Pernikahan adalah ikatan yang penuh harapan dan impian, tapi juga penuh dengan tantangan. Begitu pula dalam Series Jangan Salahkan Aku Selingkuh, yang nggak hanya mengungkap konflik pribadi antar karakter, tapi juga membawa penonton pada refleksi sosial mengenai isu perselingkuhan.
Disutradarai Rudi Soedjarwo dan diproduksi Leo Pictures, Series Jangan Salahkan Aku Selingkuh sudah tayang di WeTV sejak 30 September 2024. Series ini pun dibintangi para bintang berbakat, ada Marshanda sebagai Anna, Giorgino Abraham memerankan Dimas, dan Stefan William sebagai Reyhan. Mau tahu detailnya lagi? Jangan skip dan baca tuntas ya!
Sinopsis Series Jangan Salahkan Aku Selingkuh
Series Jangan Salahkan Aku Selingkuh mengisahkan perjalanan hidup Anna (Marshanda), konselor pernikahan. Namun, kehidupannya sendiri terguncang saat dia mengetahui suaminya, Dimas (Giorgino Abraham), berselingkuh dan bahkan menghamili wanita lain. Konflik semakin diperburuk dengan kenyataan bahwa Anna sendiri telah lama berjuang untuk memiliki anak.
Keadaan jadi semakin rumit ketika Anna bertemu Reyhan (Stefan William), si konglomerat yang diam-diam menyimpan perasaan padanya. Reyhan hadir sebagai sosok pendukung yang membantu Anna dalam mencari keadilan, sekaligus membuat Anna mulai mempertanyakan kembali makna cinta dan kesetiaan yang selama ini dia pegang teguh. Gimana kelanjutannya? Tontonlah!
Representasi Sosial dan Dampak Perselingkuhan
Bisa dibilang, Series Jangan Salahkan Aku Selingkuh menggambarkan dampak sosial dari perselingkuhan dalam rumah tangga dengan cukup nyata. Perselingkuhan bukan hanya sekadar masalah pribadi yang terjadi antara pasangan, tapi juga punya dampak luas pada hubungan sosial mereka, terutama dalam konteks keluarga dan masyarakat.
Dalam cerita ini, Anna, yang berprofesi sebagai konselor pernikahan, menggambarkan ironi yang besar. Sebagai seseorang yang menghabiskan hidupnya untuk membantu pasangan-pasangan yang menghadapi masalah dalam hubungan mereka, Anna justru jadi korban dari pengkhianatan suaminya sendiri. Di sisi lain, Dimas, suami yang berselingkuh, mewakili sisi gelap dari pria yang terjebak dalam kebutuhan emosional dan biologis yang nggak bisa dia kontrol. Perselingkuhan Dimas bukan hanya merusak hubungan mereka, tapi juga memengaruhi pandangan sosial terhadap Anna, yang dianggap sebagai figur yang nggak bisa menjaga rumah tangganya.
Dan rasa-rasanya series ini pun menyajikan perspektif yang sangat menarik melalui karakter Reyhan, yang meskipun hadir sebagai "pahlawan", juga memberikan gambaran tentang bagaimana perasaan cinta dan kesetiaan bisa dipertanyakan setelah sebuah pengkhianatan terjadi.
Melalui konflik yang dialami Anna, ‘Jangan Salahkan Aku Selingkuh’ memancing penonton untuk berpikir lebih jauh tentang dinamika sosial yang terjadi setelah terungkapnya sebuah perselingkuhan. Bagaimana masyarakat menilai korban perselingkuhan? Bagaimana lingkungan sosial bisa mempengaruhi keputusan seseorang untuk tetap bertahan atau memilih jalan balas dendam? Apakah benar bahwa kesetiaan dalam hubungan bisa dikembalikan setelah pengkhianatan?
Di sinilah menariknya dari series ini. ‘Jangan Salahkan Aku Selingkuh' nggak hanya menggali perasaan pribadi para karakternya, tapi juga mengajak penonton untuk memahami, perselingkuhan dalam rumah tangga bisa berimbas jauh lebih luas daripada yang terlihat.
Meskipun Anna berusaha membalas dendam, akhirnya dia harus menghadapi kenyataan, proses penyembuhan dari luka hati itu nggak mudah. Melalui perjalanan emosional Anna, kamu akan diajak merenungkan nilai-nilai pengampunan dalam hubungan dan bagaimana kesetiaan dalam pernikahan bukan hanya tentang menjaga hubungan secara fisik, tapi juga emosional.
Series Jangan Salahkan Aku Selingkuh memang berani dan kontroversial, tapi jelas sangat relevan dalam kehidupan sehari-hari. Bila kamu mencari lebih dari sekadar hiburan, ‘Jangan Salahkan Aku Selingkuh’ menurutku tontonan yang nggak hanya menghibur, tapi juga memberi ruang untuk refleksi pribadi. Jadi kalau mau nonton, tontonlah. Namun, perlu diingat, ini bukan tontonan anak-anak ya.
Skor: 3,5/5
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Teritorial Dikemas Sederhana dalam Film Zanna: Whisper of the Volcano Isle
-
Menanti Film Dark Nuns, Horor Korea dengan Sentuhan Eksorsisme
-
Kisah Penuh Dilema Hati dan Makna dalam Film 1 Imam 2 Makmum
-
Membangkitkan Nostalgia dengan Film Gladiator II
-
Mama: Kasih yang Tak Pernah Mati, Drama Horor Menyentuh Beragam Penonton
Artikel Terkait
-
5 Fakta Pernikahan Aurelie Moeremans: Suami Barunya Dokter Kondang di AS
-
Aktor Son Suk Ku Tolak Bintangi Serial Squid Game Dua Kali, Mengapa?
-
Terbiasa Jadi Wanita Independen, Marshanda Sempat Terjebak Jalin Hubungan dengan Cowok Feminim
-
Review Series The Trunk, Gejolak Rasa dalam Pernikahan Kontrak
-
Kecelakaan Maut Hancurkan Mimpi Pernikahan, 71 Orang Tewas Termasuk Mempelai
Ulasan
-
Kampung Durian Bengkulu, Merasakan Sensasi Berenang di Tengah Alam Syahdu
-
Ulasan Novel Girls: Dua Gadis SMA yang Terobsesi dengan Kematian
-
Pantai Panjang, Wisata Alam dengan Luas yang Membentang Tiga Kecamatan di Bengkulu
-
Kaya Akan Refleksi Diri, Ini Ulasan Buku Survive Menghadapi Quarter Life Crisis
-
Merasa Terasingkan di "Ruang" Sendiri dalam Buku Aku Ingin Pulang Meski Sudah di Rumah
Terkini
-
Makin Intens, Serial The Recruit Season 2 Siap Tayang 30 Januari
-
AMEC 2024: Menang 2-1 dari Thailand, Vietnam Hanya Perlu Imbang di Leg ke-2
-
Resesi dan Dampaknya pada Karier Generasi Muda di Indonesia
-
Sukses Ciptakan Gol, Pemain Thailand Ini Justru Lakukan Selebrasi Meminta Maaf
-
Mengajarkan Trading Saham Sejak Dini: Bekal Masa Depan atau Eksploitasi?