuhan Selalu Ada Bersama Kita dalam Buku "You Are Not Alone"
Artikel Terkait
-
Titik Temu Islam dan Feminisme, Ulasan Buku 'Menjadi Feminis Muslim'
-
Suami Punya Harta Triliunan, Begini Gaya Mewah Istri Haji Isam Pakai Tas Branded Rp3,8 M
-
Lagi Eranya Cepat Kaya Lewat Jalur Viral, Mau Ikutan?
-
Ulasan Buku Anne of Green Gables, Menyelami Kehidupan Gadis Pedesaan di Tahun 1900-an
-
Ulasan Buku 'Self Healing With Qur'an', yang Menyejukkan Hati dan Mental
Ulasan
-
Depot Mie Sahadja Malang: Hangatnya Cita Rasa dan Kenangan Rumah Nenek
-
Ulasan Buku Granny Loves to Dance: Saat Nenek Tercinta Terkena Alzheimer
-
Ulasan Film Kampung Jabang Mayit: Ritual Maut, Cerita Mistis Dukun Sadis!
-
Mengejar Cinta Halal: Ketika Perasaan dan Takdir Tidak Berjalan Seiring
-
Menilik Dakwah dalam Balutan Fiksi Religi di Novel Harapan di Atas Sajadah
Terkini
-
Motorola Edge 860 Pro: HP Flagship yang Siap Bikin Brand Lain Ketar-ketir
-
5 Inspirasi OOTD Traveling ala Sashfir yang Mudah Ditiru, Simpel dan Elegan
-
Selamat! NCT Dream Raih Kemenangan Kedua Lagu BTTF di Program Music Core
-
7 Rekomendasi Film Petualangan Seru yang Membuatmu Lupa Waktu
-
Tembus 2 Juta Penonton Film Sore: Tentang Perjalanan yang Membekas di Hati