Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Inggrid Tiana
Buku Seni Membaca Kepribadian Orang (Mizan Store)

Pernahkah kamu berpikir, bagaimana caranya mengenali watak seseorang hanya dari sikap atau penampilannya? Atau mungkin kamu ingin lebih memahami karakter diri sendiri agar bisa lebih bijak dalam bersikap? Semua itu sebenarnya bisa dipelajari melalui seni membaca kepribadian.

Salah satu buku yang membahas hal ini adalah "Seni Membaca Kepribadian Orang" karya Gregory G Young. Buku ini menawarkan cara praktis untuk mengenali sifat dan karakter manusia, mulai dari diri sendiri hingga orang lain di sekitar kita. Tidak hanya sekadar teori, buku ini juga memberi panduan yang bisa langsung diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Hal pertama yang ditekankan dalam buku ini adalah pentingnya mengenal pribadi sendiri sebelum mencoba membaca orang lain. Mengenali diri sendiri menjadi langkah awal agar kita bisa memahami kelebihan dan kekurangan yang ada dalam diri. Dengan begitu, kita lebih mudah mengelola emosi, mengontrol reaksi, dan menyikapi perbedaan dengan lebih bijaksana.

Sering kali kita tidak sadar bahwa watak pribadi memengaruhi cara kita bergaul, bekerja, atau mengambil keputusan. Maka dari itu, belajar memahami diri sendiri adalah pondasi penting sebelum menilai orang lain.

Buku ini juga mengajarkan bahwa penampilan, seperti cara berpakaian, bisa menjadi petunjuk awal untuk membaca kepribadian seseorang. Misalnya, orang yang selalu tampil rapi dan teratur biasanya memiliki karakter yang disiplin dan cenderung perfeksionis.

Sementara itu, mereka yang lebih suka berpakaian santai dan nyaman sering kali adalah pribadi yang lebih fleksibel dan mudah bergaul. 

Salah satu tipe kepribadian yang dibahas dalam buku ini adalah pribadi yang luwes. Orang dengan sifat ini biasanya mudah bergaul dan cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.

Mereka cenderung ramah, supel, dan membuat orang lain merasa nyaman saat berbicara dengannya. Orang luwes bisa menjadi jembatan di tengah kelompok yang berbeda-beda karena kemampuannya menjalin komunikasi tanpa membuat suasana kaku.

Selain itu, buku ini juga membahas tentang orang-orang yang penuh ambisi. Mereka biasanya memiliki target hidup yang jelas dan selalu berusaha mencapai tujuannya dengan serius.

Orang yang ambisius tak mudah puas dengan pencapaian yang sudah ada. Mereka suka bersaing dan ingin menjadi yang terbaik di bidangnya. Sisi positif dari karakter ini adalah semangat yang tinggi dan daya juang yang kuat, meski terkadang ambisi berlebihan juga bisa membuat seseorang terjebak dalam tekanan.

Berbeda dengan orang ambisius, ada juga tipe yang lebih berfokus pada prestasi namun tetap seimbang dalam bersikap. Mereka adalah orang-orang yang berprestasi karena tekun belajar dan bekerja, bukan semata-mata karena ingin menang. Biasanya, mereka memiliki perencanaan yang rapi dan suka mengasah kemampuan agar terus berkembang.

Buku ini tidak hanya membahas sisi ambisi dan prestasi, tapi juga menyentuh tentang kepribadian yang sensitif. Orang yang sensitif mudah merasa tersentuh oleh situasi di sekitarnya, baik itu ucapan maupun tindakan orang lain.

Mereka cenderung memikirkan perasaan orang lain sebelum bertindak dan sering kali memproses segala sesuatu dengan lebih dalam. Karena itu, mereka lebih mudah tersinggung namun juga lebih peka terhadap kebutuhan dan perasaan orang lain.

Ada juga tipe orang yang ulet dan tekun, yang tidak mudah menyerah meski menghadapi banyak rintangan. Mereka tetap konsisten dengan pekerjaannya, meskipun jalannya lambat dan penuh tantangan. Sikap ini membuat mereka sering sukses dalam jangka panjang karena tidak gampang menyerah saat menghadapi kegagalan.

Dalam buku ini, dibahas pula tentang orang yang sabar dan lapang dada. Mereka biasanya lebih tenang saat menghadapi masalah, tidak mudah terpancing emosi, dan mampu menerima kenyataan dengan hati terbuka. Orang seperti ini menjadi penyejuk di lingkungan sekitar karena mampu mengendalikan diri dan memberikan suasana damai dalam interaksi sosial.

Di sisi lain, ada juga tipe kepribadian yang berhati-hati. Mereka cenderung mempertimbangkan segala sesuatu sebelum bertindak.

Orang yang berhati-hati biasanya tidak suka mengambil risiko besar dan lebih memilih memastikan segalanya aman sebelum membuat keputusan. Karakter ini membuat mereka sering terhindar dari masalah, meskipun terkadang juga bisa dianggap terlalu lambat dalam bertindak.

Buku ini juga memberikan alternatif pilihan bagi pembaca, terutama bagi kamu yang ingin mengembangkan kepribadian agar lebih baik. Penulis tidak sekadar memberi label pada karakter tertentu, tapi juga mengajak pembaca untuk introspeksi dan memperbaiki diri.

Misalnya, jika merasa terlalu sensitif, kita bisa belajar untuk lebih tenang dalam menanggapi kritik. Jika merasa terlalu ambisius, kita bisa belajar untuk lebih menikmati proses, bukan hanya mengejar hasil.

Melalui buku "Seni Membaca Kepribadian Orang", kita diajak untuk lebih memahami ragam karakter manusia yang begitu beragam. Setiap orang memiliki ciri khasnya sendiri, baik dari cara berbicara, bersikap, maupun berpenampilan.

Dengan mempelajari seni membaca kepribadian, kita bisa lebih bijak dalam bergaul dan bekerja sama dengan orang lain. Buku ini bukan hanya tentang mengenal orang lain, tetapi juga tentang bagaimana kita bisa menjadi pribadi yang lebih peka, lebih memahami, dan lebih menghargai perbedaan watak di sekitar kita.

Bagi kamu yang ingin memperluas wawasan tentang cara memahami manusia, buku ini bisa menjadi bacaan yang menarik dan bermanfaat. Selamat membaca!

Identitas Buku

Judul: Seni Membaca Kepribadian Orang

Penulis: Gregory G Young

Penerbit: Laksana

Tahun Terbit: 2018

Tebal Buku: 160 halaman

Inggrid Tiana