Ada satu jenis film yang nggak menuntut kita untuk memahami alur rumit, bukan pula yang memaksa kita duduk tegang menanti twist. Sebaliknya, mengajak kita untuk diam, mendengar, meresapinya.
‘That They May Face the Rising Sun merupakan film semacam itu. Sajian kontemplatif yang terasa seperti melangkah masuk ke dalam kehidupan orang lain dan ikut duduk di dapur mereka, mendengar obrolan ringan, mengamati cahaya matahari sambil menyentuh dedaunan, atau bahkan menyaksikan hari berganti dengan perlahan.
Disutradarai Pat Collins, yang merupakan adaptasi dari novel terakhir John McGahern. Di Amerika, novel itu sempat dirilis dengan judul: By the Lake, meski judul aslinya jauh lebih puitis. Pat Collins juga menggarap naskah adaptasi ini bersama Eamon Little, dan hasilnya adalah film yang begitu setia pada ritme lembut novel aslinya.
Film yang pertama kali tayang pada 8 Oktober 2023 di BFI London Film Festival diproduksi Harvest Films, dan menghadirkan jajaran aktor berbakat: Barry Ward dan Anna Bederke sebagai pasangan utama Joe dan Kate Ruttledge. Turut bergabung juga Ruth McCabe, Phillip Dolan, Lalor Roddy, Sean McGinley, Brendan Conroy, dan para bintang pendukung lainnya yang masing-masing menghidupkan karakter dengan kuat pada tokoh-tokoh desa yang mereka perankan.
Sekilas tentang Film That They May Face the Rising Sun
Kisah ‘That They May Face the Rising Sun’ berpusat pada Joe dan Kate, pasangan suami istri yang pindah dari London ke sebuah pedesaan tenang di County Leitrim, Irlandia, pada era 1980-an.
Joe adalah penulis novel, sementara Kate tuh seniman yang masih menjalin koneksi dengan galeri di kota. Mereka bukan sekadar “pendatang kota” yang ingin bermain-main menjadi petani. Mereka benar-benar terjun ke kehidupan desa, membangun kandang, merawat lebah, menanam, dan menyatu dalam ritme kerja harian yang tenang tapi nyata.
Kehidupan mereka berputar di sekitar interaksi kecil seputar kunjungan tetangga, secangkir teh hangat, obrolan santai, dan sesekali bantuan membangun sesuatu di halaman belakang.
Rumah mereka, terutama dapurnya, menjadi semacam pusat gravitasi tempat tetangga datang dan pergi—dan dari sinilah kita mulai mengenal komunitas kecil yang jadi latar film ini.
Ada Jamesie (Phillip Dolan), pria bersahaja dan penuh canda yang tinggal bersama istrinya, Mary Murphy (Ruth McCabe), di lahan sebelah. Bill Evans (Brendan Conroy), sosok pendiam yang masa lalunya dipenuhi luka akibat stigma anak di luar nikah. Lalu Patrick Ryan (Lalor Roddy), yang suka membantu pekerjaan Joe dan dikenal karena lidah tajamnya. Johnny Murphy (Sean McGinley), saudara Jamesie yang merantau ke London dan hanya sesekali pulang.
Mereka tuh orang-orang yang menjalani hidup dalam kesunyian dan kebersahajaan, kadang dengan senyum, kadang dengan getir yang disimpan sendiri. Satu hal yang menarik: dari sekian banyak laki-laki dalam film ini, hanya Jamesie yang menikah. Sisanya hidup sendirian.
Impresi Selepas Nonton Film That They May Face the Rising Sun
Sebagai penonton, aku merasa seperti lagi menyusup ke dalam dunia kecil yang begitu intim. Nggak ada ketegangan yang dibuat-buat, nggak ada konflik dramatis meledak-ledak.
Namun, justru di situlah keindahannya. Pat Collins dan Eamon Little bak membiarkan waktu mengalir tanpa batas. Nggak ada pemisahan bab, nggak ada penanda waktu secara eksplisit. Semua terasa seperti satu tahun yang utuh, yang berjalan dalam satu tarikan napas panjang.
Film ini mengingatkanku pada Film The Straight Story-nya David Lynch, bukan karena kesamaan cerita, tapi karena cara keduanya memaksa kita untuk berhenti sejenak, memperlambat napas, dan menyelaraskan diri dengan detak dunia yang lebih lambat. Dalam dunia yang penuh distraksi seperti sekarang, film seperti ini terasa seperti meditasi yang menenangkan.
Collins tuh sebelumnya pernah bikin dokumenter tentang John McGahern, jadi wajar sih kalau sudah sangat memahami semesta pengarang tersebut. Collins benar-benar bisa menangkap esensi dari cara McGahern menulis—tentang hal-hal kecil yang penuh makna, tentang apa yang nggak terucap tapi sangat terasa. Bahkan ketika tokohnya hanya duduk diam di kursi kayu atau berjalan menyusuri jalur tanah, ada beban sejarah dan emosi yang mereka bawa.
Aku rasa, Film That They May Face the Rising Sun merupakan salah satu film paling lembut dan menyentuh yang pernah kutonton dalam beberapa tahun terakhir. Nggak maksa penonton buat nangis.
Skor: 4/5
Baca Juga
-
Review Film Fear Street - Prom Queen: Pembantaian Malam Pesta yang Melempem
-
Review Pee-wee as Himself: Dokumenter yang Mengantar Kejujuran Paul Reubens
-
Review Film Cassiopeia: Saat Ingatan Lenyap, Cinta yang Menuntun Pulang
-
Review Film The Paradise of Thorns: Kisahkan Surga Berduri dan Luka Keluarga
-
Review Series The Better Sister: Rahasia yang Lebih Ngeri dari Pembunuhan
Artikel Terkait
-
Film Rumah Untuk Alie Angkat Isu Bullying, Tayang di Bioskop 17 April 2025
-
Membaca Kritik Film Jumbo: Kala Imajinasi Diadili Moral Publik
-
Sinopsis Film Pinjam 100 The Movie, Dipromosikan Ketua PFN Ifan Seventeen
-
Ulasan Film With You in the Future, Saat Jatuh Cinta pada Orang yang Tepat
-
Dari Bencana Alam hingga Alien, Inilah 10 Film tentang Kehancuran Dunia
Ulasan
-
Review Film Fear Street - Prom Queen: Pembantaian Malam Pesta yang Melempem
-
Review Pee-wee as Himself: Dokumenter yang Mengantar Kejujuran Paul Reubens
-
Ulasan Buku One in a Millennial: Refleksi Kehidupan dalam Budaya Pop
-
Ketika Tubuh Menjadi Doa: Refleksi dalam In The Hands of A Mischievous God
-
Bukan Sekadar Lagu Ulang Tahun, Ini Pesan Berani di Lagu SEVENTEEN Bertajuk HBD
Terkini
-
Komunitas Perlitas Membingkai Semangat dan Kreativitas Penghuni Panti Laras
-
Timnas China Kehilangan 2 Pemain Pilar di Laga Lawan Indonesia, Sepenting Apakah Mereka?
-
Usung Konsep Sporty, USPEER Resmi Debut Lewat Single Bertajuk 'Zoom'
-
5 Sistem Kekuatan Terbaik Sepanjang Sejarah Anime, Ada Favoritmu?
-
Maudy Ayunda 'Bulan, Bawa Aku Pulang': Persembahan untuk Ketenangan Batin