Film Einstein and Eddington menceritakan kisah nyata tentang dua ilmuwan brilian yang menjembatani jarak geografis dan perbedaan kepribadian mereka untuk membuktikan teori relativitas Albert Einstein. Terletak pada masa Perang Dunia I, film ini mengungkapkan ketertarikan dan rasa ingin tahu Arthur Eddington (diperankan oleh Andy Serkis), seorang astronom Inggris, terhadap karya Einstein. Eddington percaya bahwa teori relativitas Einstein dapat diverifikasi melalui pengamatan pembengkokan cahaya oleh gravitasi matahari selama gerhana matahari. Sedangkan Einstein (diperankan oleh David Tennant) adalah seorang fisikawan teoretis terkenal yang menantang pemahaman dunia tentang ruang, waktu, dan gravitasi melalui teorinya.
Meskipun teori Einstein tentang relativitas masih kontroversial pada tahun 1919 dan belum terbukti secara eksperimental, Eddington diyakinkan tentang potensi besar teori tersebut. Karena itulah, Eddington mengorganisir ekspedisi ke pulau Principe di Afrika Barat untuk mengamati gerhana matahari pada tahun yang sama. Tentu saja, ekspedisi ini penuh dengan bahaya dan tantangan, tetapi upaya gigih dari Eddington dan timnya berhasil memiliki hasil yang memuaskan.
Foto-foto gerhana matahari tersebutlah yang akhirnya memberikan bukti kuat untuk teori relativitas Einstein dan termasuk dalam momen penting dalam sejarah sains. Film ini menggambarkan kisah tentang persahabatan dan kepercayaan antara dua ilmuwan hebat yang dipisahkan oleh jarak yang jauh. Einstein and Eddington adalah film yang dibuat dengan baik dan informatif. Aktingnya luar biasa, dan efek visualnya memukau, membawa penonton dalam sebuah petualangan luar angkasa ke negara eksotis Afrika Barat. Film ini bisa menjadi pilihan tepat bagi siapa saja yang tertarik dengan sains, sejarah, atau biografi.
Salah satu kelebihan dari film ini adalah akting luar biasa dari David Tennant dan Andy Serkis. Tennant dengan sangat elegan menciptakan karakter Einstein yang kompleks dan brilian, sementara Serkis menangkap sifat-sifat eksentrik Eddington dengan percaya diri. Selain itu, sinematografi yang indah dan atmosfer futuristik yang diciptakan oleh efek visual yang menakjubkan mampu membangkitkan minat serta mampu memukau penonton. Selain itu, cerita dari film ini sangat menarik dan informatif. Namun, terdapat kekurangan pada beberapa bagian yang mungkin terlalu teknis untuk dipahami oleh penonton awam dan filmnya sedikit lambat di beberapa tempat.
Einstein and Eddington adalah sebuah film sejarah sains yang menghibur dan menggugah. Memaparkan persahabatan dan kolaborasi unik antara dua orang hebat di masa ketidakpastian dunia, film ini mungkin bisa memberikan suntikan energi bagi penontonnya untuk tetap mempertahankan percayaannya pada ilmu pengetahuan dan kebersamaan dalam menjalani kehidupan. Film yang sangat direkomendasikan bagi siapa saja yang tertarik dengan sains, sejarah, atau biografi.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Review Anime Blue Miburo, Sejarah Awal Shinsengumi di Era Senja Samurai
-
4 Film Jepang yang Akan Mengubah Perspektifmu tentang Kesehatan Mental
-
Review Anime Kimi wa Meido-sama, Mantan Pembunuh Menjadi Maid Biasa
-
Review Anime Shangri-La Frontier Season 2, Rahasia Seven Colossi Terungkap
-
Reviw Anime Helck, Ketika Pahlawan Benci Manusia dan Ingin Jadi Raja Iblis
Artikel Terkait
-
Seram Banget! Ini 4 Film Horor Populer Indonesia Hasil Adaptasi Novel
-
Review Film 'The Kindergarten Teacher', Batas antara Apresiasi dan Obsesi
-
5 Film Wajib Tonton di Akhir Pekan, Ada Ancika hingga New Normal
-
3 Film Horor yang Dibintangi Ge Pamungkas, Terbaru Ada Lampir
-
Review Film 'Tag', Horor Ngeri tapi Bikin Gak Ngerti
Ulasan
-
Review Novel Return to the Dallergut Dream Department Store: Misteri di Balik Toko Mimpi
-
Ulasan Film Jurassic World Rebirth: Visual Gila, Cerita Bikin Penasaran!
-
Alunan Piano yang Menghubungkan Rasa Cinta dalam Novel A Song For Alexa
-
Lagu No One Noticed oleh The Marias Bicara Soal Rasa Kesepian, Siapin Tisu!
-
Ulasan Novel Story of My Life: Tawa, Luka, dan Harapan di Pennsylvania
Terkini
-
Infinix Hot 60i Resmi Rilis, HP Rp 1 Jutaan Bawa Memori Lega dan Chipset Helio G81 Ultimate
-
Indonesia Sudah Otomatis, Bagaimana Perhitungan Rasio Kelolosan Tim-Tim ASEAN ke AFC U-17?
-
Dihuni 15 Pemain Kaliber Timnas Senior, Gerald Vanenburg Wajib Bawa Kembali Piala AFF U-23
-
4 Sunscreen Mugwort Ampuh untuk Menenangkan Kulit Kemerahan Akibat Sinar UV
-
Barbeque on the Height: BBQ View 360 di INNSiDE by Melia Yogyakarta