Setiap manusia sejatinya memiliki sisi hitam dan putih dalam kehidupannya, tak terkecuali dengan Pamela Anderson, aktris senior asal Kanada yang kariernya melejit di era 90-an.
Bertahun-tahun, publik mengenal Pamela sebagai sosok kontroversial dan sensasional. Karier modeling serta rekor penampilan terbanyak di majalah Playboy, mengokohkan statusnya sebagai simbol seks. Ditambah lagi video bulan madunya dengan sang suami tersebar luas.
Belakangan, berbagai fakta dari sisi lain kehidupan Pamela Anderson terungkap melalui film dokumenter Netflix berjudul Pamela A Love Story. Film tersebut disutradarai oleh Ryan White dan rilis pada tanggal 31 Januari 2023 yang lalu.
Secara garis besar, film Pamela A Love Story menceritakan kehidupan pribadi Pamela Anderson mulai dari masa kanak-kanak, perjalanan karier, hingga kisah asmara. Namun, pengungkapan beberapa fakta yang selama ini tidak pernah tersorot kamera publik cukup membuat saya tercengang. Salah satunya adalah kisah tragis yang dialami sang aktris di masa kecilnya.
Saya bertanya-tanya, adakah pengalaman masa kecil yang lebih buruk daripada dianiaya sekaligus dilecehkan oleh babysitter, diperkosa lalu ditinggalkan begitu saja oleh orang yang tidak dikenal, juga diperkosa secara bergantian oleh sang kekasih dan teman-temannya?
Rentetan kejadian itu dialami Pamela sebelum usianya genap 14 tahun. Bayangkan, masih sangat muda, bukan?
Di sisi lain, hubungan kedua orang tua Pamela sangat abusif. Sang ayah kerap berlaku kasar. Hal itulah yang menjadi alasan Pamela lebih memilih menyimpan masalahnya sendiri. Efeknya, ia merasa sangat terguncang dan sempat mengalami krisis mental.
Menonton bagian awal film ini saja sudah cukup menyesakkan dada tetapi juga membuat saya merasa bersyukur dalam waktu bersamaan. Setidaknya, masa kecil saya tidak seburuk yang dialami Pamela Anderson.
Hal lain yang mendapatkan porsi terbanyak dalam film ini tentu saja mengenai perjalanan karier Pamela Anderson di dunia hiburan, baik sebagai model maupun sebagai aktris.
Diceritakan bahwa Pamela mendapatkan kontrak modeling pertamanya dengan perusahaan bir bermerk Labatt. Dari sanalah penampilannya menarik perhatian Hugh Hefner, petinggi majalah Playboy hingga berujung kerjasama yang melambungkan namanya. Di bagian ini, Pamela mengungkapkan sisi gelap dunia modeling tanpa tedeng aling-aling.
Dikisahkan pula mengenai perjuangan Pamela Anderson merintis karier di dunia peran, mulai dari mengikuti audisi hingga sukses memerani beberapa acara televisi.
Kisah asmara Pamela tenyata juga penuh liku-liku. Menariknya, pernikahannya dengan Tommy Lee justru terjadi hanya empat hari setelah mereka berkenalan.
Ketika video panas mereka selama bulan madu tersebar ke publik, Pamela dan Tommy sempat saling tuduh dan menyalahkan. Tahun-tahun berikutnya mereka lalui dengan penuh perjuangan. Karier Pamela pun mengalami kemerosotan.
Meski demikian, Pamela dan Tommy mampu bertahan hingga lahirlah Brandon Thomas Lee dan Dylan Jagger Lee. Pada akhirnya, pernikahan mereka pun harus berakhir.
Film Pamela A Love Story mengungkapkan sisi lain dari sosok Pamela Anderson dan kehidupannya yang terkesan glamor. Begitu banyak fakta mengejutkan, hal-hal tak terduga, serta pelajaran akan nilai-nilai kehidupan; menghargai diri sendiri, menghormati orang lain, bangkit dari keterpurukan, kerja keras, kesetiaan, serta berpikir positif.
Akan tetapi, saya tidak merekomendasikan film ini untuk penonton dibawah usia 18 tahun. Alasannya, terdapat banyak adegan vulgar, tindak kekerasan, kata-kata kasar, serta melibatkan obat-obatan terlarang.
Sebagaimana lazimnya film dokumenter dan biografi, film ini memuat banyak potongan video real life yang diambil dari dokumen pribadi milik sang aktris. Belakangan, saya baru mengetahui bahwa putra sulung Pamela, Brandon Thomas Lee, juga terlibat di belakang layar dalam pembuatan film ini.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
5 Lagu Sheila on 7 yang Temani Masa Remaja Generasi Milenial, Bikin Nostalgia!
-
Ulasan Buku Randang Bundo, Menguak Rahasia Rendang Khas Minangkabau
-
3 Cara Memanfaatkan Waktu Luang di Tempat Kerja, Tetap Produktif Meski Senggang
-
Nasi Gemuk, Menu Sarapan Favorit Masyarakat Jambi yang Enggak Bikin Gemuk
-
Ana Bansa Nafsi, Lagu yang Cocok Jadi Mood Booster di Segala Situasi
Artikel Terkait
-
Sinopsis Film Berebut Jenazah: Bukan Horor, tapi Kisah Haru di Tengah Perbedaan
-
Firdaus Oiwobo Maju Caketum PARFI, Warganet: Dihujat Tidak Tumbang, Dipuji Tidak Pernah
-
Dari Taiwan ke Korea, Begini Bocoran Terbaru Film 'You Are the Apple of My Eye'!
-
Review I'm Not a Robot: Saat Captcha Bikin Kita Ragu, Aku Manusia atau Bot?
-
Bertabur Bintang, Film After the Hunt Siap Rilis pada Oktober 2025
Ulasan
-
Ulasan Buku 'Kita, Kami, Kamu', Menyelami Dunia Anak yang Lucu dan Jenaka
-
Ulasan Buku Rahasia Sang Waktu, Investasikan Waktu untuk Kehidupan Bermakna
-
Ulasan Novel Aroma Karsa, Menjelajahi Isi Dunia Melalui Aroma
-
Ulasan Novel Sagaras: Petualangan Ali dalam Melawan Ksatria Sagaras
-
Review I'm Not a Robot: Saat Captcha Bikin Kita Ragu, Aku Manusia atau Bot?
Terkini
-
Segere Wes Arang-Arang, Fenomena Remaja Jompo dalam Masyarakat!
-
Sinopsis Film Berebut Jenazah: Bukan Horor, tapi Kisah Haru di Tengah Perbedaan
-
Generasi Muda, Jangan Cuek! Politik Menentukan Masa Depanmu
-
Pesta Kuliner Februari 2025: Promo Menggoda untuk Para Foodie!
-
4 Inspirasi Clean Outfit ala Hwang In-youp, Gaya Makin Keren Tanpa Ribet!