Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | zahir zahir
Jens Raven Saat Bergabung ke Klub Liga Indonesia, Bali United. (instagram.com/@baliunitedfc)

Kabar yang cukup mengejutkan datang dari salah satu punggawa timnas Indonesia, yakni Jens Raven. Melansir dari laman berita ANTARA (13/07/2025), striker keturunan Belanda-Indonesia ini resmi bergabung dengan klub kasta tertinggi liga Indonesia, yakni Bali United setelah mengakhiri kontraknya selama 2 tahun bersama klub asal Belanda, FC Dordrecht.

Kabar ini sendiri diumumkan melakui akun instagram resmi klub Bali United, @baliunitedfc beberapa waktu lalu. Sebelumnya, Jens Raven sendiri mengumumkan salam perpisahan terhadap klubnya terdahulu. yakni FC Dordrecht melalui akun instagram pribadinya, @jensraven9.

@jensraven9 kirimkan pesan untuk seluruh Semeton, sampai jumpa di Dipta,” tulis akun instagram @baliunitedfc.

Kepindahan Jens Raven ke Bali United ini menjadikannya sebagai pemain naturalisasi ketiga dalam skuad timnas Indonesia yang resmi bergabung dengan klub BRI Super League pada musim depan. Sebelumnya, ada dua nama pemain naturalisasi di skuad timnas Indonesia yang memutuskan bergabung dengan klub BRI Super League pada musim 2025/2026 mendatang.

Nama pertama adalah bek senior, Jordi Amat yang resmi dikontrak oleh klub Persija Jakarta setelah masa kontraknya bersama klub Malaysia, Johor Darul Ta’zim resmi berakhir. Selanjutnya, striker timnas Indonesia lainnya, yakni Rafael Struick resmi bergabung dengan klub Dewa United dari klub Australia, Brisbane Roar FC pada awal musim 2025/2026 mendatang.

Eksodus Pemain Naturalisasi ke Liga Indonesia, PSSI Wajib Waspada!
Fenomena bergabungnya para pemain naturalisasi timnas Indonesia ke klub-klub liga Indonesia menjadi sebuah hal yang cukup unik sekaligus mengkhawatirkan. Mengapa cukup unik? hal ini dikarenakan beberapa nama seperti Rafael Struick dan Jens Raven yang notabene merupakan pemain dengan usia muda justru memutuskan gabung ke klub liga Indonesia.

Namun, nama bek veteran seperti Jordi Amat memang cukup dimaklumi jika bergabung ke klub liga Indonesia, yakni Persija Jakarta. Pemain keturunan Spanyol-Indonesia ini sudah berusia 33 tahun dan diprediksi akan segera memasuki masa-masa akhir karirnya bersama timnas Indonesia dalam 2-3 tahun lagi.

Akan tetapi, fenomena ini juga menjadi kode merah bagi PSSI terkait risiko performa para pemain naturalisasi tersebut saat bergabung ke liga Indonesia. Pasalnya, PSSI awalnya menaturalisasi para pemain tersebut dengan syarat agar bisa berkarir di Eropa hingga mencapai masa puncaknya. Namun, kenyataannya dua dari tiga pemain tersebut justru gabung ke Liga Indonesia di masa mudanya.

Hal ini seakan menjadi ironi dimana PSSI berusaha membangun kekuatan timnas Indonesia menggunakan para pemain diaspora Eropa guna terjadi adanya transfer ilmu dengan pemain lokal. Namun, saat ini justru 3 pemain naturalisasi bergabung dengan klub-klub liga Indonesia.

Lantas, apakah ini pertanda bahwa kekuatan timnas Indonesia yang dikenal bermaterikan para pemain diaspora Eropa akan segera usai? Hal ini bisa saja iya, bisa saja tidak. Belum lagi saat ini PSSI juga masih melanjutkan program naturalisasi pemain keturunan yang masih berkarir di benua Eropa.

Terbaru, nama striker keturunan Belanda-Indonesia, Mauro Zijlstra menjadi salah satu nama pemain yang tengah menjalani naturalisasi. Melansir dari beberapa sumber di laman suara.com, striker asal klub FC Volendam ini diprediksi akan segera membela timnas Indonesia U-23 di ajang Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 mendatang yang akan digelar bulan September 2025 nanti.

PSSI juga tentunya saat ini akan mencari beberapa pemain diaspora dan keturunan lainnya guna menjaga regenerasi di timnas Indonesia. Namun, bukan berarti para pemain naturalisasi yang memilih bergabung ke klub liga Indonesia tersebut akan tersingkirkan. Peluang mereka dipanggil ke timnas Indonesia tetap ada selama mampu menunjukkan performa terbaiknya.

zahir zahir