Pernakah kamu harus membuat keputusan pahit di antara keberuntungan yang kamu dapatkan? Jika iya, maka lagu Champagne Problem adalah lagu yang menggambarkan situasi itu.
Sebagai salah satu dari 15 lagu pada album Evermore yang rilis di tahun 2020, Taylor Swift berhasil membuat pendengar merasa kesal dan bertanya-tanya mengenai alasan karakter utama menolak lamaran pacarnya.
Champagne Problem sendiri merupakan sebuah idiom yang berarti sebuah masalah yang tidaklah besar namun tetap harus dihadapi. Biasanya masalah ini muncul berupa perasaan dilema dalam memilih sesuatu namun setiap opsi bukanlah hal yang buruk.
Istilah Champagne Problem sering diucapkan oleh orang-orang dengan kelas yang tinggi, menunjukkan suatu masalah yang terkadang bukanlah masalah besar dan muncul dari keberuntungan yang mereka miliki.
Lagu berdurasi 4 menit dan 4 detik ini memiliki alur maju dan mundur, lirik dimulai menunjukkan keadaan sang pacar karakter utama setelah ditolak lamarannya, duduk sendirian di kereta dan merasa hampa dengan keadaan yang ramai di sekitarnya.
Sang pacar sudah merencanakan lamaran ini sejak lama, ia sudah menyiapkan pidato yang tidak sempat ia ucapkan, membeli sebuah champagne mahal, dan cincin milik ibunya di kantong jasnya.
Namun semua hal tersebut menjadi sia-sia saat sang karakter utama memilih untuk melepaskan tangan sang pacar yang melamarnya saat berdansa, dan pergi berlari meninggalkannya. Membuat suasana menjadi hening, tidak ada yang bertepuk tangan, tidak ada yang bisa dirayakan.
Pada penggalan lirik lainnya karakter utama menjelaskan perasaan bersalahnya setelah menolak lamaran sang pacar, bagaimana ia berhasil menghancurkan hati sang pacar demi sebuah alasan yang tidak bisa ia sebutkan.
Karakter utama juga menyatakan jika ketidaksiapan akan menikah itu tidak ia sadari sampai seseorang berlutut dan melamarnya, menggambarkan jika hubungan sang karakter utama dan pacar merupakan hubungan yang baik dan bahagia.
Makna lagu ini semakin menjadi sedih di bait “till someone on their knees and ask you”. Tambahan huruf “s” di ujung kata “knee" menggambarkan keadaan sang pacar yang bukan hanya melamar, namun memohon agar karakter utama menerima lamarannya, dengan kedua lututnya di lantai.
Di akhir lagu, karakter utama berdoa agar sang pacar yang kini mantannya, mendapatkan seseorang yang tidak akan meninggalkannya saat dilamar, yang akan kembali menjahit ulang hati yang telah dihancurkan oleh karakter utama. Setelah itu, ia akan melupakan masalah "kecil" yang karakter utama buat.
Lagu Champagne Problem oleh Taylor Swift ini sangat cocok untuk kamu dengarkan di waktu galaumu. Jika kamu tertarik, saat ini lagu Champagne Problem dapat kamu dengarkan di platform seperti YouTube dan Spotify. Selamat mendengarkan!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Anang Hermansyah Nyanyi Apa di GBK? Berujung Disoraki Penonton hingga Cabut dari Stadion
-
Mendalami Makna Lagu 'Universe' oleh EXO: Perjuangan Mencari Cinta Sejati
-
Makna Lagu Uchiage Hanabi, DAOKO x Kenshi Yonezu: Simfoni Cinta Musim Panas
-
Luka di balik Melodi: Memaknai Lagu 'If U Could See Me Cryin' in My Room'
-
Ulasan Lagu VIVIZ Bertajuk 'Maniac': Jeratan Cinta yang Membuatmu Tidak Mau Move On
Ulasan
-
Review Film Jembatan Shiratal Mustaqim: Horor Moral yang Mirip Sinetron
-
Membaca Drama 'Genie, Make a Wish' Lewat Lensa Pengasuhan Kolektif
-
Review Film Ballad of a Small Player: Visual Ciamik tapi Kesan Akhir Kosong
-
The Principles Of Power: Rahasia Memanipulasi Orang Lain di Segala Situasi
-
Review Film Dongji Rescue: Kisah Heroisme Lautan yang Menggetarkan
Terkini
-
AXIS Nation Cup 2025: Keajaiban 28 Detik Terakhir, SMK Nusantara
-
Ketika Juara Tak Lagi Tentang Skor, Tapi Tentang Siapa yang Berani Bersuara
-
Sosok Ketiga: Lintrik, Film Horor Tentang Pelet dan Gairah Perselingkuhan
-
Antusiasme Membludak, Penjualan Tiket Presale Film Wicked: For Good Pecah Rekor
-
Membedah Catatan Patrick Kluivert saat Dampingi Skuat Garuda di Babak Kualifikasi, Memuaskan?