Film horror memang menjadi salah satu film yang paling banyak digandrungi, apalagi film ini juga sering memberikan petuah dan kisah kelam yang menjadi pembelajaran ke depannya. Horror Korea juga menyajikan kisah menarik yang tak biasa, salah satunya adalah ‘Ghost Train’ yang dirilis pada Juni 2025 lalu. Dibintangi oleh sejumlah aktor dan aktris papan atas seperti Joo Hyun-Young, Choi Bo-Min, Jeon Bae Soo, Kim Ji In dan Han Dong Hee.
Sinopsis Lengkap Film ‘Ghost Train’
‘Ghost Train’ adalah film horor misteri asal Korea Selatan tahun 2025 yang menggabungkan nuansa urban legend, investigasi, dan ketegangan psikologis. Ceritanya berpusat pada Da Gyeong (yang dibintangi oleh Joo Hyun Young), seorang YouTuber muda yang tengah berjuang mengangkat popularitas kanalnya. Demi mendapatkan konten yang berbeda dari yang lain, ia memilih jalur ekstrem yakni dengan menyelidiki kisah menyeramkan tentang kereta bawah tanah berhantu yang konon muncul pada jam tertentu di salah satu stasiun tua Seoul.
Awalnya, pencariannya terasa sekadar seru-seruan untuk kebutuhan konten. Namun, semakin dalam ia menggali, semakin nyata teror itu hadir. Da Gyeong menemukan sejumlah petunjuk aneh, suara samar di terowongan, rekaman CCTV yang hilang, hingga testimoni penumpang yang mengaku melihat kereta berhantu itu sekilas sebelum menghilang di kegelapan.
Dalam prosesnya, Da Gyeong bertemu kepala stasiun yang misterius. Pria ini tampak menyimpan rahasia besar dan menjadi kunci untuk membuka cerita kelam yang sudah lama terkubur di balik jalur kereta tua. Setiap percakapan dengannya membuat suasana semakin mencekam, seolah ada sesuatu yang sengaja disembunyikan
Ketika Da Gyeong mulai merangkai potongan kisah dari berbagai saksi, ia menemukan bahwa legenda ini tidak sekadar dongeng kota. Ada peristiwa tragis di masa lalu yang terkait dengan hilangnya penumpang, kecelakaan misterius, dan kereta yang tak pernah tercatat secara resmi. Dari sinilah ia sadar, semakin jauh ia melangkah, semakin besar taruhannya bukan hanya reputasi sebagai YouTuber, melainkan juga nyawanya sendiri.
Film ini menghadirkan kombinasi menarik antara tema urban legend Korea dengan pendekatan sinematik modern. ‘Ghost Train’ tidak hanya mengandalkan jump scare, tetapi lebih pada atmosfer mencekam, pengungkapan misteri perlahan, dan dilema karakter utamanya yang terjebak antara ambisi dan rasa takut.
Sosok Da Gyeong sebagai YouTuber juga relevan dengan kehidupan masa kini. Banyak anak muda rela melakukan apa saja demi popularitas digital, termasuk menyelam ke ranah yang berbahaya. Melalui tokoh ini, film memperlihatkan kritik sosial terhadap budaya konten ekstrem yang mengaburkan batas antara hiburan dan bahaya nyata.
Unsur horor film ini diperkuat dengan sinematografi yang apik. Suasana stasiun bawah tanah yang gelap, lengang, dan dipenuhi gema langkah kaki menghadirkan rasa isolasi dan paranoia. Adegan-adegan investigasi Da Gyeong juga penuh ketegangan, terutama ketika ia menemukan tanda-tanda keberadaan kereta yang seharusnya tidak ada.
Selain itu, karakter kepala stasiun menjadi daya tarik tersendiri. Ia digambarkan ambigu, antara sekadar petugas tua yang lelah dengan rumor, atau justru seseorang yang terikat langsung dengan misteri tersebut. Kehadirannya membuat penonton terus menebak hingga akhir.
Yang membuat film horror ini unik adalah keberaniannya menggabungkan horor supernatural dengan kisah tragis berlatar sejarah perkotaan. Bagi penggemar film horor Asia, tema seperti ini akan mengingatkan pada kombinasi klasik antara mitos lokal dan kritik sosial.
Secara keseluruhan, Ghost Train bukan sekadar film horor tentang kereta berhantu, tetapi juga refleksi tentang obsesi manusia terhadap ketenaran, misteri yang terkubur di ruang publik, serta bagaimana masa lalu kelam bisa terus menghantui masa kini.
Baca Juga
-
Dari Pinggir Pesisir: Kisah Perempuan Nelayan yang Suaranya Sering Tak Didengar
-
Bukan Sekadar Anak Nakal: Kupas Luka Psikologis di Balik Pelaku Bullying
-
Kritik Sosial Drama 'Revenge of Others': Cermin Bullying, Sekolah dan Luka
-
Gerakan Anti-Bullying: Selama Diam Jadi Budaya, Itu Hanya Mimpi Belaka
-
Pesan Film Moonlight: Deskriminasi, Trauma, dan Keberanian Lawan Bullying
Artikel Terkait
-
French Open 2025: Korea Selatan Sabet Dua Gelar, Indonesia Runner Up
-
Eks Dortmund dan Dua Mantan Timnas Kolaborasi Tempa 40 Bintang Muda
-
PSSI Didesak Gara-gara Gosip Jepang Keluar dari AFC Santer di Indonesia
-
5 Moisturizer Merek Korea Terbaik untuk Mencerahkan Wajah
-
Federasi Jepang Ingin Hengkang dari AFC, Indonesia Justru Bisa Diuntungkan!
Ulasan
-
Review Novel Kami (Bukan) Sarjana Kertas: Potret Realistis Kehidupan Mahasiswa Indonesia
-
Ulasan The Price of Confession: Duet Gelap Kim Go Eun dan Jeon Do Yeon
-
4 Tempat Padel di Bandung yang Instagramable, Nyaman, dan Cocok Buat Pemula
-
Di Balik Tahta Sulaiman: Menyusuri Batin Bilqis di Novel Waheeda El Humayra
-
Review Film The Stringer - The Man Who Took the Photo: Menelusuri Jejak Fakta