Dengan menggunakan teknologi AI yang dihasilkan dari pembelajaran mesin, Metaverse Entertainment telah membuat sebuah grup K-pop bernama MAVE.
Grup ini melangsungkan comeback pertamanya dengan lagu "What's My Name" yang video musiknya telah ditonton lebih dari 1,5 juta kali hanya dalam waktu kurang dari 24 jam.
Single baru ini dirilis pada 30 November 2023, dan para penggemar tidak bisa berhenti memuji kualitas, produksi, dan musiknya.
Nama MAVE berasal dari 'make new wave' atau 'meta wave', karena grup ini memiliki ambisi untuk menciptakan gelombang baru di kancah K-pop selama era metaverse. Nama-nama grup K-pop biasanya menunjukkan sesuatu tentang masing-masing anggota, mungkin hal ini menunjukkan apa yang ingin mereka capai dengan musik mereka atau apa yang ingin mereka sampaikan.
Grup yang terdiri dari empat orang, yaitu SIU, ZENA, TYRA, dan MARTY, memulai debutnya pada bulan Januari lalu dengan lagu PANDORA. Mereka berusia antara 19 dan 20 tahun dan masing-masing berasal dari negara yang berbeda, termasuk Amerika Serikat dan Indonesia, mereka semua memiliki ciri khas Asia, seperti yang biasa terjadi di industri hiburan Korea Selatan.
Video musik pertama mereka telah ditonton lebih dari 20 juta kali, sementara akun Spotify mereka memiliki lebih dari 1,5 juta pendengar bulanan.
Pada bulan Maret lalu mereka tampil di program musik Show! Music Core, yang disiarkan di saluran TV MBC, seperti grup K-pop lainnya yang mempromosikan single baru mereka.
Para anggota telah berpartisipasi dalam challenge TikTok dan baru-baru ini merayakan 100 hari sejak debut mereka. Namun, selain jumlah dan pencapaian yang menyertainya, yang paling menarik dari grup ini adalah mereka adalah avatar.
Berkat AI, teknologi 3D, augmented reality, dan sintesis suara, para penyanyi virtual ini bisa terlihat seperti grup K-Pop pada umumnya, bahkan terkadang hampir tidak bisa dibedakan dengan grup K-pop aslinya, terutama dalam hal bernyanyi.
Dengan lagu yang menarik, visual yang menakjubkan, dan koreografi yang realistis, "What's My Name" telah menarik perhatian para penggemar musik K-pop.
Para animator yang menciptakan ekspresi wajah untuk video musik ini juga sangat hebat. Dari sedikit seringai, senyuman, dan gaya yang ditampilkan, para gadis MAVE menunjukkan bahwa AI juga tidak kalah menarik dengan manusia aslinya.
Video musik ini juga menarik dan menyenangkan untuk ditonton. Saya penasaran berapa lama waktu dan kreativitas yang dibutuhkan untuk memproduksi AI dibandingkan dengan produksi tanpa melibatkan AI, dan mana yang lebih mahal, biaya idola sungguhan atau idola AI.
"What's My Name" juga agak mirip seperti lagu aespa, mungkin karena aespa juga mengusung konsep futuristik yang menjadikan lagu dari MAVE punya aura yang sama, namun sejujurnya lagu ini juga tidak kalah bagus dan menjadikan pengalaman mendengar yang cukup unik.
Baca Juga
- 
                      
              Mengubah Hobi Jadi Gaya Hidup Sehat Lewat Olahraga Futsal
- 
                      
              Futsal dan Tren Urbanisasi: Solusi Ruang Terbatas di Lingkup Perkotaan
- 
                      
              Bukan Sekadar Hobi, Futsal sebagai Investasi Kesehatan Jangka Panjang
- 
                      
              Lagu Malang Suantai Sayang: Persembahan Sal Priadi untuk Kota Kelahirannya
- 
                      
              Menulis di Tengah Kebisingan Dunia Digital, Masihkah Bermakna?
Artikel Terkait
- 
                
              5 Musik Klasik yang Sering Kamu Dengar tapi Nggak Tahu Judulnya
- 
                
              Syarla Idol XII Rilis Lagu Baru 'Kasar', Curhat tentang Toxic Relationship
- 
                
              Keren! Tidak Cuma V BTS, IU Gandeng Sutradara Populer Ini untuk MV Lagu Baru
- 
                
              Gara-Gara Kembang Api, Vokalis Paramore Pecat Kru di Atas Panggung
- 
                
              7 Lagu Penyanyi Indonesia Tembus 300 Juta Streams di Spotify, Hits Banget!
Ulasan
- 
                      
              Review Anime Umamusume: Pretty Derby Season 2, Menghadapi Badai Cedera
- 
                      
              Review Film Tron: Ares, Membawa Aksi Digital ke Level Tingkat Baru!
- 
                      
              Review Film Black Phone 2: Lebih Gelap, Lebih Sadis dan Lebih Menyeramkan!
- 
                      
              Review Film Murder Report: Wawancara Gila Menguji Batas Akal dan Nurani
- 
                      
              Review Film Shelby Oaks: Debut Horor yang Menggoda, tapi Belum Sempurna
Terkini
- 
           
                            
                    
              Ajak Bicara Sosok Kecil dalam Diri: Mengenal dan Menyembuhkan Inner Child
- 
           
                            
                    
              Panduan Ziarah di Arab Saudi: 4 Aturan Penting yang Wajib Diketahui Jamaah!
- 
           
                            
                    
              Menimbang Kesiapan TKA 2025: Dari Gangguan Server hingga Suara Siswa
- 
           
                            
                    
              Welas Asih dalam Balutan Keramahan Miss Raminten
- 
           
                            
                    
              Peran di Film 'Dopamin' Bawa Angga & Shenina ke Refleksi Pernikahan