The Boy and the Heron merupakan film baru dari studio Ghibli yang mulai tayang di Indonesia sejak 13 Desember 2023.
Film asal Jepang ini memiliki judul asli bertajuk Kimitachi wa Dou Ikiru ka yang terinspirasi dari novel karya Genzaburo Yoshino tahun 1937.
The Boy and the Heron mengulik kisah dari seorang anak laki-laki bernama Mahito Maki dengan seekor burung cangak abu-abu. Mahito Maki mesti menghadapi kenyataan pahit ketika sang ibu menjadi korban meninggal dunia atas insiden kebakaran di tengah Perang Pasifik.
Bersama sang ayah, Shoichi, keduanya pergi meninggalkan Tokyo ke sebuah pedesaan. Mahito terpaksa harus memulai kehidupan baru bersama ibu tirinya, Natsuko, ketika ia masih berduka atas kematian sang ibu.
Selama di rumah barunya itu, Mahito bertemu dengan burung cangak abu-abu, The Grey Heron, yang merayu Mahito untuk masuk ke dunia misterius yang konon bisa mempertemukannya dengan sang mendiang ibu. Mahito akhirnya bersedia masuk ke dalam dunia magis untuk dapat berjumpa dengan sang ibu.
Studio Ghibli bersama Hayao Miyazaki sukses menampilkan inovasi baru dalam penggarapan film The Boy and the Heron ini. Kengerian insiden kebakaran yang menimpa ibu Mahito dapat digambarkan secara jelas dan terasa nyata di benak tiap penonton.
Sama seperti film-film Studio Ghibli lainnya, film The Boy and the Heron turut menampilkan karakter imajinatif. Mulai dari manusia yang ahli bertransformasi menjadi burung hingga makhluk bernama Warawara yang berasal dari tunas bayi.
Kehadiran karakter Warawara ini seperti membangkitkan memori penonton terhadap karakter menggemaskan Ghibli lainnya, seperti Susuwatari dari Spirited Away.
Satu kekurangan yang tampak terlihat justru dari pembentukan para karakter manusia. Karakter seperti Shoichi dan Natsuko yang memiliki peran penting di kehidupan Mahito malah tidak diulik secara lebih dalam. Sepanjang film, kita hanya difokuskan dengan perjuangan Mahito dalam mencari keberadaan sang ibu bersama The Grey Heron dan Himi.
Secara keseluruhan, The Boy and the Heron mengangkat kisah tentang proses penerimaan duka setelah kehilangan seseorang tersayang yang berhasil menyentuh hati tiap penonton.
Baca Juga
-
Tembus 5 Juta Penonton, Agak Laen 2 Jadi Film Indonesia Terlaris Kedua 2025
-
5 Drama Populer di Bulan November, Ada Taxi Driver 3 hingga Moon River
-
Sekuel Spin-Off Sonic the Hedgehog dan Teenage Mutant Siap Rilis pada 2028
-
Zootopia 2 dan Wicked: For Good Rajai Box Office di AS Sambut Thanksgiving
-
5 Drama Korea Terbaru di Bulan Desember 2025, Ada Made in Korea
Artikel Terkait
-
Alasan Thomas Doll Angkat Topi untuk Wasit Jepang, Bukan karena Hadiahi Persija Penalti
-
Ulasan Film A Resistance, Nasib Pejuang Wanita Korea di Era Penjajahan Jepang
-
Bakal Temui Menteri Fumio Kishida, Jokowi Mau Rayu Jepang Berinvestasi di IKN
-
Tragis! Kodai Naraoka Peringkat 1 BWF World Tour Finals 2023 tapi Terancam Gagal Lolos
-
Jelang Piala Asia 2023, Skuad Timnas Indonesia Kumpul Satu Hari Sebelum TC di Turki
Ulasan
-
Ulasan Film Qorin 2: Mengungkap Isu Bullying dalam Balutan Horor Mencekam
-
Ulasan Buku "Revenge of the Tipping Point", Kombinasi Psikologi Dunia
-
Review Film Wasiat Warisan: Komedi Keluarga dengan Visual Danau Toba
-
Review Film Zootopia 2: Petualangan yang Lebih Dewasa dan Emosional
-
Ulasan Film Steve: Kisah Satu Hari yang Mengancam Kewarasan
Terkini
-
EXO Hidupkan Lagi Konsep Superpower di Trailer Album Penuh ke-8, REVERXE
-
Tembus 5 Juta Penonton, Agak Laen 2 Jadi Film Indonesia Terlaris Kedua 2025
-
Akar Masalah Bullying: Sering Diabaikan, Lingkungan, dan Psikologi Keluarga
-
Hadapi Filipina, Timnas Indonesia Jangan sampai Senasib dengan Myanmar
-
Bongkar Luka Bullying: Belajar dari Drama 'The Glory' dan Realitas Saat Ini