Novel The Husbands adalah debut cerita Holly Gramazio yang mengajak kita merenung tentang kehidupan, cinta, dan pilihan dalam dunia yang penuh dengan opsi tak berujung.
Kisah ini dimulai ketika Lauren pulang ke flatnya di London larut malam dan disambut oleh suaminya, Michael. Masalahnya? Lauren tidak pernah menikah, bahkan tidak mengenal pria itu.
Namun, menurut teman-temannya, dekorasi rumahnya yang lebih baik, dan foto-foto di ponselnya, mereka sudah bersama selama bertahun-tahun.
Ketika Lauren mencoba memecahkan misteri bagaimana ia bisa menikah dengan seseorang yang tidak pernah ia ingat, Michael pergi ke loteng untuk mengganti bola lampu dan tiba-tiba menghilang.
Di tempatnya, muncul pria baru, dan kehidupan Lauren berubah lagi. Menyadari bahwa lotengnya menciptakan suami tanpa batas, Lauren dihadapkan pada pertanyaan besar: Jika mengganti kehidupan semudah mengganti bola lampu, bagaimana kita tahu apakah kita sudah memilih jalan yang benar? Kapan kita berhenti mencoba menjadi lebih baik dan mulai benar-benar hidup?
Premis novel ini sangat menarik dan akan menjadi film yang bagus dengan beberapa perubahan. Namun, panjangnya cerita membuat beberapa bagian terasa lambat, dan alur ceritanya kurang berkembang.
Humor dalam novel ini cukup menghibur dan pelajaran hidupnya akan lebih kuat jika disampaikan dalam cerita yang lebih singkat.
Narasi novel ini menggunakan sudut pandang orang ketiga yang sangat omnipresent, sehingga terkadang membuat saya bingung.
Meskipun biasanya orang tidak suka narasi orang ketiga karena bisa membuat pembaca merasa jauh dari cerita, hal ini tidak terjadi di novel ini. Pembaca tetap bisa merasakan kedekatan dengan tokoh Lauren.
Menurut saya, novel The Husbands adalah cerita yang menyenangkan dan penuh pemikiran, cocok untuk siapa saja yang pernah merasa terjebak dalam pencarian tanpa akhir untuk sesuatu yang lebih baik. Novel ini adalah bacaan yang menghibur dan reflektif tentang pilihan hidup di dunia modern.
Kisah Lauren yang terus berganti suami seperti mengganti bola lampu ini tidak hanya menawarkan humor, tetapi juga refleksi mendalam tentang kapan kita harus berhenti mencari sesuatu yang lebih baik dan mulai puas dengan apa yang kita miliki.
Bagi pembaca yang pernah merasakan dilema dalam membuat pilihan hidup, novel ini memberikan sudut pandang yang unik dan menyegarkan.
Menurut saya, The Husbands layak untuk dibaca sebagai hiburan yang juga mengajak kita merenung lebih dalam tentang makna kebahagiaan dan kepuasan dalam hidup.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Novel Pelangi Waktu Malam, Kisah Luka dan Cinta yang Terlambat
-
Romansa Musim Dingin dalam Novel Cruel Winter with You
-
Ulasan Novel Blinded, Perjalanan Penyembuhan Diri dari Eksploitasi
-
Perebutan Kesempatan dalam Novel Enam Mahasiswa Pembohong
-
Ulasan Novel Celestial Alphas, Saat Pengkhianatan Mengubah Segalanya
Artikel Terkait
-
Jelajah Dunia Ajaib Melalui Pintu Misterius dalam Novel 'The Book of Doors'
-
Ulasan Novel 'Jurnal Jo', Cerita Realistis tentang Warna-warni Dunia Remaja
-
Ulasan Novel 'How to End a Love Story', Kisah Drama Percintaan Dua Penulis
-
Diisukan Batal Menikah, Ini Perjalanan Cinta Ayu Ting Ting dan Muhammad Fardhana
-
Liburan Seru di Novel Beach Cute, Kisah Cinta dan Persahabatan Tiga Gadis
Ulasan
-
Mieber Restaurant and Cafe, Rekomendasi Kuliner Estetik dengan View Gunung di Trawas
-
Dari Panti Asuhan ke Langit Malam, Kisah Haru di Novel The Star Outside My Window
-
Ulasan Novel If the Shoe Fits:Kisah Cinderella Modern dalam Menemukan Cinta
-
Bersantap Pagi dengan Lotek Enak di Lapau Rang Sangka Pekanbaru
-
Berenang Seru di Hotel Swiss-Belinn Malang: Fasilitas Premium dengan Harga Wajar!
Terkini
-
BRI Liga 1: Madura United Terhindar dari Degradasi, Bali United Gigit Jari
-
Neural Fatigue: Kelelahan Kognitif Akibat Terpapar Stimulus Berulang
-
Resmi Rilis, Oppo Reno 14 Pro Chipset Kencang dan Triple Rear Camera 50 MP
-
Percuma Menghapus Outsourcing Kalau Banyak Perusahaan Melanggar Aturan
-
'Superstitious' oleh no na: Kepercayaan Diri Pada Intuisi dan Harapan