Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Anggun Dwitika
Skyline (Doc.Pribadi/ Panitia LKMM)

Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa (LKMM) adalah program pelatihan yang dirancang untuk mengembangkan keterampilan manajerial, kepemimpinan, dan organisasi mahasiswa, terutama bagi mereka yang berada di jurusan Psikologi. Kegiatan ini bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan kemampuan yang relevan dalam mengelola kegiatan akademik maupun non-akademik.

Dengan tema "The Journey of Arcana Lumina", LKMM membawa para peserta dalam perjalanan mendalam dan penuh misteri untuk menemukan cahaya sejati yang tersembunyi di dalam diri mereka. Selama tiga hari, mahasiswa Psikologi angkatan 2023 dan 2024 dari Universitas Jambi diajak untuk menyelami kedalaman jiwa mereka, melampaui batas-batas diri, dan menemukan potensi yang mungkin selama ini tak tersentuh.

Salah satu kegiatan utama dalam LKMM kali ini adalah Skyline Sprint, sebuah permainan interaktif yang dirancang untuk melatih keterampilan manajemen waktu dan prioritas. Manajemen waktu adalah salah satu aspek yang krusial dalam kehidupan mahasiswa. Dengan tuntutan akademik yang tinggi, kegiatan organisasi, serta tanggung jawab pribadi, kemampuan untuk menyusun prioritas dan mengatur waktu secara efektif menjadi kunci kesuksesan.

Permainan Skyline Sprint hadir untuk membantu mahasiswa belajar mengenai pentingnya mengelola waktu dan menyusun prioritas dengan cara yang interaktif dan menyenangkan. 

Tujuan Permainan Skyline Sprint

Menyusun Skyline (Doc.Pribadi/ Panitia LKMM)

Skyline Sprint bertujuan untuk melatih peserta agar mampu memahami konsep prioritas dan mengaplikasikan strategi manajemen waktu dengan tepat. Permainan ini dirancang untuk membantu peserta menyadari pentingnya menempatkan tugas atau rutinitas berdasarkan urgensi dan dampaknya terhadap tujuan akhir. Selain itu, permainan ini mengajarkan peserta untuk bekerja sama dalam kelompok, berpikir strategis di bawah tekanan waktu, dan menyesuaikan prioritas ketika menghadapi situasi yang berubah.

Skyline Sprint dimainkan oleh beberapa kelompok (gugus) secara bersamaan dalam satu sesi. Setiap gugus diberi beberapa kaleng yang mewakili aktivitas atau prioritas penting. Kaleng tersebut harus disusun menjadi sebuah menara dengan aktivitas paling penting ditempatkan di dasar menara, dan aktivitas yang kurang penting ditempatkan di atasnya.

Ketika timer dimulai, setiap gugus bekerja sama untuk membangun menara kaleng mereka dengan hati-hati. Di sinilah kemampuan berpikir strategis dan kolaborasi diuji. Menara yang dibangun harus stabil dan kokoh, karena setelah waktu habis, tinggi menara diukur, dan tim dengan menara tertinggi yang masih berdiri dinyatakan sebagai pemenang.

Dalam permainan ini, peserta tidak hanya sekadar menyusun kaleng, tetapi juga diberikan studi kasus berupa berbagai tugas yang harus diselesaikan dalam kegiatan akademik dan non-akademik. Mereka harus menentukan mana tugas yang lebih mendesak dan berdampak besar, serta menyusun aktivitas tersebut berdasarkan urutan prioritas yang tepat. Proses ini membantu peserta memahami urgensi dari setiap tugas serta bagaimana cara memilih strategi yang paling efektif dalam situasi yang terbatas oleh waktu.

Permainan ini tidak hanya menuntut keterampilan berpikir cepat, tetapi juga mengajarkan peserta pentingnya membuat keputusan di bawah tekanan dan menyesuaikan prioritas dengan cepat ketika menghadapi tantangan.

Pemahaman tentang Pentingnya mengelola Prioritas dan Waktu

Diskusi Study Kasus SKyline (Doc. Pribadi/ Panitia LKMM)

Setelah permainan selesai, setiap gugus akan diberikan lembar evaluasi untuk menggali seberapa efektif permainan ini dalam membantu peserta memahami prioritas dan strategi manajemen waktu. Evaluasi ini dirancang untuk mengukur persepsi peserta mengenai beberapa aspek penting dari permainan, seperti:

  1. Pemahaman tentang Prioritas: Seberapa baik peserta memahami pentingnya menempatkan aktivitas berdasarkan urgensi dan dampaknya
  2. Penerapan Strategi Manajemen Waktu: Apakah permainan membantu peserta dalam menyusun strategi untuk mengelola waktu dan tugas secara lebih efisien.
  3. Kolaborasi Tim: Seberapa baik tim bekerja sama dalam membangun menara dan menyusun prioritas.
  4. Respon Terhadap Tekanan Waktu: Apakah peserta mampu tetap tenang dan mengambil keputusan yang tepat meskipun dihadapkan dengan tekanan waktu.

Skyline Sprint adalah sebuah inovasi dalam pembelajaran keterampilan manajemen waktu yang dapat diimplementasikan secara luas. Dengan menggunakan kaleng bekas sebagai alat bantu, permainan ini tidak hanya mengajarkan mahasiswa tentang cara mengatur waktu dengan baik, tetapi juga memberi pengalaman nyata dalam menyusun prioritas di bawah tekanan. Permainan ini memberikan refleksi bahwa pengelolaan waktu yang baik dapat membantu mahasiswa dalam mencapai keseimbangan antara akademik, organisasi, dan kehidupan pribadi.

Dengan pendekatan yang interaktif dan menyenangkan, Skyline Sprint berhasil mengajarkan manajemen waktu dengan cara yang unik. Melalui simbolisasi menara kaleng, peserta dapat memvisualisasikan konsep manajemen waktu secara nyata dan merasakan langsung dampaknya.

Dengan demikian, permainan ini menjadi salah satu intervensi yang efektif dalam melatih keterampilan manajemen waktu di kalangan mahasiswa. Melalui kegiatan seperti ini, diharapkan mahasiswa dapat terus mengembangkan kemampuan mereka dalam mengelola waktu secara efektif dan efisien, yang tentunya akan berdampak positif pada kesuksesan mereka di masa depan.

Anggun Dwitika