TWS merupakan salah satu boygrup besutan PLEDIS Entertainment yang baru-baru ini hangat diperbincangkan. Di mana grup ini beranggotakan enam personil yakni Shinyu, Dohoon, Youngjae, Hanjin, Jihoon dan Kyungmin.
Grup yang debut pada 2024 lalu ini menyimpan beberapa lagu menarik dan super catchy. Salah satunya adalah lagu ‘If I’m S, Can You be My N?’ yang mana musik ini dirilis pada 2024 silam dan termasuk dalam track dalam mini album kedua TWS yang bertajuk ‘Summer Beat!’.
Di balik musiknya yang catchy dan bikin ketagihan ini, ternyata menyimpan makna menarik bahkan berisi metafora tentang ikatan emosional dalam cinta pertama.
Bahkan dalam judulnya TWS menyebutkan ‘S’ dan ‘N’ di mana ini bermakna sebuah perumpamaan magnet, di mana kutub Selatan (South) yang diwakili dengan lambing "S" dan kutub Utara (North) yang diwakili dengan simbol "N", yang mana kedua kutub ini akan saling tarik-menarik begitu juga dengan perasaan cinta yang mereka rasakan.
Bahkan kalimat ‘If I’m S, can you be my N?// So, I can always find you. (Jika aku adalah S, bisakah kamu menjadi N-ku? Agar aku selalu bisa menemukanmu)’ penggalan ini merujuk pada sebuah metafora tentang keinginan seseorang untuk saling terhubung satu sama lain.
Kemudian, TWS juga mengungkapkan tentang bagaimana perasaan cinta itu dimulai melalui baitnya ‘My tongue's all twisted today// Still awkward being called by my first name// Now that you and I are here// We've grown antennae in the same shade. (Lidahku kelu hari ini. Masih canggung rasanya dipanggil dengan nama depanku. Sekarang kau dan aku ada di sini, kita telah menumbuhkan antenna (perasaan) yang sama).
Di mana pada lirik tersebut menggambarkan fase awal dalam jatuh cinta saat rasa canggung masih melanda.
Bukan hanya itu saja, lagu K-pop ini juga mendeskripsikan tentang koneksi emosional yang saling terhubung satu sama lain, ini dibuktikan dalam baitnya ‘Is there a magnet in the word "we"?// My heart keeps trying to reach you. (Apakah ada magnet dalam kata ‘kita’?. Hatiku terus berusaha menggapai/mendapatkanmu).
Selain menggambarkan bagaimana perasaannya saat kasmaran, seluruh member TWS juga mengungkapkan tentang bagaimana cinta bisa tumbuh meski dalam kondisi terburuk sekalipun. Hal ini tertuang dalam bridge liriknya ‘It's okay if we're awkward or we bicker // Or if we get mad at each other // That's right, we'll always be by each other's side. (Tak apa jika kita canggung atau bertengkar. Atau jika kita marah satu sama lain. Tak apa, kita akan selalu berada di sisi satu sama lain).‘
Artinya, dalam bait di atas menginterpretasikan tentang hubungan tak selalu mulus, pasti ada kerikil kecil yang menjadi cobaan dalam mencinta. Di dalam lagu K-pop ini menunjukkan bahwa cinta yang sejati tidak butuh kesempurnaan, hanya butuh kesetiaan dan pemahaman satu sama lain.
Kemudian, pada bait lainnya TWS juga memberikan pesan bahwa perbedaan dalam diri tidak menjadi penghalang bagi seseorang untuk jatuh cinta, justru karena perbedaan dan ketidaksempurnaan itu menjadi alasan mendasar mengapa dua hati bisa saling melengkapi satu sama lain. Ini juga diungkap pada akhir lagunya yang tertulis ‘Opposites, opposites attract. (Perbedaan, Perbedaan itu menarik).
Lagu TWS berjudul ‘If I’m S, Can You Be My N?’ ini bukan sekedar lagu cinta dengan nuansa khas remaja saja, melainkan sebuah pernyataan manis tentang bagaimana cinta bisa tumbuh dari ketidaksempurnaan dan perbedaan hingga menjadi kekuatan bagi keduanya.
Lagu TWS ini juga sangat cocok buat kamu yang lagi kasmaran tapi masih malu-malu kucing. Jadi, bagaimana pendapatmu?
Baca Juga
-
Bermain Cerdas, Hidup Hebat: Pelajaran dari Lapangan Futsal
-
Futsal dan Filosofi Hidup: Dari Lapangan, Mimpi dan Karakter Diri
-
Bukan Sekadar Peraturan Permainan Futsal, Tapi Jadi Cermin Kehidupan
-
Ketika Bola Tak Butuh Rumput: Sejarah Futsal yang Tak Diketahui Dunia
-
Esensi Lagu TWICE 'This is For': Perempuan dan Kepercayaan Diri
Artikel Terkait
-
Liriknya Personal, Tablo Sempat Ragu Rilis Lagu Stop The Rain Tanpa RM
-
Cerita Comeback Shanty ke Panggung Musik yang Penuh Keajaiban
-
Siap Comeback, Lorde Rilis Album Baru 'Virgin' pada 27 Juni 2025
-
TRENDZ Pamerkan Transformasi Gaya dan Dualitas Emosional di Lagu Chameleon
-
Geram Diejek 'Aniaya Lagu', Dewi Perssik Hina Profesi Hater: Mending Jualan, Jangan Jadi Ani-Ani
Ulasan
-
Batik Kuansing, Ikon Budaya Pacu Jalur yang Bisa Dibawa Pulang
-
Membuka Luka Sejarah PKI 1965 Lewat Fiksi di Novel Noda Tak Kasat Mata
-
Review Film Ghost Train: Stasiun Hantu dan Rahasia yang Bikin Merinding
-
Review Film Sihir Pelakor: Teror Sabdo Pandito dalam Balutan Horor Religi
-
Ulasan Novel Hazel Says No: Keberanian Hazel dalam Menolak Eksploitasi
Terkini
-
Elizabeth Olsen Terjebak Cinta Segitiga di Film Eternity, Intip Trailernya
-
Sinopsis Film Son Of Sardaar 2, Dibintangi Ajay Devgan dan Mrunal Thakur
-
The Boyz Hadirkan Nuansa Musim Panas yang Segar di Teaser MV Lagu 'Aura'
-
Jari Lincah, Pikiran Kritis: Menavigasi Labirin Digital Pelajar Masa Kini
-
Cherrypop 2025: 'Gelanggang Musik' Pop Culture di Jogja