Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | aisyah khurin
Film Drawing Closer (imdb.com)

"Drawing Closer" mengisahkan Akito Hayasaka yang diperankan oleh Ren Nagase, seorang remaja berusia 17 tahun yang didiagnosis menderita tumor jantung dan diperkirakan hanya memiliki waktu satu tahun untuk hidup.

Di tengah keputusasaan, Akito bertemu dengan Haruna Sakurai yang diperankan oleh Natsuki Deguchi, gadis ceria yang juga berusia 17 tahun dan di diagnosis memiliki waktu hidup hanya selama enam bulan akibat penyakit langka.

Pertemuan tak sengaja mereka di atap rumah sakit menjadi awal dari kisah persahabatan dan cinta yang mendalam di tengah bayang-bayang kematian.

Film ini mengeksplorasi tema kehidupan, kematian, dan bagaimana menghadapi waktu yang terbatas dengan penuh makna. Melalui karakter Haruna yang menerima kenyataan dengan senyuman dan Akito yang tenggelam dalam keputusasaan, penonton diajak merenungkan arti hidup dan pentingnya menghargai setiap momen dalam hidup.

Akito digambarkan sebagai sosok yang tertutup dan pesimis, sementara Haruna adalah pribadi yang ceria dan penuh semangat. Perbedaan kepribadian ini menciptakan dinamika yang menarik, di mana Haruna membantu Akito untuk melihat sisi positif dari hidup meskipun dalam kondisi yang sulit.

Ren Nagase dan Natsuki Deguchi berhasil membawakan peran mereka dengan penuh emosi dan kedalaman. Chemistry di antara keduanya terasa alami, membuat penonton terhubung dengan perjalanan emosional mereka.

Sinematografi dalam film "Drawing Closer" juga menampilkan visual yang memukau, dengan penggunaan cahaya dan warna yang memperkuat suasana emosional setiap adegan. Pengambilan gambar yang artistik menambah keindahan narasi film ini.

Musik dalam film ini juga turut mendukung atmosfer emosional, dengan melodi yang lembut dan menyentuh hati. Musik menjadi elemen penting dalam memperkuat perasaan yang ingin disampaikan dalam setiap adegan.

Meskipun mengangkat tema yang berat, alur cerita "Drawing Closer" disusun dengan baik, memungkinkan penonton mengikuti perkembangan hubungan antara Akito dan Haruna dengan lancar. Perkembangan karakter yang konsisten membuat cerita ini terasa autentik.

Selain kisah cinta, film ini juga menyoroti pentingnya persahabatan. Hubungan antara Haruna dan sahabat lamanya, Ayaka Miura, menunjukkan bagaimana dukungan dari teman dapat memberikan kekuatan dalam menghadapi masa sulit.

Film ini berhak mendapatkan pujian sebagai film "tearjerker" karena berhasil mengaduk-aduk emosi penonton, dengan cerita yang menyentuh dan akting yang kuat.

Namun, bagi pembaca yang tidak terlalu menyukai film tearjerker pasti akan menganggap film ini terlalu sentimental dan mengikuti formula drama remaja yang sudah umum. Beberapa penonton juga menyebutnya sebagai "masterpiece" yang meninggalkan kesan mendalam.

Judul "Drawing Closer" memiliki makna ganda, merujuk pada aktivitas menggambar yang dilakukan oleh Haruna dan Akito, serta kedekatan emosional yang tumbuh di antara mereka. Simbolisme ini memperkaya interpretasi dalam cerita.

Film ini mencerminkan nilai-nilai budaya Jepang, seperti menerima nasib dengan tenang dan menghargai momen-momen kecil dalam hidup. Pendekatan ini memberikan nuansa khas yang membedakan film ini dari drama serupa dari film-film lainnya.

Akhir cerita yang menyentuh memberikan dampak emosional yang kuat, mengajak penonton merenungkan tentang kehidupan, kehilangan, dan kenangan yang ditinggalkan oleh orang-orang tercinta.

Secara keseluruhan, "Drawing Closer" adalah film yang menyentuh hati, dengan cerita yang kuat, akting yang memukau, dan sinematografi yang indah. Meskipun mengangkat tema yang berat, film ini berhasil menyampaikan pesan tentang harapan, cinta, dan arti hidup dengan cara yang menginspirasi.

Bagi penonton yang menyukai drama romantis dengan elemen emosional yang kuat, film "Drawing Closer" adalah pilihan yang tepat. Namun, kamu perlu siapkan tisu karena film ini dijamin akan menguras air mata.

BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE

aisyah khurin