Kota Batu di Jawa Timur memang dikenal sebagai destinasi wisata favorit yang menyuguhkan udara sejuk dan panorama alam yang menawan.
Tak hanya keindahan alamnya yang memikat, kota ini juga memiliki berbagai tempat wisata yang unik dan sayang untuk dilewatkan. Salah satunya adalah Pasar Apung Batu, sebuah destinasi kuliner dan rekreasi yang terletak di dalam kawasan Museum Angkut.
Pasar apung ini dapat dikunjungi tanpa harus membeli tiket masuk museum. Cukup dengan membayar biaya parkir kendaraan sebesar Rp10.000 untuk mobil, kamu sudah bisa menjelajahi area pasar yang penuh warna dan cita rasa dari berbagai penjuru dunia.
Berbeda dari pasar apung pada umumnya yang hanya menyajikan makanan lokal, Pasar Apung Batu mengusung konsep kuliner internasional. Di sini, kamu bisa mencicipi berbagai makanan khas dari berbagai negara seperti Korea, Jepang, Tiongkok, Thailand, hingga hidangan Timur Tengah.
Para pedagang menjajakan makanan dari atas perahu-perahu yang berwarna-warni, menciptakan pemandangan yang memanjakan mata sekaligus menggoda selera. Sensasi berwisata kuliner serasa berkeliling dunia dalam satu tempat tentu menjadi daya tarik tersendiri yang sulit ditandingi.
Tidak hanya menawarkan keragaman kuliner, suasana yang tercipta di Pasar Apung Batu juga sangat mendukung untuk rekreasi keluarga. Sungai buatan yang menjadi pusat aktivitas pasar ini dikelilingi oleh jembatan kayu, gazebo, dan deretan kios dengan desain khas berbagai negara.
Area ini sangat luas dan memungkinkan kamu untuk berjalan-jalan santai sambil menikmati pemandangan di sekitarnya. Tak heran jika tempat ini menjadi incaran para pencinta fotografi, karena hampir setiap sudutnya begitu fotogenik dan Instagramable.
Baik perahu-perahu yang berjejer di atas air, hiasan tematik di setiap kios, maupun tata cahaya di malam hari membuat Pasar Apung Batu seperti lokasi foto impian bagi para pelancong dari berbagai daerah.
Bagi kamu yang ingin merasakan pengalaman lebih, tersedia wahana perahu dan bebek air yang bisa disewa untuk menyusuri sungai buatan. Dengan tarif sekitar Rp20.000 per orang, kamu dapat menikmati keindahan pasar dari sudut pandang yang berbeda sambil berkeliling air dengan suasana yang menyenangkan.
Tak hanya itu, tersedia juga wahana sinema 9 dimensi yang memberikan sensasi menonton film secara interaktif dan menghibur, sangat cocok untuk anak-anak maupun keluarga.
Selain keunikan pasar dan beragam kuliner, kawasan ini juga menyimpan sisi edukatif. Di dalam area pasar terdapat Museum Perjuangan Kemerdekaan yang bisa dikunjungi secara gratis.
Kehadiran museum ini membuat pengalaman berkunjung tidak hanya menyenangkan, tetapi juga menambah wawasan sejarah, terutama bagi generasi muda.
Tidak ketinggalan, berbagai fasilitas penunjang kenyamanan pun disediakan. Toilet umum yang bersih, musala untuk beribadah, serta area parkir bertingkat yang luas menjadikan tempat ini semakin ramah untuk kamu yang datang dari luar kota maupun rombongan keluarga besar.
Menariknya lagi, Pasar Apung Batu dibagi ke dalam beberapa area yang secara khusus mewakili cita rasa dari berbagai negara. Jadi, kamu bisa bebas memilih makanan sesuai selera, mulai dari bakso khas Indonesia, sushi Jepang, tteokbokki Korea, hingga kebab khas Arab.
Setelah puas berwisata kuliner, kamu juga bisa berbelanja oleh-oleh khas Batu seperti keripik apel, souvenir, kaos wisata, dan aneka kerajinan tangan yang dijajakan di kios-kios yang berjajar rapi.
Dengan segala daya tariknya, mulai dari konsep pasar apung modern, kuliner internasional, spot foto cantik, fasilitas yang lengkap, hingga akses gratis masuk area (tanpa tiket Museum Angkut), Pasar Apung Batu menjadi pilihan wisata yang sangat menarik bagi siapa saja yang berkunjung ke Kota Batu.
Banyak wisatawan yang mengaku ketagihan dan kembali berkunjung setiap kali berada di kota ini. Jadi, jika kamu sedang merencanakan liburan ke Batu, sempatkanlah singgah ke Pasar Apung Batu. Dijamin, pengalaman kuliner dan suasana uniknya akan menjadi salah satu kenangan liburan yang tak terlupakan!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Rendang Kiriman Ibu: Sepiring Rindu di Tanah Perantauan
-
5 Rekomendasi Film Minim Dialog yang Wajib Ditonton, Unik Banget!
-
Purple Kiss 'On My Bike': Lagu Energik tentang Pengambilan Keputusan Hidup
-
Menemukan Ketenangan Hati Lewat Ulasan Buku Semoga Lelah Berbuah Berkah
-
Lagu LUNA oleh ONEUS: Elegi Cinta dalam Cahaya Bulan
Artikel Terkait
-
Dubai Raih Pengakuan sebagai Destinasi Autisme Bersertifikat Pertama di Belahan Bumi Timur
-
Kayutangan Heritage: Destinasi Wisata Kolonial yang Wajib Dikunjungi
-
Wajib Catat! 7 Tempat Wisata Hits Dekat Borobudur untuk Liburan Waisak 2025
-
Seblak Sibocah Kencur: Primadona Baru Kuliner Malang di Musim Hujan
-
Promo Kuliner Spesial 5.5, Berikut Deretan Makanan dan Minuman yang Menggoda
Ulasan
-
Review Film Jalan Pulang: Teror Sosok Misterius yang Penuh Dendam
-
Bukit Pengilon, Spot Healing dengan View Laut Lepas di Jogja
-
Review Film The Unholy Trinity: Western Alegoris yang Kurang Menggigit
-
Review Film Elio: Petualangan Galaksi yang Bikin Hati Meleleh
-
Cinta dalam Sekat: Rindu yang Membawamu Pulang dan Luka Sejarah
Terkini
-
Marselinus Ama Ola Luput dari Panggilan Gerald Vanenburg, Akui Kecewa?
-
Nyaris Sempurna! Ini Alasan Samsung Galaxy S24 FE Wajib Masuk Wishlist Kamu
-
Mandiri Jogja Marathon 2025 Jadi Event Sport Berbalut Kampanye Lingkungan dan Kearifan Lokal
-
Mandiri Jogja Marathon 2025 dan Misi Keberlanjutan Mandiri Looping for Life
-
7 Rekomendasi Kulkas 2 Pintu Hemat Listrik 2025: Gak Cuma Gaya, Tapi Juga Irit Daya!