Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Anggun Dwitika
Ariana Grande (Instagram/@arianagrande)

Siapa yang tak kenal dengan Ariana Grande? Penyanyi bertalenta dengan vokal luar biasa ini telah memikat hati para penggemarnya di seluruh dunia. Ariana Grande-Butera, atau lebih dikenal dengan nama Ariana Grande, adalah seorang penyanyi, penulis lagu, dan aktris berkebangsaan Amerika Serikat. Dia telah menjadi salah satu ikon pop terbesar di dunia dan terus menginspirasi banyak orang dengan suaranya yang luar biasa, talenta aktingnya, dan kepribadiannya yang karismatik.

Tak hanya suaranya yang memukau, Ariana juga dikenal dengan lagu-lagunya yang catchy dan penuh makna. Baru-baru ini, ia kembali menggebrak dunia musik dengan album terbarunya, menghadirkan lagu "We Can't Be Friends" yang langsung menjadi hits di berbagai platform streaming. "We Can't Be Friends (Wait for Your Love)" dari Ariana Grande bukan sekadar lagu pop catchy. Di balik alunan melodinya yang memikat, terkandung makna mendalam tentang pergolakan batin pasca perpisahan. Lagu ini menjadi salah satu single terfavorit dari album ketujuh Ariana, "Eternal Sunshine", yang dirilis pada 8 Maret 2024. "We Can't Be Friends" menduduki puncak Billboard Hot 100 dan menjadi salah satu lagu Ariana Grande yang paling sukses secara komersial. Video musik lagu ini telah ditonton lebih dari 37 juta kali di YouTube. "We Can't Be Friends" telah di-cover oleh banyak penyanyi lain, termasuk Taylor Swift dan Camila Cabello.

Lagu "We Can't Be Friends" menyoroti perasaan luka yang dalam akibat putusnya hubungan cinta. Ariana Grande, dengan vokalnya yang lembut namun penuh perasaan, menyampaikan betapa menyakitkannya melepaskan seseorang yang pernah sangat dekat. Melalui lirik yang jujur dan musik yang melankolis, kita dibawa untuk merasakan kehampaan dan kehilangan yang dirasakan saat seseorang yang pernah menjadi bagian penting dari hidup kita harus pergi.

Makna yang Mendalam

Cover Video We Can’t Be Friends (Youtube/ Ariana Grande)

Dalam bait-bait awal, Grande menyanyi tentang kenangan manis yang kini hanya menjadi bayangan. "We had a good thing going, but now it's all gone," adalah sebuah pengakuan bahwa meskipun ada masa-masa indah, realitas kini telah berubah. Lagu ini mengingatkan kita bahwa tidak semua hubungan dapat bertahan, dan terkadang, yang tersisa hanyalah luka dan ingatan.

Selain mengungkapkan rasa sakit, "We Can't Be Friends" juga menggarisbawahi dilema yang muncul ketika hubungan berakhir. Apakah mungkin tetap berteman dengan mantan kekasih? Dalam lagunya, Grande menggambarkan betapa sulitnya mempertahankan hubungan platonis ketika perasaan masih membara. "We can't be friends, it's too much to pretend," adalah sebuah pengakuan bahwa berpura-pura tidak merasakan apa-apa justru memperparah luka.

Dilema ini sering kali menjadi bagian dari proses penyembuhan. Banyak orang merasa terjebak antara ingin menjaga hubungan baik dengan mantan kekasih dan kebutuhan untuk melindungi diri dari luka lebih lanjut. Lagu ini menggambarkan ketegangan tersebut dengan sangat realistis, menciptakan resonansi emosional yang kuat dengan pendengarnya.

Melalui "We Can't Be Friends," Ariana Grande tidak hanya menyampaikan cerita pribadi, tetapi juga menggugah pemahaman tentang dinamika emosional dalam hubungan manusia. Lagu ini mengajak pendengarnya untuk merenungkan kompleksitas cinta dan kehilangan, serta bagaimana menghadapi realitas yang kadang tidak sesuai dengan harapan. Dengan kepekaan artistik yang tinggi, Grande berhasil menciptakan sebuah karya yang menyentuh hati banyak orang. "We Can't Be Friends" bukan hanya sebuah lagu tentang perpisahan, tetapi juga tentang penerimaan dan keberanian untuk melangkah maju meskipun hati masih terluka.

"We Can't Be Friends" adalah sebuah lagu yang mendalam dan penuh makna, yang menggambarkan perasaan luka dan dilema yang muncul setelah sebuah hubungan berakhir. Ariana Grande, melalui vokalnya yang emosional dan lirik yang jujur, membawa pendengarnya ke dalam perjalanan emosional yang universal dan relevan. Lagu ini mengingatkan kita bahwa dalam setiap akhir ada pelajaran yang bisa dipetik, dan meskipun perpisahan itu menyakitkan, kita selalu memiliki kekuatan untuk terus maju dan menemukan kebahagiaan baru.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Anggun Dwitika