Tidak hanya menunjukkan sisi baik manusia, cinta juga punya kemampuan untuk mengubah seseorang menjadi monster. Pesan inilah yang dibawa oleh “Bye My Monster” karya boygroup ONF.
Dilansir dari Soompi, ONF melangsungkan comeback kedua setelah seluruh anggotanya menyelesaikan wajib militer dengan mini album kedelapan yang berjudul Beautiful Shadow.
Rilis pada tanggal 8 April 2024 kemarin, ONF menunjukkan dua sisi sentimental cinta melalui musik video, lagu, dan koreografi mereka.
Disukai oleh penggemar dan penikmat musik, lagu ini juga berhasil meraih trofi di acara The Show. “Bye My Monster” diproduseri dan dikomposisi oleh Hwang Hyung (Monotree), seorang produser ternama di Kpop yang sebelumnya sering bekerja sama dengan banyak grup-grup besar seperti SHINee, Seventeen, dan Red Velvet.
Mengambil sample lagu klasik dari Rachmanioff "Symphony no. 2", instrumen piano, biola, dan cello yang mengiringi dari awal hingga akhir memberikan kesan dramatis.
Begitu masuk chorus, telinga pendengar disambut dengan iringan gitar listrik dan gebukan drum yang bertenaga. Perpaduan dua genre yang berbeda ini terdengar seimbang; ada kesan elegan dari genre klasik dan ungkapan kesedihan dari genre rock.
Kemampuan vokal para anggota ONF menjadi sorotan utama dalam lagu ini. Bagian rapp Wyatt yang memiliki suara bariton rendah serta instrumental trap music menjadi sentuhan yang unik namun tetap selaras dengan keseluruhan tema lagu.
Teriakan nada tinggi dari E-Tion dan Hyojin patut diacungi jempol. Sebagai dua pria dewasa, mereka bisa megeksekusi nada tinggi dalam jangkauan suara yang seharusnya hanya bisa dinyanyikan oleh penyanyi wanita.
Bagian interlude di akhir lagu terdengar bermakna karena seluruh anggota bergantian menyanyi seperti riak air. Hal ini selaras dengan isi liriknya yang berbunyi as the ripples on the lake of my heart.
I don't wanna be a monster / Cut me off completely / Even if it feels like I'm dying / Just pass by and pretend you don't know me / If you want to save me / Let go of me in despair / Goodbye
Lirik di chorus ini begitu menyayat hati. Pesannya, selagi masih ada pikiran rasional untuk berpikir, lebih baik kita dicampakkan oleh orang yang kita cintai alih-alih menjadi seorang monster.
Simbolisme sisi baik dan sisi jahat manusia melalui sinematografi memukau
Dalam video musiknya, ONF terlihat melakukan koreografi grup menggunakan kostum berwarna hitam dan putih. Hal ini seolah menunjukkan bahwa cinta dapat menampilkan dua sisi dalam diri manusia, yaitu malaikat dan monster.
Terdapat banyak adegan penuh simbolisme yang menunjukkan kehancuran dan ratapan kesedihan; gedung yang meledak, surat yang terbakar, dan tinta yang bercucuran dari dalam pena. Akting ekspresif para anggota ONF juga perlu diapresiasi.
“Bye My Monster” tampaknya memang sebuah lagu yang ditakdirkan untuk ditampilkan secara langsung di depan audiens. Koreografinya yang dinamis dan energik menunjukkan berbagai macam gerakan unik yang merupakan perwujudan dari lirik lagu mereka.
Secara keseluruhan, lagu ini membawa kembali rasa nostalgia dari Kpop generasi kedua. ONF terbukti memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu power house dalam pertarungan individualitas warna musik di antara banyaknya boygroup Kpop dewasa ini.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
-
"to: the future you", Hadiah Valentine Manis dari Verenathania
-
Ajakan Anti Gagal Move-On dalam The Loudr 'Takkan Kucari Lagi'
-
Bukti Nyata Kasih Seorang Ibu dalam Seo Moontak 'Ballad of The Witches' Road'
-
'Stuck' 82MAJOR: Berani Nyeleneh dengan Konsep Old-School Hip-Hop
Artikel Terkait
-
ASTRO & Friends 'Moon' Ungkapan Cinta dan Kerinduan untuk Mendiang Moonbin
-
Due Tahun Kepergian Moonbin, Moon Sua Cover Lagu Always Remember Us This Way
-
Super Junior L.S.S. 'Pon Pon' Penuh Percaya Diri dan Bebas Lakukan Apa Pun
-
Ultah ke-30, Tipe-X Gelar Tur Orkestra dan Rilis Album ke-8
-
Kumpulan Lirik Lagu Rohani Jumat Agung untuk Mengenang Penyaliban Yesus
Ulasan
-
Dramatis, Esensi Drama China 'Eat Run Love': Cinta, Luka Lama dan Takdir
-
Ulasan Novel 1984: Distopia yang Semakin Relevan di Dunia Modern
-
Ulasan Novel Harga Teman: Ketika Hasil Kerja Tidak di Hargai oleh Klien
-
Review Film Warfare: Tunjukkan Perang dan Kekacauan dengan Utuh serta Jujur
-
Hidup dalam Empati, Gaya Hidup Reflektif dari Azimah: Derita Gadis Aleppo
Terkini
-
Pendidikan Perempuan: Warisan Abadi Kartini yang Masih Diperjuangkan
-
Berada dalam Satu Tim, 3 Nama Ini Bisa Dinaturalisasi dan Bela Timnas U-23
-
Penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa Kembali di SMA: Solusi atau Langkah Mundur?
-
Spring of Youth: Kisah Mahasiswa, Musik, dan Mimpi yang Tayang Mei Ini!
-
Terus Melesat, Jumbo Masuk 10 Besar Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa