Ingat nama Khilma Anis, tentu ingat pula kepada novel spektakuler Hati Suhita yang filmnya juga mengguncang dada penonton di bioskop.
Ya, penulis novel Jadilah Purnamaku, Ning yang akan saya ulas kali ini juga ditulis oleh Khilma Anis.
Tak hanya itu, bahkan novel ini merupakan novel pertama yang ditulis oleh perempuan kelahiran Jember, 4 Oktober 1986 itu.
Novel ini berkisah tentang perempuan cerdas, aktivis pergerakan mahasiswa, pemimpin beberapa organisasi, juga penulis, bernama Nawang Wulan.
Ia pernah jatuh cinta kepada seorang teman laki-lakinya di pergerakan, bernama Alfin.
Namun, berakhir kandas bahkan menyayat hati sebab jalinan asmara keduanya tidak dapat restu dari orang tua Alfin yang merupakan seorang kiai pesantren.
"Saya mencintainya, Bah."
"Cinta saja tak cukup, Le. Dulu Zulfikar milih ibunya juga karena cinta. Tapi, apa jadinya? Mereka cerai. Begitulah kalau nggak sekufu. Nggak akan pernah bisa menyamakan visi-misi. Kamu mau jadi apa, Le?"
"Tapi. Tapi, saya mencintainya, Bah."
"Abah ini sudah merasakan pahit getir hidup, Le. Abah pengen yang terbaik buat kamu. Buat pesantren kita. Carilah istri yang salihah. Yang bisa menemanimu berjuang. Mempertahankan dan mengembangkan apa yang telah Abah rangkai sejak dulu." (Halaman 92).
Cinta antara Nawang Wulan dan Alfin tak direstui oleh Abah Alfin karena alasan tidak sekufu.
Dalam arti, antara laki-laki dengan calon istrinya tidak sebanding, tidak sama kedudukannya, tidak sebanding dalam tingkat sosial dan tidak sederajat dalam kekayaan dan keturunan.
Abah Alfin teringat pernikahan Damayanti, ibu Nawang Wulan yang keturunan orang biasa, menikah dengan Zulfikar yang merupakan putra kiai pesantren, akhirnya bercerai.
Abah Alfin tak ingin putranya juga berakhir demikian.
Seiring bergulirnya waktu, pada suatu kesempatan Nawang Wulan bertandang ke kafe sekaligus toko buku milik Yasfa Syafa'ah.
Di sanalah awal pertemuan mereka berdua, kemudian tumbuh bibit-bibit cinta yang berujung ke mahligai pernikahan.
Tak dinyana, Yasfa ternyata merupakan anak angkat dari kiai pengasuh pesantren, Kiai Fahrobi.
Nawang Wulan beserta keluarganya juga tercengang sejak mengetahui hal itu.
Mereka trauma, khawatir akan mendapat perlakuan sama dengan Abah Alfin.
Ternyata tidak. Yasfa dan Nawang Wulan sudah dianggap anak sendiri oleh Kiai Fahrobi. Damayanti, ibu Nawang Wulan pun lega.
Keduanya hidup tenang dan bahagia di lingkungan pesantren.
Pesan moral dari novel ini adalah tidak semua kiai atau pengasuh pesantren memandang garis keturunan sebagai satu-satunya penentu turunnya restu pernikahan.
Seperti yang dialami oleh Nawang Wulan dan ibunya.
Mereka tidak lagi menaruh ketakutan kepada pesantren, karena yang selama ini mereka temui hanyalah satu dari sekian ribu pesantren.
Di luar itu, masih banyak pesantren yang justru memberikan ketentraman kepada banyak keluarga, kepada banyak orang tua, kepada masyarakat, juga kepada negara.
Selamat membaca!
Identitas Buku
Judul: Jadilah Purnamaku, Ning
Penulis: Khilma Anis
Penerbit: Matapena LKiS Group
Cetakan: II, 2012
Tebal: 231 Halaman
ISBN: 979-1283-28-1
Baca Juga
-
Redmi Note 14 SE 5G Resmi Meluncur, Usung Mediatek Dimensity 7025 Ultra
-
Vivo Y400 4G Segera Rilis ke Indonesia, Desain Layar HP Flagship dan Lulus Sertifikasi Tahan Air
-
Poco X8 Pro Resmi Hadir di Database IMEI, HP Xiaomi Bawa Dimensity 8500 Ultra Rilis Waktu Dekat
-
Realme 13 Pro Turun Harga, Andalkan Chipset Snapdragon 7s Gen 2 dan RAM 12 GB
-
Motorola Luncurkan Moto G06 di Toko Online, Usung Chipset Mediatek Helio G81 Extreme
Artikel Terkait
Ulasan
-
Novel Maid for Each Other: Komedi Romantis tentang Cinta dan Harga Diri
-
Ulasan Novel Flip-Flop: Terjebak di antara Aku, Kamu, Jarak, dan Dia
-
Ulasan Film Sihir Pelakor: Drama Perselingkuhan Berbalut Teror Gaib!
-
Novel Novel Let's Make A Scene: Kisah Dua Aktor yang Terjebak dalam Skenario Cinta
-
Ngopi Asyik di Madilog JBC, Tempat Hits Baru Favorit Warga Jambi
Terkini
-
Satu-Satunya Pemain Berlabel Timnas, Harga Justin Hubner Tergolong Rendah di Fortuna Sittard
-
Piala AFF Wanita: Timnas Indonesia Jalani Sesi Psikologi, Apa Manfaatnya?
-
Crazier oleh BoA: Bersikap Lebih Berani dan Lebih Gila saat Hadapi Musuh
-
4 Micellar Water Salicylic Acid untuk Kulit Berjerawat, Harga Rp30 Ribuan!
-
Raih Topskor AFF Cup U-23, Jens Raven Dijamin Promosi ke Timnas Senior?