Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Ruslan Abdul Munir
Trailer film My Lady Jane (YouTube/Primer Video)

Siapa yang tak kenal Lady Jane Grey, sang Ratu 10 Hari? Dalam sejarah, ia mungkin hanya dikenang sebagai korban dari pergolakan politik Inggris di abad ke-16, namun serial alternatif "My Lady Jane" mengemas ceritanya dengan cara yang sangat berbeda dan segar.

Serial ini diangkat dari novel laris karya Brodi Ashton, Cynthia Hand, dan Jodi Meadows. Pemeran utama Lady Jane Grey, yang diperankan oleh Emily Bader, yang bercita-cita menjadi dukun sambil menghadapi tekanan perjodohan dengan Guildford Dudley yang diperankan oleh Edward Bluemel.

Di serial ini, alih-alih terjebak dalam tragedi dan politik kelam, Jane muncul sebagai karakter cerdas, berani, dan solutif persis seperti sosok modern yang tak gentar menghadapi situasi sulit.

Bahkan, kisah Jane di serial ini mungkin membuat kita tersenyum, teringat pada kisah keluarga Kardashian yang selalu berhasil mencuri perhatian dengan drama kehidupan mereka.

Namun, jangan salah, meski ada banyak sentuhan humor dan fantasi, "My Lady Jane" tetap mempertahankan sentuhan sejarah yang familiar. Dalam serial ini, Jane tetap seorang sepupu dari Raja Edward VI, yang harus mengambil alih takhta setelah kematian raja muda tersebut.

Tapi, di luar dari fakta-fakta sejarah, serial ini menambah elemen fantasi yang membumbui perjalanan Jane. Berbagai tokoh sejarah yang kita kenal mungkin masih ada, tetapi mereka disulap menjadi karakter dengan kisah yang berbeda.

Serial ini memang bisa disebut sebagai sejarah alternatif dengan campuran komedi absurd, kita bisa menyaksikan Jane Grey menghadapi tantangan sambil tetap membuat kita tertawa.

Salah satu kekuatan utama dari "My Lady Jane" adalah gaya komedinya yang sangat khas British. Jika kamu penggemar humor ala Inggris yang kerap mengolok-olok diri sendiri dan situasi, maka serial ini akan menjadi tontonan yang sempurna.

Dengan pembawaan karakter yang lucu, namun tetap berkelas, serial ini berhasil memadukan elemen drama sejarah dengan komedi yang pas. Bayangkan kombinasi antara drama politik monarki dan percakapan yang membuat kamu tertawa geli, karena itulah yang disuguhkan oleh serial ini.

Karakter Jane sendiri sangat memikat karena kecerdasannya dalam menghadapi masalah. Meski ia masih berusia sangat muda, sekitar 17 tahun, Jane sudah dihadapkan pada situasi yang berat. Di satu sisi, ia harus menikahi seseorang yang hampir tidak dikenalnya, Lord Gilford Dudley, demi menyelamatkan keluarganya.

Di sisi lain, Jane juga harus bersaing dengan intrik-intrik politik dan masalah kepercayaan agama di masa itu, termasuk isu perceraian yang masih sangat tabu. Di sini, Jane berhasil menunjukkan tekadnya, termasuk keberaniannya untuk menentang norma-norma yang berlaku di masyarakat saat itu.

Serial "My Lady Jane" tidak hanya memukau dari segi narasi, tetapi juga dari segi visual dan musik. Setiap episode diiringi oleh lagu-lagu rock klasik. Sentuhan modern ini memberikan nuansa segar pada serial yang berlatar sejarah abad pertengahan.

Bukan hanya itu, visual yang disajikan juga sangat memanjakan mata, dengan kostum dan latar khas era monarki yang megah namun tetap terasa relate dengan era modern melalui gaya penyampaiannya.

Serial ini cocok untuk kamu yang ingin menikmati cerita monarki Inggris tanpa harus susah payah memahami intrik politiknya, karena di serial ini segala sesuatunya diolah dengan lebih ringan, absurd, dan pastinya sangat menghibur. Bagi pencinta komedi British dan sejarah, "My Lady Jane" wajib masuk dalam daftar tontonan kamu!

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Ruslan Abdul Munir