Film Hidden Face merupakan remake film Kolombia yang dirilis pada tahun 2024 dengan judul yang sama. Film ini disutradarai oleh Kim Dae Woo yang dikenal sebagai sosok yang gemar mengeksplorasi tema hasrat tersembunyi dan konsekuensi yang ditimbulkannya.
Lewat film-film seperti Forbidden Quest, The Servant, dan Obsessed, ia selalu menyajikan cerita yang penuh estetika dengan sentuhan erotis yang khas.
Film terbarunya, Hidden Face, melanjutkan eksplorasi tersebut dan kembali menarik perhatian penonton dengan narasi yang memikat serta visual yang indah namun mencekam.
Namun, Kim Dae Woo tidak hanya menyalin cerita aslinya, melainkan menghadirkan kembali alur cerita tersebut dengan pendekatan baru yang segar.
Cerita film ini dibangun melalui sudut pandang tiga tokoh utama, yaitu Sung Jin (diperankan oleh Song Seung Heon), tunangannya yang hilang bernama Soo Yeon (Cho Yeo Jeong), dan Mi Ju (Park Ji Hyun), wanita baru yang hadir dalam hidup Sung Jin.
Dengan mengikuti kisah dari masing-masing karakter, film ini secara perlahan menyusun potongan demi potongan cerita hingga menciptakan twist mengejutkan di akhir.
Review Film Hidden Face
Hubungan rumit antara ketiga karakter menjadi inti dari film ini. Karakter Sung-jin digambarkan sebagai sosok yang lemah dan tidak simpatik, yang terus-menerus dikalahkan oleh dua wanita dalam hidupnya.
Park Ji-hyun tampil menonjol sebagai femme fatale, sementara Cho Yeo-jeong sepenuhnya membenamkan diri dalam peran istri cemburuan yang penuh intrik.
Inti cerita berkisar pada Soo Yeon yang secara diam-diam terjebak di sebuah ruang rahasia dalam rumah mereka. Dari tempat persembunyiannya, ia hanya bisa menyaksikan bagaimana Sung Jin dan Mi Ju semakin dekat dalam ketidakhadirannya.
Ketegangan pun mulai muncul, karena situasi ini memicu berbagai emosi, seperti kemarahan, rasa bersalah, cemburu, hingga ketertarikan yang tak terkendali. Meski premis semacam ini bukan hal baru, namun penyampaiannya tetap terasa menegangkan dan emosional.
Penampilan ketiga pemeran utama juga patut diapresiasi. Song Seung Heon, yang sebelumnya bermain dalam film Obsessed, kembali menunjukkan akting yang mendalam sebagai pria dengan hasrat terpendam dan hidup dengan penuh tekanan.
Cho Yeo Jeong tampil kuat sebagai karakter yang awalnya angkuh namun perlahan mengalami kejatuhan. Sementara itu, Park Ji Hyun benar-benar mencuri perhatian. Meski sebelumnya ramai dibicarakan karena adegan nudity-nya, ia justru menampilkan performa yang intens dan menjadi motor penggerak utama dalam cerita.
Rumah tempat tinggal mereka juga bukan sekadar latar belakang biasa. Rumah ini menjadi simbol dari karakter-karakter dalam film yang tampak elegan di luar, namun menyimpan ruang rahasia yang suram dan menyeramkan.
Kontras antara terang dan gelap yang ditampilkan melalui sinematografi memperkuat nuansa emosional dan perubahan hubungan antar karakter. Karena ketiganya memiliki latar belakang sebagai musisi dalam orkestra, musik klasik juga dimainkan dengan cermat, menambah kesan anggun di tengah kisah penuh hasrat dan ketegangan.
Meski film ini menarik dan memuaskan, tetap ada beberapa kekurangan. Akhir cerita yang terasa agak terburu-buru dan perubahan alurnya kurang halus.
Semakin mendekati akhir, alur cerita terasa terlalu dramatis hingga mulai kehilangan keseimbangan karena terlalu banyak twist yang dibuat-buat. Beberapa adegan yang menampilkan ketelanjangan juga terasa terlalu eksplisit dan berlebihan.
Namun secara keseluruhan, Hidden Face berhasil menyajikan versi baru dari cerita aslinya dengan cara yang unik dan penuh emosi. Film ini menyuguhkan hiburan yang melebihi ekspektasi, sambil mengajak penonton merenungkan sejauh mana seseorang bisa dikendalikan oleh hasrat yang tersembunyi.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Rendang Kiriman Ibu: Sepiring Rindu di Tanah Perantauan
-
5 Rekomendasi Film Minim Dialog yang Wajib Ditonton, Unik Banget!
-
Purple Kiss 'On My Bike': Lagu Energik tentang Pengambilan Keputusan Hidup
-
Menemukan Ketenangan Hati Lewat Ulasan Buku Semoga Lelah Berbuah Berkah
-
Lagu LUNA oleh ONEUS: Elegi Cinta dalam Cahaya Bulan
Artikel Terkait
-
Review Film Bonjour Tristesse: Adaptasi yang Lebih Kalem dan Nyeni
-
Review Film Wonderland: Kisah Haru di Balik Teknologi yang Canggih
-
Remake You'll Be In My Heart, NIKI Ajak Audiens Berani Lawan Stigma Sosial
-
Rilis 14 Mei, Final Destination: Bloodlines Tak Ada Pemotongan Adegan
-
Dapat Izin Remake, Produser Film Parasite Siap Garap Agak Laen Versi Korea
Ulasan
-
Review Echo Valley: Ada Apa dengan Baju Berdarah dan Bagasi Berisi Mayat?
-
Bikin Baper, Esensi Lagu SEVENTEEN '247': Bukan Musik Cinta Biasa
-
Review Film Jalan Pulang: Teror Sosok Misterius yang Penuh Dendam
-
Bukit Pengilon, Spot Healing dengan View Laut Lepas di Jogja
-
Review Film The Unholy Trinity: Western Alegoris yang Kurang Menggigit
Terkini
-
Piala AFF U-23: Arkhan Fikri Siap Tampil Maksimal Bersama Timnas Indonesia
-
Squid Game 3 Premier di Paris Theater, Penonton Standing Ovation!
-
Jangan Malu Jadi Pembaca Buku: Membaca Itu Gak Bikin Kamu Antisosial
-
Soroti Liga, Pelatih Legendaris Ini Minta Piala Indonesia Kembali Digelar
-
Bertajuk Go Back To The Future, NCT Dream Siap Rilis Album Baru Juli Depan