Lupakan sejenak pertempuran shonen atau intrik romansa. Kali ini, kita akan menyelami dunia anime rock yang mendebarkan, di mana riff gitar, dentuman drum, dan lirik yang jujur menjadi inti dari cerita.
Berikut adalah empat rekomendasi anime bertema musik rock yang wajib banget masuk watchlist Anda, dijamin musiknya akan terus terngiang di kepala!
1. Kids on the Slope
Berlatar tahun 1960-an di Sasebo, Prefektur Nagasaki. Cerita mengikuti Kaoru Nishimi, seorang siswa pindahan yang pendiam dan terpelajar, yang bertemu dengan Sentar Kawabuchi, seorang pembuat onar dan pemain drum yang penuh gairah.
Persahabatan mereka berputar di sekitar sesi jamming rahasia di ruang bawah tanah, di mana Kaoru (piano) dan Sentar (drum) menemukan kebebasan dan ikatan yang tak terpisahkan melalui musik.
Dibuat oleh studio MAPPA dan disutradarai oleh Shinichiro Watanabe (Cowboy Bebop), kualitas animasinya sangat luar biasa, terutama pada adegan bermain musik yang terasa hidup. Anda akan merasakan setiap tekanan kunci piano dan setiap pukulan drum.
2. Detroit Metal City
Di tengah dunia anime yang sering kali didominasi oleh pahlawan super atau petarung, Soichi Negishi dari Detroit Metal City (DMC) menawarkan jenis perjuangan yang sangat berbeda perjuangan identitas ganda yang didorong oleh kebutuhan finansial dan ironi takdir. Ini adalah inti dari komedi gelap yang membuat serial ini begitu dicintai dan tak terlupakan.
Anime ini mengisahkan Soichi Negishi adalah personifikasi dari anti-tesis musik rock itu sendiri. Ia adalah seorang pemuda yang baru saja lulus kuliah dan pindah ke Tokyo dengan mimpi sederhana: menjadi musisi pop yang dihormati, memainkan melodi yang lembut, romantis, dan terinspirasi oleh musik pop Swedia yang mellow—genre yang ia puja setulus hati. Ia adalah sosok yang sopan, cenderung pemalu, dan mudah panik.
Namun, realitas pahit kehidupan di Tokyo memaksa Soichi untuk menerima pekerjaan sebagai vokalis/gitaris dari band death metal bernama Detroit Metal City (DMC). Di panggung, ia bertransformasi menjadi Johannes Krauser II, Raja Iblis dari Death Metal.
Kontras ekstrem inilah yang menjadi mesin utama komedi. Setiap kali Negishi mencoba menjalani kehidupan normal, persona Krauser II akan muncul tak terduga baik melalui refleks lisan yang kasar, atau melalui imajinasi liar orang-orang yang mengenalnya hanya sebagai iblis metal.
Lagu-lagu DMC, dengan judul-judul provokatif seperti "Satsugai" (Pembunuhan) atau "Grotesque," memang dirancang untuk menjadi parodi yang catchy dari genre death metal itu sendiri.
Liriknya sering kali sangat konyol dan menampilkan fantasi kekerasan yang dilebih-lebihkan. Ironisnya, musik ini sangat populer, menciptakan legenda urban bahwa Krauser II adalah sosok iblis sungguhan yang pernah melakukan kejahatan mengerikan sebelum membentuk band.
3. Nana
Anime Mengisahkan dua gadis muda bernama Nana yang kebetulan bertemu dalam perjalanan kereta ke Tokyo. Nana Osaki adalah vokalis punk rock yang dingin, ambisius, dan bertekad untuk menjadi bintang rock besar dengan band-nya, Black Stones (Blast).
Sementara itu, Nana Komatsu (dijuluki Hachi) adalah gadis yang naif, lembut, dan fokus pada cinta dan kebahagiaan domestik. Mereka akhirnya tinggal bersama, dan kisah mereka mengeksplorasi mimpi, realita pahit, dan hubungan kompleks mereka dengan musik dan band saingan, Trapnest.
Musik punk rock dari Blast dan glam rock dari Trapnest benar-benar menawan dan sangat orisinal. Namun, yang paling membuat candu adalah kedalaman karakter dan drama realistis yang disajikan. Nana adalah tontonan yang akan memutar emosi Anda, membuat Anda terikat dengan setiap kegagalan dan kesuksesan para karakternya.
4. Carole & Tuesday
Di kota Alba yang futuristik, Carole adalah seorang yatim piatu yang tangguh dan seorang pianis berbakat. Sementara itu, Tuesday adalah seorang gadis kaya yang melarikan diri dari rumah dan seorang gitaris yang lembut.
Keduanya bertemu secara kebetulan dan memutuskan untuk membentuk duo musik. Mereka bertekad untuk membuat musik yang ditulis dan dinyanyikan oleh manusia di dunia yang didominasi oleh hits buatan AI.
Lagu-lagu dalam anime ini, yang didominasi oleh folk, pop, dan rock akustik, sangat indah dan diproduksi secara profesional. Ini juga merupakan komentar sosial yang cerdas tentang kreativitas melawan otomatisasi.
Dari punk yang emosional hingga death metal yang konyol, dan dari jazz hingga pop futuristik, keempat anime ini membuktikan bahwa musik adalah bahasa universal yang mampu menceritakan kisah paling dalam dan paling mendebarkan.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Tag
Baca Juga
-
4 Film Korea Terbaik Tentang Bobroknya Pemerintahan Otoriter
-
Jangan Sampai Ketinggalan! 4 Anime Terbaru yang Rilis di Januari 2026
-
Review Film The Girl with the Needle, Pembunuh Bayi Berkedok Adopsi
-
Review Film Suffragette, Mengisahkan Perjuangan Hak Pilih Perempuan
-
Mengungkap Kegilaan Tsurumi dan Misteri Harta Karun Ainu diGolden Kamuy Season 4
Artikel Terkait
-
Anime My Happy Marriage Siapkan 3 Episode Spesial, Tayang di Netflix 2026
-
5 Rekomendasi Motor Bekas Rp3 Jutaan, Masih Tangguh untuk Harian
-
Anti Boros, 5 Rekomendasi Cushion dengan Kemasan Refill Murah untuk Si Budget Terbatas
-
5 Rekomendasi Mobil Listrik Kecil Muat 4 Orang: Pas Buat Nongkrong Bareng
-
6 Motor Paling Nyaman untuk Boncengan, Cocok buat Jalan Jauh Maupun Harian
Entertainment
-
Mengerikan dan Penuh Misteri! Intip Trailer Baru Film Return to Silent Hill
-
Gempi Menang AMI Awards 2025, Reaksi Bahagianya Bikin Netizen Ikut Terharu
-
Tomb Raider: The Legend of Lara Croft Siap Masuki Season 2 pada 11 Desember
-
Anime My Happy Marriage Siapkan 3 Episode Spesial, Tayang di Netflix 2026
-
Al Ghazali Jadi Calon Bapak! Alyssa Daguise Umumkan Kehamilan Anak Pertama
Terkini
-
Bukan Cuma Flu Biasa, Virus RSV Bisa Jadi 'Pembunuh' Senyap bagi Bayi Prematur
-
Dikontak PSSI, Timur Kapadze Selangkah Lagi Latih Timnas Indonesia?
-
4 Pilihan Sunscreen dengan Kemasan Sachet, Solusi Praktis Dibawa Traveling
-
Masalahnya Bukan di Netflix, tapi di Literasi Digital Kita
-
Ivar Jenner dan Marceng Masuk Skuad Sea Games, Perbesar Peluang Raih Medali Emas?