Warung Mie Cendana merupakan salah satu tempat makan yang sedang naik daun dan ramai dibicarakan di Malang, terutama karena lokasinya yang berada di dalam Pasar Klojen.
Mie Cendana berhasil menjadi daya tarik baru di pasar tradisional ini, menyajikan hidangan mie yang disukai banyak orang dengan harga yang sangat terjangkau.
Berbeda dengan kafe atau restoran modern lainnya, Warung Mie Cendana menawarkan pengalaman makan yang unik karena berada di dalam pasar.
Ini mungkin menjadi daya tarik tersendiri bagi banyak pengunjung. Meskipun berada di lingkungan pasar, tempat ini secara mengejutkan terasa bersih dan tertata rapi.
Para pengunjung bisa menikmati semangkuk mie hangat sambil merasakan langsung aktivitas pasar yang ramai.
Namun, karena lokasinya yang berada di dalam pasar rakyat dan dikelilingi oleh berbagai penjual lain seperti penjual ayam potong dan daging, ketersediaan meja dan kursi di Warung Mie Cendana memang terbatas. Dan hal ini perlu dimaklumi.
Oleh karena itu, bagi yang ingin menikmati mie di tempat dengan lebih nyaman, disarankan untuk datang lebih pagi, idealnya sebelum jam 9 pagi, terutama pada hari kerja (weekdays) agar tidak terlalu ramai dan lebih mudah mendapatkan tempat duduk.
Warung Mie Cendana juga punya cabang di Jalan Ijen yang buka pada sore hari. Bagi yang ingin mendapatkan suasana makan yang berbeda dan lebih nyaman, cabang ini bisa menjadi pilihan yang tepat.
Salah satu kelebihan dari Warung Mie Cendana ini adalah sistem antrean mereka. Untuk memesan makanan, pengunjung harus mengambil nomor antrean terlebih dahulu.
Sistem ini dianggap sangat baik karena mencegah adanya pengunjung yang saling serobot atau tidak tertib, menciptakan pengalaman mengantre yang lebih teratur dan adil.
Setelah nomor antrean dipanggil dan pesanan dibuat, pelayanan di Warung Mie Cendana tergolong cukup cepat.
Ini mungkin karena tim sudah mempersiapkan banyak bahan atau mie dalam varian kuah atau goreng yang belum diracik, sehingga begitu pesanan masuk dan pembayaran selesai, mie bisa langsung disiapkan dan disajikan.
Konsep ini membuat proses melayani pelanggan menjadi lebih efisien.
Warung Mie Cendana menerapkan sistem self-service. Setelah pesanan siap, nama atau nomor antrean akan dipanggil.
Pengunjung mengambil sendiri makanannya, dan untuk kerupuk, sambal, serta pelengkap lainnya, semuanya bisa diambil sendiri sesuai selera.
Pembayaran di sini juga fleksibel, bisa dengan tunai atau melalui metode cashless seperti QRIS, yang sangat memudahkan pengunjung.
Warung Mie Cendana dikenal dengan konsep menu yang sederhana namun efektif. Mereka hanya menawarkan dua pilihan menu utama, yakni mie kuah dan mie goreng. Hal ini membuat proses pemesanan menjadi lebih mudah dan cepat.
Untuk hidangan mie kuah, tekstur mienya sangat lembut dan pas dinikmati sebagai sarapan di pagi hari. Kuah kaldunya bening, namun rasanya sangat kaya dengan rasanya yang gurih. Banyak yang menyebutnya sebagai mie kuah kolagen karena rasanya yang ringan dan nyaman di lidah.
Sementara itu, untuk mie goreng, bumbunya lebih kuat dan terasa. Beberapa pengunjung bahkan merekomendasikan mie goreng sebagai pilihan utama, terutama bagi pecinta rasa manis dan gurih.
Selain mie, Warung Mie Cendana juga menyediakan beberapa pilihan tambahan. Ada bakso ikan dengan kuahnya yang gurih. Lalu ada juga ayam charsiu sebagai topping atau pelengkap mie.
Yang paling menarik dari Warung Mie Cendana adalah harganya yang sangat bersahabat, yakni hanya Rp15.000 per porsi. Harga ini dianggap sangat murah mengingat rasa dan pengalaman yang ditawarkan, membuat banyak pengunjung merasa sangat untung.
Meskipun tempat duduknya terbatas, bagi banyak pengunjung, sensasi menikmati mie cendana di tengah hiruk pikuk pasar yang bersih adalah hal yang tak terlupakan.
Jadi, jika kamu mencari kuliner mie yang viral, lezat, dan ramah di kantong, Warung Mie Cendana patut dicoba. Jika berkunjung ke Pasar Klojen, jangan lupa untuk mampir ke sini, ya!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Mengubah Hobi Jadi Gaya Hidup Sehat Lewat Olahraga Futsal
-
Futsal dan Tren Urbanisasi: Solusi Ruang Terbatas di Lingkup Perkotaan
-
Bukan Sekadar Hobi, Futsal sebagai Investasi Kesehatan Jangka Panjang
-
Lagu Malang Suantai Sayang: Persembahan Sal Priadi untuk Kota Kelahirannya
-
Menulis di Tengah Kebisingan Dunia Digital, Masihkah Bermakna?
Artikel Terkait
-
Selain Sate, 3 Hidangan Ini Bisa Dijadikan Sajian Saat Perayaan Idul Adha
-
Ayam Bakar sampai Bebek Goreng, Nikmatnya Menu Wong Solo Bikin Ketagihan
-
Rasa Korea Sejati, 88SEOUL Sajikan Hidangan Rumahan yang Menghangatkan
-
Dari Pesta Underground Hingga Kuliner Masa Depan: A3000Hidupkan Kembali Jiwa Kreatif Jakarta!
-
10 Tahun Wyl's Jakarta: Masakan Asia Tenggara Dibangkitkan Kembali dengan Sentuhan Modern!
Ulasan
-
Review Film Tumbal Darah: Teror Persalinan yang Menggugat Batas Kemanusiaan
-
ASUS Vivobook 14 X1404VAP: Si Manis Warna Terracotta yang Bikin Naksir
-
The Killer Question: Ketika Kuis Pub Berubah Jadi Ajang Pembunuhan
-
Film What's Up With Secretary Kim, Semenarik Apa sih Adaptasi Drakor Ini?
-
Raisa Mengubah Pasrah Menjadi Self-Respect Bertajuk Terserah di Ambivert
Terkini
-
Siap Tayang Bulan Depan! Taxi Driver 3 Bagikan Teaser yang Semakin Intens
-
Daily OOTD Jiwoo NMIXX: 4 Look yang Pas Buat Penggemar Gaya Cute dan Nyaman!
-
Kasus Nyata penganiayaan David Ozora Difilmkan Nih!
-
Fenomena Perselingkuhan Micro Cheating: Gejala Mental Bukan Sekadar Moral
-
Lesti Kejora Ungkap Reaksi Rizky Billar saat Tahu Hamil Anak Ketiga: Syok!