Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Rizky Melinda Sari
Buku Kicau Kacau (DocPribadi/ Rizky Melinda)

Host langganan yang biasanya menjadi MC setiap kali ada idol K-pop mengadakan fanmeeting di Indonesia ini rupanya juga seorang penulis! MC kesayangan para K-popers ini tidak lain tidak bukan adalah Indra Herlambang.

Presenter yang sering wara-wiri di layar kaca ini membagikan cerita dengan berbagai tema dari pengalamannya dalam sebuah buku berjudul Kicau Kacau.

Identitas Buku Kicau Kacau

Judul Buku: Kicau Kacau

Penulis: Indra Herlambang

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Jumlah Halaman: 332 Halaman

Ulasan Buku Kicau Kacau

Lewat buku yang dikemas dengan sampul berwarna kuning gonjreng ini, Indra Herlambang membagikan tulisan-tulisannya yang sebelumnya sudah dimuat dalam berbagai majalah. Siapa sangka MC dengan pembawaan yang kocak ini ternyata mengakui bahwa dirinya adalah seorang penulis.

Kumpulan tulisan Indra Herlambang dalam buku ini sebagian besar ditulis berdasarkan pengalaman pribadi yang pernah ia alami sendiri, ditambah bumbu-bumbu filosofis yang kadang ngalor-ngidul tapi setelah diresapi ada maknanya juga ternyata. Terbagi dalam empat bab utama:

Bab I : Kicauan tentang gaya hidup, hidup gaya, dan hidup gak ya?

Bab II : Kicauan tentang single, in relationship, atau it’s complicated

Bab III : Kicauan tentang Jakarta, Indonesia, dan kesehatan jiwa

Bab IV : Kicauan tentang keluarga

Setiap babnya terbagi lagi menjadi beberapa judul yang relate dengan bab. Semua tulisan ini diambil dari cuitan Indra di aplikasi media sosial burung biru alias Twitter. Indra Herlambang menceritakan awal mula perkembangan aplikasi yang kini bernama X itu yang dulunya hanya diisi segelintir orang saja.

Fun fact, buku ini ditulis pada tahun 2011 dan sudah dicetak ulang tujuh kali di tahun yang sama. Tidak heran pada bagian cover ini ada stiker ‘best seller’. Aku sendiri mengaku langsung tertarik saat melihat buku kuning gonjreng ini terselip di antara deretan buku lainnya di rak buku perpustakaan.

Baru baca bagian kata pengantar, aku langsung memutuskan untuk bawa buku ini ke meja registrasi untuk dipinjam dan dibaca satu minggu ke depan, untungnya cukup dua hari sudah selesai. Hal ini tidak lain karena isi ceritanya yang ringan dan kocak, dikemas dalam gaya penceritaan storytelling yang seru dan tidak membosankan.

Tidak heran menurut pengakuannya sendiri, Indra Herlambang pernah ditawari satu bagian khusus dalam majalah untuk tulisannya. Memang candu. Perkara sesederhana berapa langkah kaki yang kita perlukan dalam sehari saja bisa dibahas sampai ke makna hidup dan mau dibawa ke mana hidup kita ini.

Isu (jika memang bisa disebut isu) yang dibahas Indra di bukunya ini sangat beragam, mulai dari gaya hidup sampai keluarga. Tiga bab pertama masih sering ngakak-ngakak bacanya, walaupun agak tertampar dengan beberapa selipan kebijakan kehidupan. Tapi bab Kicauan Tentang Keluarga benar-benar ‘wew’.

Indra menceritakan pengalaman-pengalaman manis di keluarganya yang hangat, seperti ibunya yang selalu membuatkan jamu sampai membuat dirinya jadi tercandu dengan minuman tradisional sejuta khasiat ini, ayahnya yang menunggunya pulang sampai tertidur di sofa ruang tamu, sampai kisah pagar besi belakang rumahnya yang punya kenangan tersendiri.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Rizky Melinda Sari