"Under the Shadow" merupakan film horor supranatural asal Iran rilisan 2016 yang isutradarai oleh Babak Anvari, yang sekaligus menulis skripnya.
Film ini dibintangi oleh bintang ternama dari negara asalnya, termasuk Narges Rashidi (sebagai Shideh), Avin Manshadi (sebagai Dorsa), dan Bobby Naderi (sebagai Iraj). Kabar gembiranya, film ini bisa Kawan-Kawan tonton di Netflix.
"Under the Shadow" menggambarkan kisah sosok ibu muda bernama Shideh dan putrinya, Dorsa, yang tinggal di Tehran selama Perang Iran-Irak pada tahun 1980-an.
Ketika sang suami dipanggil untuk bertugas di medan perang, Shideh dan Dorsa tinggal sendirian di apartemen mereka. Namun, kehidupan mereka menjadi semakin terganggu oleh kehadiran entitas jahat setelah sebuah bom jatuh di dekat rumah mereka.
Entitas ini mulai mengancam keselamatan mereka, khususnya ketika Dorsa mulai mengalami gangguan misterius dan mengklaim melihat sosok yang menakutkan.
Dalam upaya untuk melindungi putrinya dan mengatasi kekuatan jahat yang menghantui mereka, Shideh mulai menyelidiki asal-usul entitas tersebut.
Dia menemukan bahwa kehadiran entitas itu terkait erat dengan perang dan traumanya sendiri. Dengan keteguhan hati dan tekad yang kuat, Shideh berjuang untuk melawan entitas jahat itu dan menyelamatkan putrinya dari bahaya yang mengancam.
Ulasan
Salah satu keunggulan utama film ini adalah atmosfer yang gelap dan mencekam yang berhasil diciptakan oleh Anvari. Dengan penggunaan sinematografi yang kuat dan penampilan yang meyakinkan dari para pemeran utamanya, terutama Narges Rashidi sebagai Shideh dan Avin Manshadi sebagai Dorsa, berhasil mengeksplorasi ketakutan dan ketegangan dalam sebuah situasi yang sangat sulit.
Anvari dengan cerdas menggabungkan elemen budaya Iran dengan horor supranatural, sehingga menciptakan pengalaman yang unik, serta memperkenalkan tema-tema seperti ketegangan antara tradisi dan modernitas dalam masyarakat Iran pada masa itu. Skenarionya juga terbilang solid.
Namun, di sisi lain, pengembangan karakter untuk beberapa karakter pendukung, nggak aku lihat sepanjang nonton sampai akhir. Beberapa adegan juga terasa lambat meskipun hal ini sebagian besar merupakan bagian dari upaya sutradara untuk membangun ketegangan secara slowburn di beberapa bagian.
"Under the Shadow" juga dapat dianggap sebagai film horor "slowburn" dalam beberapa aspek. Meskipun beberapa momen, jumpscare terkesan intens, tetapi film ini juga membangun ketegangan secara bertahap melalui: pengembangan karakternya, suasana yang mencekam sepanjang durasi, dan pembangunan alur ceritanya.
Istilah "slowburn" berasal dari bahasa Inggri, dapat diartikan ‘pembakaran yang lambat’. Dalam konteks film horor, artinya ketegangan dibangun secara bertahap, daripada bergantung pada adegan-adegan jumpscare di sana-sini.
Film ini juga berhasil menunjukkan bagaimana horor dapat digunakan sebagai sarana untuk mengeksplorasi konflik sosial dan budaya yang mendalam. Dengan atmosfer yang mencekam dan cerita yang kuat, "Under the Shadow" seharusnya masuk list tontonmu. Skor dariku: 7/10.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Emosional yang Begitu Sesak dalam Film Bila Esok Ibu Tiada
-
Ketika Horor Thailand Mengusung Elemen Islam dalam Film The Cursed Land
-
Review Film Laut Tengah: Ketika Poligami Jadi Solusi Menggapai Impian
-
Krisis Iman dan Eksorsisme dalam Film Kuasa Gelap
-
Kekacauan Mental dalam Film Joker: Folie Deux yang Gila dan Simbiotik
Artikel Terkait
-
Review Night of the Hunted, Film Horor Netflix Penembakan di Minimarket
-
Kaca Film Anti Pecah & Perlindungan Cat Canggih! JKIND Pamer Teknologi Terbaru
-
Dari Stereo Hingga Home Theater: Tips Memilih Perangkat Audio Video Ideal
-
Sinopsis Moana 2, Petualangan Epik Menembus Kutukan Lautan
-
Netflix Hadirkan Dokumenter Baru: Sisi Rentan Elvis Presley Terungkap!
Ulasan
-
Review Film Aftermath, saat Terjadi Penyanderaan di Jembatan Boston
-
Review Film 'Satu Hari dengan Ibu' yang Sarat Makna, Kini Tersedia di Vidio
-
Review Night of the Hunted, Film Horor Netflix Penembakan di Minimarket
-
Novel Bungkam Suara: Memberikan Ruang bagi Individu untuk Berpendapat
-
Lezatnya Olahan Menu di Skuydieat, Cabe Ijonya Menggugah Selera
Terkini
-
Gadget di Tangan, Keluarga di Angan: Paradoks Kemajuan Teknologi
-
Rekomendasi 4 Film dan Series yang Dibintangi Indra Birowo di Tahun 2024
-
Timnas Indonesia Harus Waspada, Myanmar Bakal Panggil Delapan Pemain Aboard untuk Piala AFF
-
Bukan Adegan Ranjang, Gong Yoo Ungkap Peran Tersulit di Serial The Trunk
-
Review Film 50 First Date: Cinta yang Tak Pernah Membosankan untuk DiIngat