Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Rizky Melinda Sari
The Black Cat and Other Stories (goodreads)

Edgar Allan Poe adalah salah satu penulis, penyair, editor, sekaligus kritikus sastra yang berasal dari Amerika. Ia juga menjadi bagian dari Gerakan Romantis Amerika. Penulis yang satu ini dikenal dengan cerita-cerita misterinya yang mengerikan.

Lewat cerpennya yang berjudul Surat yang Dicuri ini, Edgar Allan Poe akan mengajak para pembaca untuk mengikuti kisah singkat namun membekas tentang pencurian sebuah surat. Simak ulasannya berikut ini.

Identitas Buku

Judul Buku: Surat yang Dicuri

Penulis: Edgar Allan Poe

Penerbit: Naura Books

Jumlah Halaman: 44 Halaman

Sinopsis Cerpen ‘Surat yang Dicuri’

Sebuah surat paling penting di Paris telah dicuri! Siapa pencurinya sudah bisa ditebak, yakni salah satu orang terpenting di negara itu sendiri. Namun, bagaimana caranya agar surat itu bisa kembali diselamatkan, itulah tugas terberat Kepala Kepolisian Paris, Monsieur G. selain karena dikhawatirkan salah sasaran dan membuat negara gaduh, juga tentu hal ini akan berakibat pada pemecatan dirinya.

Segala cara pun akhirnya ditempuh. Mulai dari investigasi tercanggih dan paling teliti, hingga memasang ‘tarif’ berbsedia membayar dengan harga mahal bila ada di antara warga yang dapat menemukan surat penting itu.

Anehnya, sang sahabat Kepala Kepolisian yang terkenal tolol dan kurang cerdik, justru kelak yang akan menemukan surat itu dan melenggang dengan membawa cek bernilai fantastis, meski hanya dengan melakukan penelitian sederhana.

Ulasan Cerpen ‘Surat yang Dicuri’

Cerpen tunggal yang memiliki 44 halaman ini sebenarnya adalah salah satu bagian dari seri ‘The Black Cat and The Other Stories’. Seri ini terdiri dari 7 judul cerpen, yakni Topeng Maut Merah, Kucing Hitam, Jantung yang Mengaduh, Penguburan Hidup-Hidup, Peristiwa Pembunuhan di Rue Morgue, Misteri di Balik Pembunuhan Marie Roget, dan Surat yang Dicuri.

Meski cerpen ini berada di urutan terakhir, tetapi aku rasa tidak masalah jika tidak membaca cerpen sebelumnya. Kemungkinan setiap cerpennya berdiri sendiri dan tidak saling terkait. Cerpen pertama yang aku baca adalah Surat yang Dicuri, sehingga tidak bisa memastikan apakah ceritanya akan saling berkelindan dengan cerpen lainnya atau tidak.

Namun, sejauh yang aku baca, cerpen sepertinya tidak berhubungan dengan cerpen lainnya. Fokus utama cerpen ini adalah untuk mencari tahu bagaimana cara mengambil kembali surat yang telah dicuri oleh seseorang yang berpengaruh.

Cerpen ini menggunakan sudut pandang pertama dengan tiga tokoh utama yang muncul, yakni tokoh ‘Aku’, tokoh Dupin yang menjadi sahabat ‘Aku’, dan Monsieur G si Kepala Kepolisian. Sampai suatu hari Monsieur G mendatangi tokoh Aku dan Dupin serta menceritakan kesulitan yang tengah ia alami terkait pencurian surat yang telah dicuri tersebut.

Meski cukup singkat, ide cerita yang dituangkan Edgar Allan Poe dalam kisah ini sangat menarik. Pesan yang bisa aku tangkap dari kisah ini adalah kita jangan meremehkan orang lain dan menganggap metode kita yang paling tepat. Seperti karakter Monsieur G yang beranggapan bahwa apa yang ia lakukan telah benar, ia pun menganggap gagasan orang lain salah dan mengada-ada saja.

Dupin membuktikan kecerdasannya dalam cara yang sederhana. Alhasil, dirinya hanya perlu riset singkat dan dengan eksekusi yang rapi, berhasil mendapatkan kembali surat yang telah dicuri tersebut.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Rizky Melinda Sari