Pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana sebuah remake bisa memberikan sentuhan baru pada film klasik yang telah begitu dicintai?
The Wages of Fear, remake dari film klasik Perancis berjudul sama (1953), mencoba menjawab pertanyaan ini. Disutradarai oleh Julien Leclercq dan dibintangi oleh Franck Gastambide, Ana Girardot, dan Sofiane Zermani, film ini menghadirkan kembali kisah menegangkan tentang perjalanan penuh bahaya membawa nitroglycerine.
Berlatar di sebuah kota kecil di wilayah Timur Tengah, film ini dimulai dengan kebocoran kilang minyak yang hanya bisa dihentikan dengan ledakan besar.
Untuk itu, nitroglycerine harus dibawa melalui medan berat sejauh 800 mil, di tengah wilayah konflik yang penuh bahaya.
Fred (Gastambide) adalah pekerja serabutan di perusahaan minyak yang setuju melakukan misi ini dengan imbalan pembebasan kakaknya, Alex (Lenoir), dari penjara lokal. Bersama dengan beberapa rekan, mereka memulai perjalanan berbahaya ini.
Jika Anda belum menonton versi klasik The Wages of Fear (1953), Anda mungkin belum sepenuhnya memahami mengapa film ini begitu dihargai.
Film aslinya, disutradarai oleh Henri-Georges Clouzot, memadukan drama, thriller, dan kritik sosial tentang kapitalisme dengan brilian.
Ia menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan minyak Amerika mengeksploitasi wilayah miskin di Amerika Selatan, menyoroti bagaimana orang rela melakukan apa saja demi uang.
Namun, versi remake kali ini sedikit berbeda. Sementara film aslinya lebih berfokus pada isu sosial, remake ini lebih menonjolkan aksi dan masalah keluarga.
Dengan durasi yang dipersingkat menjadi 104 menit, film ini lebih banyak menampilkan adegan aksi di jalanan, mengorbankan kedalaman cerita yang ada di versi aslinya.
Plotnya menjadi tipikal aksi thriller masa kini, yang mirip dengan film-film lain seperti The Ice Road yang dibintangi oleh Liam Neeson.
Salah satu hal yang menonjol dalam remake ini adalah penggunaan konflik di wilayah Timur Tengah sebagai latar cerita, menambah nuansa ketegangan dan bahaya.
Meski begitu, film ini kurang berhasil menangkap esensi dari film klasiknya. Penggunaan handheld camera yang kadang kasar dan CGI yang tidak selalu meyakinkan membuat beberapa adegan terasa kurang maksimal.
Namun, penampilan para pemainnya, terutama Franck Gastambide dan Sofiane Zermani, cukup mengesankan.
Mereka berhasil membawa intensitas dan ketegangan yang diperlukan dalam cerita ini. Sayangnya, remake ini tidak mampu menyamai kedalaman emosional dan kritik sosial yang ada di versi aslinya.
Secara keseluruhan, The Wages of Fear adalah remake yang menawarkan aksi dan ketegangan, namun kurang dalam menyampaikan pesan-pesan mendalam yang ada di film klasiknya.
Jika Anda mencari film aksi dengan plot yang menegangkan, mungkin film ini bisa menjadi pilihan. Namun, jika Anda berharap menemukan kembali keajaiban dari film klasiknya, Anda mungkin akan merasa kurang puas.
Bagaimana menurut Anda, apakah remake ini bisa memuaskan rasa penasaran Anda?
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Review Film Bila Esok Ibu Tiada, Mimpi Lihat Hubungan Anak Harmonis
-
Review Film Wicked, Ujian Persahabatan Dua Penyihir Muda di Land of Oz
-
Review Film The Penguin, Kebangkitan Oz Cobb Jadi Mafia Penguasa Gotham
-
Review Film Arcadian, Film Horor yang Berkisah tentang Monster
-
Review Film The Zen Diary: Pelajaran Hidup Selaras dengan Alam
Artikel Terkait
-
Review Film Arcadian, Film Horor yang Berkisah tentang Monster
-
Trailer Film Live Action How to Train Your Dragon: Mason Thames Jadi Hiccup
-
Review Film The Zen Diary: Pelajaran Hidup Selaras dengan Alam
-
Review Film X-Men '97, Pertaruhan Nasib Mutan Usai Kepergian Profesor X
-
3 Film Beragam Genre Dibintangi Austin Butler yang Pantang Buat Dilewatkan!
Ulasan
-
Icip Menu Kopi Dusun, Kuliner Tradisional di Candi Muaro Jambi
-
Ulasan Novel Le Petit Prince, Pangeran Cilik yang Kesepian
-
5 Rekomendasi Toko Dessert di Kota Bekasi, Pemilik Sweet Tooth Harus Tahu
-
Tugu Keris Siginjai, Destinasi Wisata Ikonik di Tengah Kota Jambi
-
The Power of Words, Desain Intrinsik dari Sebuah Mantra
Terkini
-
Harumkan Indonesia! The Saint Angela Choir Bandung Juara Dunia World Choral Championship 2024
-
Jadi Hero di Laga Lawan Arab, Marselino Ferdinan Puji Taktik Shin Tae-yong
-
TVING Mengonfirmasi Rilis Spin-Off dari EXchange dan Season 4 di Tahun 2025
-
4 Toner Korea Berukuran Big Size, Solusi Hemat untuk Kulit Glowing
-
Lee Jung Jae dan Lim Ji Yeon Ditawari Bintangi Drama Korea Romcom, 'Petty Love'