Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Indah Wulan Sari
Poster film Jurnal Risa by Risa Saraswati (Instagram/ @tim_jurnalrisa)

Siapa yang tak kenal Risa Saraswati? Salah satu YouTuber Indonesia yang sering melakukan penelusuran-penelusuran berkaitan dengan makhluk tak kasat mata. Biasanya, cerita-cerita penelusurannya hanya bisa kita lihat di YouTube. Namun, kini kisah penelusurannya bisa kita saksikan di bioskop.

Mulai 11 Juli 2024, Film Jurnal Risa by Risa Saraswati buatan Rizal Mantovani dan diproduksi oleh MD Pictures tayang di layar lebar. Film berdurasi 92 menit yang naskahnya ditulis oleh Lele Laila ini mengambil inspirasi dari channel YouTube horor terkenal di Indonesia milik Risa Saraswati, Jurnal Risa. Film ini disajikan ke dalam bentuk mockumentary.

Menariknya, film Jurnal Risa by Risa Saraswati ini melibatkan para kru Jurnal Risa yang asli sebagai pemeran utama dalaam film. Beberapa tokohnya ada Risa Saraswati, Ranggana Purwana, Indy Ratna Pratiwi, Riana Rizki, Abimanyu Bhakti, Nicko Irham, Dimas Tri Adityo, Fahrul Rohman, Prinsa Mandagie, Sandy Pradana, dan Vyatra Novriansyah.

Jurnal Risa by Risa Saraswati akan membawa penonton melihat cerita yang diadopsi dari konten Risa Saraswati dengan penyajian shoot sinematik khas bioskop dan vibes horor yang kental.

Film ini menceritakan tentang kejadian aneh yang menimpa Prinsa setelah ia menjadi peserta penelusuran yang diadakan oleh tim Jurnal Risa.

Saat itu, Prinsa dengan sengaja menyebut nama salah satu hantu yang sebenarnya tak boleh disebutkan namanya, yaitu Samex hingga ia kerasukan. Ia melakukannya karena ingin terkenal.

Sepulang penelusuran, tim Jurnal Risa khawatir jika Prinsa diikuti oleh sosok itu. Berbagai cara pembersihan telah dilakukan agar sosok itu pergi dari tubuh Prinsa, namun masih gagal.

Akhirnya, Prinsa dibawa ke desa asal sosok itu untuk mengikuti ritual pembersihan. Tapi, apakah ritual itu berhasil? Bagi kalian yang ingin tahu, silakan tonton film ini di bioskop, ya!

Ulasan:

Film Jurnal Risa by Risa Saraswati disajikan dalam format mockumentary dengan konsep ala-ala konten vlog di Youtube Jurnal Risa, tetapi kisahnya tetap fiktif.

Orang-orang yang telah mengikuti konten penelusuran Jurnal Risa mungkin akan lebih menikmati film ini dibandingkan mereka yang tak pernah menontonnya. Tetapi tenang saja, konsep ala-ala konten vlog ini hanya terjadi di bagian awal, selebihnya seperti film horor pada umumnya.

Film ini membuat beberapa penonton ketakutan karena jumpscare-nya, bukan karena visual dari hantunya. Jumpscare yang disajikan berhasil meningkatkan tensi yang menegangkan di tiap adegannya, meskipun filmnya berkonsep mockumentary.

Sayangnya, dengan judul film yang menggunakan nama besar Risa Saraswati, justru film ini kurang meng-highlight Risa Saraswati sebagai pemeran utamanya. Selain itu, akting dan dialog dari para pemain terlihat kaku dan kurang natural.

Sebagai penonton yang tidak mengikuti konten YouTube Jurnal Risa, menurutku film ini masih bisa dinikmati karena adanya beberapa jumpscare yang membuat tegang.

Namun, ada beberapa hal yang membuatku merasa aneh saat menonton. Salah satunya setting desa yang dijadikan tempat ritual terlihat kurang alami dan seakan-akan dibuat-buat. Apalagi ditambah dengan adanya toilet duduk di atas meja yang ada di salah satu rumah di sana.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Indah Wulan Sari