Manhwa asal Korea Selatan "The Star Seekers" karya HYBE Entertainment, perusahaan hiburan Korea Selatan, awalnya muncul sebagai komik web dalam bahasa Inggris dan sekarang sudah tersedia dalam terjemahan bahasa Indonesia.
Webtoon ini terdiri dari 70 episode yang dirilis pada Januari 2022 dan berakhir pada Oktober 2023, yang kemudian diterbitkan oleh Ize Press.
Volume 2 dijadwalkan rilis pada Februari 2024. Manhwa ini adalah hasil kolaborasi dengan grup K-pop Tomorrow x Together (TXT), yang menawarkan sentuhan unik pada genre ini.
Manhwa dengan genre fantasi ini mengisahkan tentang Star One, grup idola yang tidak terkenal, mereka terdiri dari lima anggota yaitu, Soule, Eugene, Taho, Viken, dan Avys, yang menemui kesulitan dalam industri musik di mana sihir sering digunakan dalam pertunjukan.
Meskipun dikontrak oleh agensi, mereka tidak memiliki sihir, yang membuat mereka tidak menarik perhatian. Hingga suatu hari, sebuah serangan yang seharusnya ditujukan pada grup idola terkenal malah mengaktifkan kekuatan sihir Soule untuk melindungi rekan-rekannya.
Peristiwa ini menjadi titik balik bagi Star One, mempromosikan mereka dari grup idola tingkat dua menjadi tingkat satu. Agensi mereka menyadari potensi mereka dan menyewa manajer khusus untuk membantu mereka mengembangkan dan mengendalikan kekuatan sihir mereka.
Namun, tantangan muncul dengan adanya Klan Pembunuh Naga, organisasi rahasia yang menganggap anggota Star One sebagai "anak laki-laki yang ditakdirkan". Sekarang, mereka harus belajar mengendalikan kekuatan mereka dan melawan serangan musuh.
Manhwa ini menciptakan paralel antara kehidupan nyata dan fantasi, yang menggambarkan kisah anggota band K-pop dengan kekuatan khusus mereka. Namun, bagi penggemar K-pop dan penggemar cerita fantasi, beberapa aspek dari manhwa ini mungkin kurang memuaskan.
Alur cerita terkesan klise dengan unsur bromance yang cukup mencolok. Meskipun volume pertama berkembang cukup cepat, ketegangan dalam cerita kurang terasa. Untuk ilustrasi, meskipun berwarna penuh, namun memiliki kekurangan terhadap detail, sehingga membuat sulit untuk membedakan tiga karakter utama.
Sementara klan pembunuh naga menampilkan karakter antagonis yang menarik, fokus pada hubungan antara anggota Star One dapat meninggalkan sedikit kesan. Karakter wanita, seperti ibu Soule dan istri Kim, kurang mendapatkan pengembangan, yang menempatkannya di latar belakang.
Meski demikian, "The Star Seekers" tetap menjadi pilihan menarik bagi mereka yang mencari kombinasi antara K-pop dan fantasi, namun bagi saya, alur cerita yang sederhana dan kurangnya kedalaman karakter membuatnya kurang memuaskan dibandingkan dengan manhwa sejenis lainnya.
Baca Juga
-
Review Series 'Squid Game 2', Lebih Kompleks namun Kurang Menegangkan?
-
Menapak Jejak Warisan Jokowi Selama Satu Dekade Masa Kepemimpinan
-
Ulasan Film Daisy, Perpaduan Romansa dan Thriller yang Tak Terduga
-
4 Rekomendasi Film Korea Dibintangi Ji Chang Wook, Revolver Teranyar
-
Seru dan Menyentuh! 4 Film Indonesia tentang Keluarga yang Wajib Ditonton
Artikel Terkait
-
4 Inspirasi OOTD Kasual ala Yeonjun TXT, Bikin Gaya Harian Makin Kece!
-
Web Drama Kitchen Soldier Gaet Park Ji Hoon Jadi Pemeran Utama
-
'Study Group', Adaptasi Webtoon yang Sukses Menarik Perhatian Global!
-
My Husband And I Cannot Live in the Same World, Bahaya Cowok Red Flag!
-
Review Manhwa Traces of the Moon: Definisi Sudah Jatuh Tertimpa Tangga!
Ulasan
-
Ulasan Buku Rahasia Sang Waktu, Investasikan Waktu untuk Kehidupan Bermakna
-
Ulasan Novel Aroma Karsa, Menjelajahi Isi Dunia Melalui Aroma
-
Ulasan Novel Sagaras: Petualangan Ali dalam Melawan Ksatria Sagaras
-
Review I'm Not a Robot: Saat Captcha Bikin Kita Ragu, Aku Manusia atau Bot?
-
Review Anime Baki, Pertempuran Tak Berujung Demi Menjadi yang Terkuat
Terkini
-
4 Inspirasi Clean Outfit ala Hwang In-youp, Gaya Makin Keren Tanpa Ribet!
-
Kalahkan China 3-1 dan Cetak Sejarah, Indonesia Juarai BAMTC 2025
-
Piala Asia U-20: Menerka Formula Indra Sjafri untuk Kejutkan Uzbekistan
-
Jelang Lawan Uzbekistan, Timnas Indonesia U-20 Dihantui Statistik Buruk Indra Sjafri
-
Demi Efisiensi Anggaran, Pendidikan Dikorbankan: Bijakkah Keputusan Ini?