Selama ini kita kenal D. Zawawi Imron sebagai penyair nasional yang populer dengan sebutan Si Celurit Emas. Puisi-puisinya yang memotret alam, terutama alam tanah Madura, memukau para penikmat sajak.
Tak hanya menyentuh kalangan penggemar sastra puisi, laki-laki kelahiran Batang-Batang, ujung timur Pulau Madura ini juga menyuguhkan kepada kalangan lain yang suka cerita, terlebih cerita sufi orang-orang desa.
Lewat buku Soto Sufi dari Madura, Zawawi merekam realitas kehidupan di kampungnya terkait keagamaan dan keimanan dengan bahasa yang sederhana.
Seperti pada kisah berjudul Timba Spiritual, Zawawi mengangkat kisah seorang nelayan yang meminta azimat kepada kiai pesantren agar ikan tangkapannya bertambah banyak.
Kiai yang dimaksud, merenung sejenak, lalu pergi ke sumur mengambil timba yang terbuat dari daun siwalan, kemudian memberikannya kepada nelayan itu untuk dibawa pulang.
Si nelayan pun pulang dengan angan-angan yang indah tentang banyaknya ikan yang hendak dikeruknya dari laut, tentang uang yang melimpah, sepeda motor baru, kalung istrinya yang gemerlap, dan lain sebagainya.
Tiap malam Jumat, timba itu diasapi dengan kemenyan. Namun, untuk terjun ke laut ia tetap malas. Kadang-kadang pergi, kadang-kadang pula tidak. Namun, timba azimat itu sama sekali tak mempengaruhi kepada kuantitas tangkapannya. Tetap biasa-biasa saja, seperti sebelum ia diberi timba azimat oleh kiai.
Ditunggu sampai tiga bulan, penghasilannya dari laut tetap tidak bertambah. Akhirnya, ia datang lagi ke rumah kiai, sebab khawatir ia salah dalam memberi penghormatan kepada timba azimat itu.
"Kiai, timba itu belum beri berkah apa-apa, padahal tiap malam Jumat saya sudah asapi dengan kemenyan," katanya.
"Oh. Salah engkau memperlakukan timba itu," timpal kiai.
"Yang benar, kau kuras laut dengan timba itu sampai air laut kering. Dengan demikian kau akan mudah mengeruk ikan. Yang kini perlu kau tahu, imanmu kepada Allah dan kerja kerasmu itu azimat untuk memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat," sambung kiai.
Kisah ini menyiratkan pesan kepada kita, jika ingin sukses dan berhasil dalam bekerja, maka harus membuang kemalasan, berdoa dan berserah diri kepada Allah.
Dan masih banyak kisah-kisah lain yang dapat mencerahkan pikiran kita dan menambah kadar keimanan kita kepada Allah. Selamat membaca!
Identitas Buku
Judul: Soto Sufi dari Madura
Penulis: D. Zawawi Imron
Penerbit: DIVA Press
Cetakan: I, November 2023
Tebal: 114 halaman
ISBN: 978-623-189-285-0
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Menkeu Purbaya Ancam Tarik Anggaran Program Makan Gratis jika Penerapannya Tidak Efektif
-
Ferry Irwandi Ungkap Jumlah Orang Hilang pada Tragedi 25 Agustus yang hingga Kini Belum Ditemukan
-
Nadya Almira Dituding Tak Tanggung Jawab Usai Tabrak Orang 13 Tahun yang Lalu
-
Vivo V60 Resmi Rilis, Andalkan Kamera Telefoto ZEISS dan Snapdragon 7 Gen 4
-
Review Buku Indonesia Merdeka, Akhir Agustus 2025 Benarkah Sudah Merdeka?
Artikel Terkait
-
Serba-Serbi La Favela Bali: Lokasi, Menu, Harga dan Review Pegunjung
-
Profil dan Perjalanan Hidup Joko Pinurbo, Penyair Indonesia Meninggal di Usia 61 Tahun
-
Mengenal Sosok Joko Pinurbo, Penyair Ternama yang Meninggal Dunia Hari Ini
-
Kabar Duka, Penyair Joko Pinurbo Meninggal Dunia
-
Kiat Islami Mengatasi Putus Asa dan Depresi dari Buku Soul Healing Therapy
Ulasan
-
Serunai Maut II, Perang Terakhir di Pulau Jengka dan Simbol Kejahatan
-
Ulasan Buku Journal of Gratitude: Syukuri Hal Sederhana untuk Hidup Bahagia
-
Serunai Maut: Ketika Mitos, Iman, dan Logika Bertarung di Pulau Jengka
-
Review Film Rest Area: Ketika Singgah Jadi Awal Petaka Maut!
-
Review Film Human Resource: Saat Punya Anak Bukan Lagi Hak Personal
Terkini
-
Imbas Faktor Shin Tae-yong, Patrick Kluivert Haram Kalah di Ronde Keempat Lawan Arab Saudi
-
Dear Coach Patrick, Perkokoh Lini Tengah Jika Ingin Menang Lawan Arab Saudi
-
4 Moisturizer Viral di Tiktok untuk Rawat Skin Barrier, Harga Rp50 Ribuan!
-
Pamer Rambut Pendek, Prilly Latuconsina Banjir Pujian: Kaya Anak ABG
-
Aura Farming Mode ON! SMAN 3 Banjarbaru Buktikan Mental Nggak Bisa Di-Nerf