Apakah kamu punya mimpi? Mimpi itu seperti cita-cita, sesuatu yang ingin kamu capai di masa depan. Misalnya, ingin menjadi dokter, guru, pilot, atau bahkan astronot. Apa pun mimpimu, itu adalah hal yang istimewa.
Ada banyak cara untuk mengejar mimpi, salah satunya dengan berani bermimpi besar. Jangan takut punya mimpi yang besar. Jika kamu ingin menjadi penulis terkenal, misalnya, mulailah dengan banyak membaca dan menulis. Semua orang yang hebat memulai dari langkah kecil.
Langkah untuk menggapai mimpi juga dengan terus semangat belajar. Mimpi tidak akan tercapai jika kamu malas belajar. Belajar itu seperti membuka pintu menuju masa depan yang cerah. Jadi, rajinlah membaca buku, mendengarkan guru, dan bertanya jika tidak mengerti.
Selain itu, jangan mudah menyerah, dan jangan lupa berdoa dan berusaha. Setelah berusaha dengan sungguh-sungguh, jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan agar diberikan kekuatan dan petunjuk.
Membahas soal mewujudkan mimpi, terdapat buku yang sangat cocok untuk kamu. Buku ini bertajuk Mimpi yang Harus Aku Kejar karya siswa SDN 02 Penolih Purbalingga.
Tersebutlah Sholehah salah seorang siswa SDN 02 Penolih Purbalingga. Ia lahir dari keluarga yang tidak mampu. Seringkali ketika bangun tidur, ia mendapati ibu dan ayahnya tengah berbisik mengenai persediaan beras yang habis. Sholehah tidak bisa apa-apa kecuali menangis diam-diam agar kedua orang tuanya tidak tambah sedih.
Saat hendak bersekolah, Sholehah terkendala seragam dan sepatu. Tak jarang ibu dan ayahnya juga pontang-panting mencari tambahan uang agar bisa membeli seragam dan sepatu untuk Sholehah.
Mengetahui hal tersebut, Sholehah berjanji akan membalasnya dengan rajin belajar agar suatu saat perjuangan dan pengorbanan kedua orang tuanya terbayar. Ditambah lagi saat ia mengetahui ayahnya harus menambah pekerjaan baru agar bisa menghidupi Sholehah juga ibunya. Semakin semangat ia untuk membahagiakan kedua orang tuanya yang selama ini senantiasa menyayanginya sepenuh hati kendatipun dalam kesulitan.
Sholehah bercita-cita setinggi langit agar bisa membuat ibu dan ayahnya tersenyum di masa depan. Dan cita-cita tertinggi Sholehah adalah ingin membuat kedua orang tuanya berhenti khawatir mengenai apa yang akan mereka makan hari ini.
Buku ini dapat dijadikan bacaan bagi orang tua dan anak agar mampu meraih impian di masa depan dan dapat menjadi manusia yang unggul. Penting juga diketahui, jangan takut gagal dalam mengejar mimpi, karena kegagalan adalah bagian dari perjalanan menuju sukses. Tetaplah semangat dan terus melangkah! Dengan kerja keras, doa, dan dukungan dari orang tua serta guru, mimpimu pasti bisa tercapai. Selamat membaca!
Identitas Buku
Judul: Mimpi yang Harus Aku Kejar
Penulis: Siswa SDN 02 Penolih Purbalingga
Penerbit: Raja Grafindo Persada
Cetakan: I, 2022
Tebal: 112 Halaman
ISBN: 978-602-8275-96-5
BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE
Baca Juga
-
Menkeu Purbaya Ancam Tarik Anggaran Program Makan Gratis jika Penerapannya Tidak Efektif
-
Ferry Irwandi Ungkap Jumlah Orang Hilang pada Tragedi 25 Agustus yang hingga Kini Belum Ditemukan
-
Nadya Almira Dituding Tak Tanggung Jawab Usai Tabrak Orang 13 Tahun yang Lalu
-
Vivo V60 Resmi Rilis, Andalkan Kamera Telefoto ZEISS dan Snapdragon 7 Gen 4
-
Review Buku Indonesia Merdeka, Akhir Agustus 2025 Benarkah Sudah Merdeka?
Artikel Terkait
Ulasan
-
Review Film Yakin Nikah: Sederhana, tapi Bikin Betah Nonton
-
Rumah Tangga: Mengintip Kehangatan dan Kejujuran di Balik Pintu Keluarga
-
Review Film Jembatan Shiratal Mustaqim: Horor Moral yang Mirip Sinetron
-
Membaca Drama 'Genie, Make a Wish' Lewat Lensa Pengasuhan Kolektif
-
Review Film Ballad of a Small Player: Visual Ciamik tapi Kesan Akhir Kosong
Terkini
-
AXIS Nation Cup 2025: Membangun Karier dan Semangat Atlet Muda Indonesia
-
Angkat Kisah Balas Dendam, Film Scarlet Garapan Mamoru Hosoda Rilis Trailer
-
Erick Thohir, STY dan Timnas Indonesia yang Menjadi Inter Milan Jilid Kedua
-
Penuh Haru! Kenny Austin Ungkap Alasan Terdalam Menikahi Amanda Manopo
-
Ronde Keempat, Timnas Indonesia dan Patrick Kluivert yang seperti Lupa Cara untuk Menang