Buku 'Intelektual yang Membosankan' karya Syed Ahmad Fathi adalah kompilasi artikel kritis yang mengupas krisis peranan golongan intelektual masa kini.
Seperti judulnya, buku ini berisi kritik untuk intelektual yang kurang aktif dalam memainkan perannya di masyarakat.
Dalam buku ini, penulis menyoroti bagaimana sebagian intelektual cenderung terjebak dalam dunia ide abstrak yang jauh dari realitas masyarakat.
Gelar akademik dan wawasan teoritis mereka seringkali menjadi penghalang untuk benar-benar memahami dan menyelesaikan masalah sosial.
Mereka harus mampu menyelaraskan antara teori dan praktik, antara gagasan besar dan kebutuhan nyata di lapangan.
Fathi mengkritik dengan tajam kecenderungan intelektual yang hanya mengulang-ulang teori tanpa mempertimbangkan relevansinya dengan konteks lokal dan zaman
Selain itu, buku ini juga mengupas fenomena intelektual yang terjebak dalam citra diri.
Banyak yang sibuk membangun reputasi, mengutip ide-ide tokoh besar, tetapi kehilangan makna dan substansi dari kontribusi mereka.
Ia menyeru agar intelektual kembali ke akar peranan mereka.
Bukan sekadar pemikir yang asyik dengan filsafat abstrak, tetapi agen perubahan yang mampu menerjemahkan ide besar menjadi tindakan nyata.
Namun, tidak semua kritik penulis mudah diterima.
Beberapa pembaca mungkin merasa ada sudut pandang yang kurang seimbang atau terlalu generalisasi dalam menilai peran intelektual.
Meski demikian, buku ini tetap memberikan banyak bahan pemikiran bagi siapa saja yang ingin memahami tantangan menjadi intelektual yang tidak hanya pandai berbicara, tetapi juga benar-benar hadir dan berperan di tengah masyarakat.
Meski tulisan dalam buku ini terasa agak berat dan acak karena format artikelnya, gagasan-gagasan yang dibawakan tetap membangun dan memancing refleksi mendalam.
Buku ini juga menjadi ajakan untuk pembaca bersama-sama merenung ulang peranan intelektual sebagai penjaga moral sekaligus penggerak perubahan sosial.
Secara keseluruhan, 'Intelektual yang Membosankanc adalah buku yang tajam dan provokatif.
Ia menantang pembaca untuk berpikir kritis tentang makna sebenarnya dari menjadi intelektual, sekaligus menginspirasi untuk menjadi lebih daripada sekadar pengamat pasif.
Buku ini direkomendasikan untuk dibaca oleh siapa saja yang tertarik dengan dunia intelektual, peran sosial, dan pentingnya tindakan nyata dalam menciptakan perubahan.
Baca Juga
-
Ulasan Novel 'Art of Curse', Petualangan Membasmi Kutukan Berbahaya
-
Arti Cinta dan Kehilangan di Novel The Miraculous Journey of Edward Tulane
-
A Good Girl's Guide to Murder, Investigasi Kasus Pembunuhan oleh Siswi SMA
-
Ulasan Novel Clans The Revenge, Perjalanan Baru Jack di Kota Penyihir Udgar
-
Novel "Caroline', Kisah Gadis Kecil Temukan Pintu Misterius di Rumah Tua
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel Jar of Hearts: Terungkapnya Kasus Pembunuhan Setelah 15 Tahun
-
Review Novel 'Jane Eyre': Ketika Perempuan Bicara soal Harga Diri
-
Ulasan Novel Perempuan di Titik Nol: Membongkar Dunia Patriarki bagi Wanita
-
6 Rekomendasi Novel Karya Mia Manansala, Misteri Kehidupan Lila Macapagal
-
Tuntut Penyelesaian Konflik Tambang Muara Kate, Kantor Gubernur Kaltim Digeruduk
Ulasan
-
Ulasan Novel Jar of Hearts: Terungkapnya Kasus Pembunuhan Setelah 15 Tahun
-
5 Film Korea 2025 Beragam Genre yang Pantang Buat Kamu Lewatkan, Ada Mickey 17
-
Review Film One to One - John and Yoko: Aktivisme, Seni, dan Politik
-
Lagu Kick Start Karya Ampers&One: Lawan Pikiran Takut dan Tak Gentar Hadapi Tantangan
-
Review The Bondsman: Dibangkitkan dari Kematian Oleh Iblis
Terkini
-
Penampilan Jang Wonyoung di Acara Pop-Up Innisfree Tarik Perhatian Netizen: Seperti Peri!
-
4 Drama Korea dengan Latar Restoran, Bikin Ngiler dan Baper Sekaligus!
-
Menangis Bukan Berarti Lemah, 5 Karakter Anime Buktikan Kekuatan Air Mata
-
Demi Piala Dunia U-17, PSSI Harus Pertimbangkan Menambah Pemain Keturunan
-
BPM Bantah Rumor Pacaran Taemin SHINee dan Noze: Hanya Teman Kerja!