"24 Jam Bersama Gaspar" adalah novel karya Sabda Armandio yang pertama kali diterbitkan oleh Buku Mojok pada tahun 2017. Novel ini menggabungkan elemen cerita detektif dengan humor, satire, dan kritik sosial yang menciptakan narasi yang unik dan menggugah.
Kisah ini berpusat pada Gaspar, seorang tokoh misterius yang dalam waktu 24 jam merencanakan perampokan toko emas milik Wan Ali untuk mendapatkan sebuah kotak hitam yang diyakini menyimpan rahasia besar di dalamnya. Dalam perjalanannya, Gaspar merekrut beberapa individu dengan latar belakang beragam untuk membantunya.
Novel ini menggunakan dua alur naratif yang berjalan paralel. Narasi utama dari sudut pandang Gaspar dan transkrip wawancara antara seorang polisi dengan seorang nenek yang terlibat dalam perampokan. Pendekatan ini memberikan kedalaman dan perspektif berbeda terhadap cerita.
Gaspar digambarkan sebagai tokoh yang kompleks, penuh teka-teki, dan memiliki motivasi yang tidak sepenuhnya jelas. Ia bukanlah pahlawan konvensional, melainkan seseorang yang beroperasi di wilayah abu-abu moralitas.
Salah satu tema utama novel ini adalah ambiguitas moral. Gaspar dan rekan-rekannya melakukan tindakan kriminal, namun dengan tujuan yang tampaknya mulia. Sebaliknya, Wan Ali, yang tampak terhormat ternyata menyimpan rahasia kelam. Hal ini menantang pembaca untuk mempertanyakan batas antara kebaikan dan kejahatan.
Sabda Armandio menggunakan gaya bahasa yang ringan, penuh humor, dan seringkali absurd. Dialog antar tokoh sarat dengan sindiran dan sarkasme, menciptakan nuansa yang menghibur sekaligus menggugah pemikiran.
Melalui cerita ini, penulis menyampaikan kritik terhadap berbagai aspek sosial, termasuk kemunafikan, penyalahgunaan kekuasaan, dan ketimpangan sosial. Karakter Wan Ali, misalnya, mewakili sosok yang menggunakan kedok religius untuk menutupi kejahatannya.
Novel ini juga memasukkan elemen fantastis, seperti motor Gaspar yang bernama Cortazar dan digambarkan memiliki kesadaran sendiri. Hal ini menambah dimensi surreal dalam cerita dan memperkuat nuansa absurd yang diusung penulis.
Sabda Armandio menyisipkan berbagai referensi budaya pop, termasuk film dan musik, yang memperkaya konteks cerita dan memberikan kedalaman tambahan bagi pembaca yang familiar dengan referensi tersebut.
Alur cerita dalam novel ini tidak linear, dengan perpindahan waktu dan perspektif yang menantang pembaca untuk tetap fokus. Pendekatan ini menciptakan ketegangan dan rasa penasaran yang terus terjaga sepanjang cerita.
Selain Gaspar, tokoh-tokoh lain seperti Bu Tati, Agnes, Njet, Kik, dan Pongo memiliki latar belakang dan motivasi yang beragam, menambah kompleksitas dan kedalaman cerita.
Kotak hitam yang menjadi objek utama dalam perampokan melambangkan rahasia dan kebenaran yang tersembunyi. Keinginan Gaspar untuk mengungkap isi kotak tersebut mencerminkan pencarian akan kebenaran dan keadilan.
Novel ini menyampaikan pesan bahwa kebaikan dan kejahatan tidak selalu hitam putih. Tindakan yang tampak salah bisa jadi memiliki niat baik, dan begitupun sebaliknya. Pembaca diajak untuk merenungkan kompleksitas moral dalam kehidupan nyata.
Kelebihan dari novel ini terletak pada gaya penulisan yang segar, humor yang cerdas, dan kritik sosial yang tajam. Namun, beberapa pembaca mungkin merasa kesulitan mengikuti alur cerita yang tidak linear dan gaya naratif yang tidak konvensional.
Secara keseluruhan, "24 Jam Bersama Gaspar" adalah novel yang menawarkan pengalaman membaca yang berbeda, menggabungkan elemen detektif dengan humor, kritik sosial, dan refleksi moral. Bagi pembaca yang mencari cerita yang menantang dan menggugah pemikiran, novel ini layak untuk dibaca.
Identitas Buku
Judul: 24 Jam Bersama Gaspar
Penulis: Sabda Armandio
Penerbit: Buku Mojok
Tanggal Terbit: 28 April 2017
Tebal: 228 Halaman
Baca Juga
-
Ulasan Novel The Friend Zone: Pilihan Sulit Antara Cinta dan Mimpi
-
Ulasan Novel Where Loyalty Lies: Perjalanan Menemukan Jati Diri
-
Ulasan Novel Icing on the Murder: Rahasia Gelap di Balik Kue Pengantin
-
Ulasan Novel Mrs Spy: Perempuan Biasa dengan Misi Mematikan
-
Ulasan Novel Friends That Break Us: Ketika Persahabatan Lama Menjadi Luka
Artikel Terkait
-
Novel Klasik Animal Farm Kembali Diadaptasi Jadi Film Animasi Terbaru
-
Novel Peniru dan Pembunuhan Tanpa Jasad: Uji Moral dan Permainan Psikologis
-
Petualangan Dua Sahabat di Laut Papua Nugini dalam Buku The Shark Caller
-
Ulasan Novel di Balik Jendela: Rahasia Trauma yang Tersembunyi dalam Isolasi
-
Ulasan Don Quixote: Perjalanan Ksatria Gila dan Khayalannya
Ulasan
-
Review Film Menjelang Magrib 2: Cerita Pemasungan yang Bikin Hati Teriris
-
Between Us: Sebuah Persahabatan yang Terluka oleh Cinta
-
Mengurai Cinta yang Tak Terucap Lewat Ulasan Buku 'Maafkan Kami Ya Nak'
-
Mahar Jingga: Cinta yang Halal Tapi Tak Selalu Membahagiakan
-
Ali Band dan Perayaan Musik Dansa dari Timur Tengah ke Jakarta
Terkini
-
Lawan Lebanon di Laga Kedua FMD, Waktunya Patrick Kluivert Turunkan Skuat Terbaik
-
Bertajuk Arcadia, Chen EXO Umumkan Tanggal Comeback Album Solo Terbaru
-
Isu PHK Massal Gudang Garam Mencuat di Tengah Laba Terus Menurun: Apa yang Sebenarnya Terjadi?
-
Dari Demajors Hingga Kontroversi Freeport: Siapa Sebenarnya Kiki Ucup, Dalang di Balik Pestapora?
-
Viral Foto Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Ini Klarifikasi Lengkapnya