Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Inggrid Tiana
Buku Fish in the Water (Gramedia)

Buku "Fish in the Water" karya Lee Chan-hyuk, yang merupakan penyanyi dalam grup AKMU asal Korea Selatan, menyuguhkan pengalaman membaca yang mendalam, menggambarkan pandangan hidup dan seni melalui kiasan yang indah.

Dalam buku ini, Lee Chan-hyuk memaparkan pertanyaan-pertanyaan filosofis tentang kehidupan dan seni, memberikan pemahaman tentang album musiknya yang berjudul "Sailing".

Lee Chan-hyuk menciptakan tokoh utama bernama Seon, sebagai seorang pencari jawaban terhadap banyak unsur seni, musik, kebebasan, dan prinsip dalam hidup. 

Melalui kalimat-kalimat puitisnya, sang penulis berhasil menyisipkan emosi, harapan, dan idealisme yang menyentuh hati. Karakter Seon bertekad mencari panduan seni dalam hidup, hingga akhirnya bertemu dengan karakter Haeya.

Haeya di sini punya karakter yang misterius, yang diilustrasikan sebagai peri kecil yang terombang-ambing di laut tanpa kepastian, yang memberikan warna tersendiri dalam cerita.

Kehadirannya mengubah pandangan Seon tentang hidup dan seni. Seon yang awalnya mencari jawaban melalui musik dan seni, menemukan makna hidupnya melalui perjalanan bersama Haeya.

Namun, Haeya memiliki kehidupan yang penuh misteri. Meskipun menjadi tokoh utama, pemahaman terhadap dirinya masih terbuka bagi pembaca untuk diinterpretasikan sendiri.

Seon menggambarkan Haeya sebagai perempuan yang memikat dengan kata-kata indahnya, mengajak pembaca terhanyut dalam cerita.

Buku ini juga melibatkan sudut pandang dari karakter Yangi, yang menarik diri dari kehidupan kota untuk menemui Seon. Dalam hubungannya dengan Seon, Yangi menunjukkan kepekaannya terhadap kesedihan yang tersembunyi. Dan ini menambah rumitnya karakter dan suasana yang ditampilkan dalam buku ini.

Walaupun buku ini memiliki keindahan dalam gaya penulisan dan nuansa emosional yang kuat, buku ini juga tidak luput dari kekurangan. Alur maju mundur membuat pembaca membutuhkan waktu lama untuk sepenuhnya memahami dan merangkai setiap unsur cerita.

Karakter di buku ini juga cukup sulit dimengerti, dan memerlukan konsentrasi agar pesan-pesan yang disampaikan penulis dapat tersampaikan dengan baik.

Meskipun begitu, buku ini berhasil menciptakan kisah yang menarik, yang dipenuhi dengan makna filosofis yang memerlukan pemahaman mendalam dari pembaca.

Secara keseluruhan, karya debutnya dari Lee Chan-hyuk ini terbilang sukses mencuri perhatian. Dan ini menjadi bukti kepiawaian Lee Chan-hyuk dalam menggambarkan cerita yang memukau dan penuh makna.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Inggrid Tiana