Iwan Fals merupakan seorang penyanyi, musisi, pencipta lagu, dan kritikus yang telah menjadi salah satu legenda di Indonesia. Lagu-lagu Iwan Fals banyak yang sukses dan ngehits pada masanya.
Sejak era Orde Baru, Iwan Fals sudah terkenal dengan lagu-lagunya yang berbau politik dan kritik sosial. Nah, berikut rangkuman terkait beberapa lagu yang diciptakan dan dinyanyikan oleh Iwan Fals yang mengenai isu politik dan kritik sosial di negara kita tercinta.
1. Politik Uang
Siapa yang belum tahu lagu ini? Lagu yang berkisah tentang budaya money politik, budaya ini sangat akrab kita jumpai di Indonesia. Dalam lagunya yang berjudul ‘Politik Uang’, Iwan Fals mencoba mengangkat isu tentang betapa uang bisa menjadi segalanya, bahkan kekuasaan sekalipun.
2. Tikus-Tikus Kantor
Lagu ini diciptakan pada tahun 1993, merupakan sindiran atas budaya korupsi yang meraja rela pada saat itu, dan ternyata masih relevan dengan kondisi kekinian. Lewat lagu Tikus-tikus Kantor, Iwan Fals dengan gamblang menyamakan orang yang korup dengan hewan yang bernama tikus.
Tikus merupakan hewan yang rakus dan tidak mudah puas, seperti para koruptor yang tidak pernah puas memakan uang rakyat.
3. Rekening Gendut
Lagu yang satu ini diangkat dari kasus yang pada saat itu menjerat Gayus Tambunan. Iwan Fals menyindir kasus tersebut menggunakan liriknya yang berbunyi, “PNS muda mungkin juga yang tua, golongan 3B sampai level Menteri, TNI, Polri juga tak terkecuali, entah bagaimana dengan presidennya.”
4. Surat Buat Wakil Rakyat
Kalau lagu yang ini sangat fenomenal sekali. Diciptakan pada tahun 1987, dan lagu ini masih cocok dengan kondisi yang ada saat ini.
Lagu Surat Buat Wakil Rakyat ini mengangkat isu mengenai kritik sosial tentang peran dan tanggung jawab moral seseorang yang menjabat sebagai wakil rakyat. Secara spesifik lagu ini ditujukan kepada oknum anggota DPR yang kinerjanya buruk.
Nah, itu tadi jajaran lagu Iwan Fals yang berbau politik, yang menurut saya pribadi mampu memajukan kesejahteraan demokrasi Indonesia. Gimana menurut kalian, Sob?
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Cermin Keberagaman! Saatnya Merangkul Kecantikan Inklusif di Era Modern
-
Malam Tanpa Layar! Seni Menjaga Kesehatan Tidur di Era Digital
-
Menari di Antara Batas! Kebebasan Berekspresi di Sekolah vs Kampus
-
Menyusuri Lorong Ilmu! Buku Perpustakaan vs Jurnal Akademik
-
Seragam vs Streetwear! Pencarian Diri di Antara Aturan dan Kebebasan
Artikel Terkait
-
Platform Pinjol Tatap Optimis Kinerja Keuangan di Tahun Politik
-
JAMMI Sayangkan Pernyataan Hasto Terkait Politik Memecah Belah
-
Lagu 'Tikus-Tikus Kantor' Iwan Fals, Sebuah Aspirasi Mengenai Kritik Sosial
-
Kembali, Ada Deklarasi Komponen Otomotif untuk Pemilu
-
Aksi Joget Siti Atikoh Jadi Perbincangan, Netizen: Beda Sama Iriana
Ulasan
-
My Way oleh KATSEYE: Bawa Pesan Berani Jalani Hidup dengan Caramu Sendiri
-
Review Film Jane Austen Wrecked My Life: Saat Terlalu Nyaman dalam Fiksi
-
Ulasan Film Dendam Malam Kelam: Thriller Indonesia yang Gak Bisa Dilupain!
-
Ulasan Novel The Housemaid's Wedding: Menyingkap Rahasia di Balik Pernikahan
-
Review Film Fallen Leaves: Dua Orang Biasa yang Cuma Mau Bahagia
Terkini
-
5 Rekomendasi Drama Korea Terpopuler pada Mei 2025, Ada Favoritmu?
-
Jadi Suksesor Stefano Cugurra, Johnny Jansen Siap Penuhi Target Bali United
-
Kasual Edgy sampai Playful Chic, Intip 4 OOTD Hangout ala Ningning aespa!
-
Cedera Parah, Luca Marini Tak Digantikan untuk MotoGP Aragon 2025
-
Dari Kearifan Lokal hingga Gerakan Global: Inilah Politik Bumi yang Bisa Selamatkan Kita!