Lintang Siltya Utami | Ernik Budi Rahayu
Drama Korea No Mercy (Soompi)
Ernik Budi Rahayu

Industri hiburan Korea memang terkenal dengan drama-drama yang bergenre thriller dengan alur yang penuh plot twist. Salah satu drama Korea (drakor) terbaik dan bergenre thriller balas dendam adalah No Mercy yang tayang di saluran Wavve Original.

Secara garis besar, drama Korea No Mercy adalah perjalanan balas dendam yang mengikuti kisah dari perempuan bernama Ha So Min (yang diperankan oleh Lee Joo Young). Ia adalah seorang korban penipuan suara yang setelah kehilangan orang tuanya karena penipuan suara (voice phishing).

Mengetahui hidupnya hancur karena menjadi korban penipuan suara, ia akhirnya memberanikan diri untuk menyusup ke organisasi penipuan suara besar dan menggunakan teknologi deepfake untuk melakukan balas dendamnya.

Ulasan Drama Korea No Mercy

Salah satu kekuatan dari drama ini adalah pada penokohan yang kuat dan realistis. Karakter-karakter di dalamnya tidak hitam-putih. Bahkan antagonis pun memiliki latar belakang dan motif yang kompleks. Hal ini membuat konflik terasa lebih hidup dan tidak sekadar adu baik versus jahat. 

Dari segi akting, para pemeran tampil solid dan meyakinkan. Lee Joo Young dan Junhoe iKon mampu menampilkan emosi tanpa drama berlebihan. Akting mereka seperti ini membuat penderitaan para karakter terasa nyata dan dekat dengan kehidupan sehari-hari.

Secara visual, No Mercy menggunakan tone warna gelap dan pencahayaan minim untuk memperkuat suasana muram.

Kota yang digambarkan terasa dingin dan kejam, seolah menjadi refleksi dari batin para karakternya. Sinematografi yang rapi serta penggunaan musik latar yang minimalis berhasil membangun ketegangan tanpa perlu banyak dialog.

Alur cerita dalam No Mercy terbilang cukup segar dan penuh konflik. Walaupun terasa berjalan cukup lambat, namun drama ini cukup membuat penonton konsisten untuk tegang karena plot twist yang ada.

Hal yang kuat juga dari drama ini adalah bagaimana drama ini memberi ruang bagi penonton untuk memahami trauma dan konflik batin para karakter. Bagi sebagian orang, tempo ini mungkin terasa berat, tetapi justru menjadi kekuatan karena membuat emosi terbangun secara perlahan dan mendalam.

Satu hal yang kuat dan menjadi tema besar drama ini adalah bagaimana mereka mengajak penonton untuk merenungkan makna keadilan. Bagi penulis, drama ini membuat penulis berpikir bahwa ketika hukum gagal memberikan rasa aman, apakah manusia berhak menciptakan keadilannya sendiri? Pertanyaan inilah yang terus menghantui sepanjang cerita.

Dari sisi penulisan, penulis mengapresiasi sekali drama ini yang berhasil menyeimbangkan unsur thriller dan drama psikologis. Dialognya tajam dan penuh tekanan emosional. Setiap episode membawa lapisan konflik baru yang membuat penonton terus terlibat secara emosional.

Meski demikian, ada beberapa kekurangan yang harus penulis bahas. Misalnya ada beberapa subplot terasa kurang dieksplorasi secara mendalam. Ada potensi cerita yang sebetulnya bisa digali lebih jauh, namun terpaksa dilewati demi menjaga fokus cerita utama.

Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, penulis memberikan skor 4.5/5. Skor yang cukup tinggi untuk drama No Mercy karena berhasil menampilkan cerita gelap yang sebenarnya banyak ditemui dalam kisah sehari-hari.

Drama No Mercy adalah drama yang menampilkan dunia penipuan yang gelap, artinya drama ini bukanlah drama yang menyajikan tontonan ringan, tetapi sangat layak ditonton bagi penikmat cerita gelap dengan pesan moral yang kuat.

Secara keseluruhan, No Mercy adalah refleksi pahit tentang luka, kemarahan, dan kegagalan sistem keadilan. Sebuah drama yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mengajak penontonnya berpikir kritis tentang harga dari sebuah balas dendam.