Tangan Kotor di Balik Layar merupakan novel karya Puthut EA yang terbit pada April 2024 lalu. Novel ini bercerita tentang seorang jurnalis bernama Hammam yang ditugaskan untuk meliput sebuah padepokan misterius. Konon, padepokan tersebut milik seorang dukun atau tokoh spiritual dan kerap didatangi oleh banyak orang terpandang terutama dari kalangan politikus.
Lambat laun, Hammam justru makin akrab dengan lingkungan padepokan dan mengenal dekat orang-orang di sana termasuk si tokoh spiritual ini. Hammam juga menemukan fakta bahwa realitas kegiatan padepokan misterius itu ternyata berbeda dari yang ia bayangkan.
Padepokan tersebut rupanya digunakan sebagai tempat belajar oleh segelintir orang yang menyukai ilmu sejarah dan kitab-kitab lama. Lalu, sosok yang dianggap dukun atau tokoh spiritual tersebut merupakan lelaki bernama Mas Ikhsan. Beliau adalah orang biasa yang mendedikasikan hidup untuk belajar dan menekuni ilmu pengetahuan.
Oleh sebab suatu hari padepokan tersebut didatangi warga dan salah satunya adalah calon kepala desa yang akhirnya terpilih, padepokan tersebut berkembang menjadi sebuah tempat sowan. Banyak tokoh yang datang ke padepokan untuk menghadap Mas Ikhsan, mulai dari pebisnis, akademisi, hingga politikus.
Digambarkan dalam novel bahwa beberapa pihak yang bersinggungan dengan politik negara mengunjungi Mas Ikhsan untuk sekadar meminta saran, menceritakan strategi politik, hingga mengajaknya terjun langsung untuk melobi gerakan dukungan ke salah satu pasangan calon.
Puthut EA tampaknya sangat berani mengangkat kisah gambaran realitas panggung politik. Meskipun singgungan politik dalam novel ini tidak selalu ada di tiap bab, tetapi sentuhannya begitu hangat sehingga ceritanya terkesan sangat nyata.
Di sisi yang sama, penulis memperlihatkan sisi lain yang mungkin tidak terlihat dari atas panggung politik. Dalam novel, diceritakan bahwa pihak-pihak yang dekat dengan kubu politik tertentu akan merencanakan strategi khusus untuk memenangkan pemilihan umum. Selain itu, ada pula cerita dari pihak intelektual yang datang ke padepokan untuk berdiskusi tentang situasi politik yang mulai memanas.
Novel ini seperti mengajak pembaca untuk menyelami lebih dalam situasi di balik layar pertunjukan politik. Meskipun pada kenyataannya, sosok spiritual tersebut hanyalah orang biasa yang menyukai kegiatan belajar, kehadirannya rupanya dapat menjadi salah satu penentu keberhasilan karier politik dan nasib suatu bangsa.
Sayangnya, cerita dalam novel ini tampak tanggung. Misalnya kisah tentang padepokan dan sosok Mas Ikhsan rasanya kurang detail digambarkan atau gambaran politik yang menjadi bumbu utama novel ini penceritaannya juga kurang mendalam.
Namun, terlepas dari hal tersebut, novel ini masih sangat layak dibaca karena ide cerita yang menarik. Begitu pula dengan diksi yang apik sehingga tiap susunan kata terkesan mengalir dan tidak membosankan saat dibaca.
Identitas buku
Judul buku: Tangan Kotor di Balik Layar
Penulis: Puthut EA
Penerbit: Shira Media
Cetakan pertama: April 2024
Tebal buku: 182 halaman
Baca Juga
-
Ulasan Novel Perempuan di Titik Nol: Membongkar Dunia Patriarki bagi Wanita
-
Ulasan Novel Three Days to Remember: Tentang Hati yang Mau Menerima Kembali
-
Potret Kehidupan Sub-Urban di Kota Besar dalam Buku Komik Gugug! Karya Emte
-
Kecelakaan di Perlintasan Kereta Api Jadi Alarm Penting Taat Berlalu Lintas
-
Gemes Banget! Romansa Sederhana Anak Sekolahan di Manga Futarijime Romantic
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel The One and Only Bob, Kisah Berani Bob sang Anjing Kecil
-
Ulasan Novel White is for Witching: Kisah Rumah Warisan yang Penuh Rahasia
-
Ulasan Novel The One and Only Ivan, Kisah Emosional Gorilla di Dalam Jeruji
-
Menemukan Bintang di Langit Jiwa: Sebuah Renungan atas Novel Lucida Sidera
-
Ulasan A Wind in the Door: Perjalanan Mikroskopis Memasuki Sel-Sel Tubuh
Ulasan
-
KH. Hasyim Asy'ari: Tak Banyak Tercatat, Tapi Abadi di Hati Umat
-
Pura Batu Bolong, Wisata Religi di Tepian Pantai Senggigi Lombok
-
Ulasan Film Secret Untold Melody: Rahasia Cinta di Balik Denting Indah Piano
-
Lucunya Hantu Pemula Berjuang Takuti Manusia di Film Dead Talents Society
-
Review Film Without Arrows: Dokumenter yang Diam-Diam Menancap di Hati
Terkini
-
Lingling Jadi Idol K-Pop Malaysia Pertama, Siap Debut Akhir Mei 2025
-
Selamat! Mark NCT Raih Trofi Ketiga Lagu 1999 di Program 'Music Core'
-
Dibintangi Marlon Wayans, Film Horor Bertajuk Him Bagikan Teaser Perdana
-
Due Tahun Kepergian Moonbin, Moon Sua Cover Lagu Always Remember Us This Way
-
Jin BTS Siap Temui ARMY Lewat Tur Solo Perdana RUNSEOKJIN_EP.TOUR