Hari Puisi Sedunia diperingati setiap tanggal 21 Maret. Momen istimewa ini pertama kali ditetapkan oleh UNESCO sejak tahun 1999. Puisi disebut memiliki kekuatan sebagai media seni, komunikasi, dan sarana berekspresi.
Sebagai salah satu bentuk sastra, puisi memiliki daya magis tersendiri. Isinya mampu melampaui batas-batas bahasa, budaya, negara, dan waktu. Dengan kata lain, puisi mampu dinikmati berbagai kalangan kelompok, usia, dan karyanya tak lekang oleh waktu.
Beberapa buku puisi berikut ini, merupakan karya dari sastrawan dunia. Karya-karya mereka mampu mengguhan hati para pembaca. Lantas apa saja rekomendasi buku puisi yang bisa kamu baca? Yuk simak ulasannya sampai habis!
1. Perjamuan Khong Guan Karya Joko Pinurbo
Perjamuan Khong Guan merupakan buku puisi karya Joko Pinurbo yang diterbitkan oleh penerbit Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2020. Buku terbilang tipis karena hanya terdiri dari 140 halaman saja. Namun, di dalamnya terdapat 81 puisi yang dibagi menjadi empat bagian.
Seperti kebanyakan puisinya, Joko Pinurbo kali ini pun masih kental dengan gejala sosial. Mulai dari persoalan individu, kekeluargaan, hingga urusan dengan Tuhan. Selain itu, puisi ini juga sangat khas menyoroti isu terkini dengan gaya bahasa penulis yang penuh sindiran, tetapi masih terselip humor di dalamnya.
2. Melipat Jarak Karya Sapardi Djoko Damono
Buku puisi Melipat Jarak pertama kali diterbitkan oleh penerbit Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2015. Novel ini berisi 75 sajak pilihan dari buku-buku Sapardi yang berkisar dari tahun 1998--2015. Dalam buku ini memuat beberapa puisi terkenal Sapardi, seperti Arloji, Ayat-ayat Api, Ada Berita Apa Hari Ini, Den Sastro?, Mata Jendela, Kolam, Namaku Sita, Sutradara Itu Menghapus Dialog Kita, dan Babad Batu. Selain itu, sajak yang cukup fenomenal dalam buku ini adalah Dongeng Marsinah.
Buku ini menggambarkan tentang kehidupan yang kompleks. Tak lupa tentang kritik sosial yang dibingkai dengan bahasa sederhana, tetapi tetap menggugah. Buku ini mengedepankan penggunaan bahasa yang mudah dipahami dan pengolahan kata yang indah khas Sapardi.
3. The Prophet Karya Kahlil Gibran
Kahlil Gibran merupakan salah satu pujangga legendaris dunia. Salah satu karyanya yang paling terkenal adalah buku puisi prosa yang berjudul The Prophet. Buku ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1923 sehingga tergolong sebagai sastra klasik.
Buku ini berisi penggambaran tentang kehidupan. Dalam bingkai bahasa yang indah, buku ini merangkum tentang percintaan, pekerjaan, kebebasan, hingga kematian. Layaknya karya Kahlil Gibran yang lain, kosakata yang digunakan pun tampak indah.
4. I See You Like a Flowers Karya Na Tae Joo
Buku ini merupakan terjemahan puisi dari penulis asal Korea Selatan, Na Tae Joo. Buku yang terdiri dari 164 ini berisi 72 puisi yang dibagi menjadi tiga bagian. Puisi di dalamnya terbilang variatif karena ada yang tergolong puisi panjang, tetapi ada pula puisi pendek.
Kekuatan dari buku puisi ini adalah keindahannya dan unsur romansa yang dominan. Puisi di dalamnya identik dengan musim-musim, tetapi yang paling menonjol adalah tema bunga sesuai dengan judulnya. Bahasa yang digunakan juga indah serta sanggup menyentuh hati pembacanya. Selain itu ada pula ilustrasi yang menjadikan buku ini kian menarik.
5. Lullabies Karya Lang Leav
Buku puisi karya Lang Leav ini pertama kali terbit pada tahun 2014. Buku ini memberikan penggambaran "Aku" sebagai seseorang yang memiliki pengalaman hidup bersama "Dia" atau yang terkadang dituliskan "Kamu". Penyair tampaknya sangat lihai memilih kosakata untuk menciptakan kesan mellow sekaligus mempermainkan emosi pembaca.
Menariknya, buku puisi ini juga dilengkapi dengan flash fiction atau tulisan fiksi yang singkat agar pembaca bisa makin terlarut dalam kisah tokoh "Aku". Meskipun buku ini cukup emosional, penulis masih menggunakan bahasa yang lugas. Buku ini juga dilengkapi dengan ilustrasi yang menawan di setiap bagiannya.
Itulah beberapa rekomendasi buku puisi yang bisa kamu jadikan referensi bacaan. Tema yang ditawarkan pun beragam sehingga kamu tidak perlu bingung memilih buku mana yang cocok sesuai seleramu.
Baca Juga
-
Ulasan Komik Persatuan Ibu-Ibu: Potret Suka Duka Menjadi Ibu Baru
-
Ulasan Novel Etnik Menik: Kisah Remaja Temukan Cinta Pertama dan Impiannya
-
Menyusuri Jejak Rekaman Sejarah dalam Balutan Fiksi di Karya Sastra
-
Review Buku Beruang di Lantai Atas: Metafora tentang Jiwa yang Rindu Kebebasan
-
Ulasan Novel When Love Walked in: Dari Pacar Pura-Pura, Lalu Beneran Jatuh Cinta
Artikel Terkait
-
Efek Blunder Sastra Silalahi: Fans Timnas Boikot Deodoran, Beralih ke Tawas! Apa Manfaatnya?
-
Tuduh Fans Timnas Ngamuk karena Kalah Judi, Sastra Silalahi Jadi Bulan-bulanan Netizen
-
Dituduh Sastra Silalahi Kalah Judi Bola, Sosok Franky Kessek Bukan Fans Timnas Sembarangan
-
Di Balik Humor Abu Nawas: Kontroversi dan Refleksi Sosial dalam Ajarannya
-
Rekomendasi 6 Buku yang Gambarkan Orde Baru, Perlu Dibaca Sebelum Lenyap!
Ulasan
-
Review Film Crossing: Istanbul dan Luka yang Mengendap
-
Review Lagu SEVENTEEN 'April Shower': Saat Terluka dan Hati Belajar Ikhlas
-
Review Film Familiar Touch: Kehangatan yang Nggak Lekang Oleh Waktu
-
Menelusuri Etos Kerja Lewat Ulasan Buku Rahasia Bisnis Orang Korea
-
Novel Salty, Spiced, and a Little Bit Nice: Cinta Palsu dan Roti Bebas Gula
Terkini
-
Jangan Malu Baca Buku di Tempat Umum: Normalisasi Membaca di Ruang Publik
-
Sinopsis Kpop Demon Hunters, Idol Kpop Lawan Iblis Pengincar Jiwa Fans
-
5 Alasan Loki Harus Bergabung dengan Bajak Laut Topi Jerami di One Piece
-
Ketar-ketir! Media Vietnam Soroti Naturalisasi di Timnas Putri Indonesia
-
Jadi Presiden Snow di Prekuel The Hunger Games, Ini Tanggapan Ralph Fiennes