Review Film The Teacher's Diary, Perjuangan Guru yang Mengajar di Pelosok

Hikmawan Firdaus | Erisfa Fathimatuz Zahro
Review Film The Teacher's Diary, Perjuangan Guru yang Mengajar di Pelosok
Poster film The Teacher's Diary.[IMDb]

The Teacher's Diary merupakan film Thailand yang rilis pada tahun 2014 dan disutradari oleh Nithiwat Tharathorn. Film ini diperankan oleh Laila Boonyasak (Bu Ann) dan Sukrit Wisetkaew (Pak Song).

Cerita ini bermula ketika Pak Song melamar pekerjaan di sebuah sekolah sebagai guru olahraga. Namun, posisi guru olahraga di sekolahan tersebut sudah terisi. Akhirnya, kepala sekolah menawarkan Pak Song untuk mengajar di rumah apung, sebuah sekolahan kecil di tengah danau.

Karena ingin mendapatkan pekerjaan, Pak Song akhirnya menerima tawaran tersebut. Ia pun segera pindah ke desa pelosok di mana rumah apung itu berada. Setelah tiba di sana, ia tidak mendapati satu pun murid yang masuk sekolah. Ternyata para murid belum tahu jika gurunya telah datang. Akhirnya, Pak Song pergi mendatangi satu per satu rumah muridnya dengan perahu motor guna memberitahukan jika sekolah telah dibuka kembali.

Tidak seperti yang ia harapkan, ternyata murid di sekolah apung hanya berjumlah lima yang terdiri dari empat murid laki-laki dan seorang murid perempuan. 

Saat mencari penghapus di atas papan tulis, Pak Song menemukan sebuah buku harian usang. Ternyata itu adalah buku harian milik Bu Ann, seorang guru yang mengajar di rumah apung sebelum dirinya.

Bu Ann awalnya mengajar di sekolah negeri, tetapi karena tato bintang di tangannya, sang kepala sekolah memberi pilihan antara menghapus tato tersebut atau pindah mengajar di pelosok. Tak ingin menghapus tatonya, Bu Ann lebih memilih untuk pindah mengajar di rumah apung.

Bersama Gigi, temannya yang juga seorang guru, Bu Ann mengajar di rumah apung. Namun, Gigi tak tahan karena rumah apung terlalu mengerikan baginya, seperti menemukan cicak di lubang keran air dan menemukan mayat di bawah kamar mandi yang langsung menghubungkan ke danau, tetapi Bu Ann memilih untuk tetap bertahan mengajar di sana.

Di sisi lain, Pak Song hampir dibuat putus asa dengan tingkah laku para murid-muridnya yang terbilang nakal dan selalu mengharapkan kehadiran Bu Ann di sekolah. Namun, Pak Song kembali dibuat optimis dan menjadi bersemangat mengajar ke lima murid tersebut setelah membaca setiap lembar buku harian yang ditulis oleh Bu Ann. Merasa jatuh cinta, Pak Song pun berencana untuk mencari sang pemilik buku harian tersebut ke kota.

Ulasan:

Seperti Laskar Pelangi, Film The Teacher's Diary juga mengajarkan kita betapa pentingnya pendidikan. Film yang dibumbui dengan komedi ini membuat para penonton tidak merasa bosan, ditambah dengan tingkah lucu para murid-muridnya. The Teacher's Diary memiliki alur yang menarik dan tidak bertele-tele sehingga penonton dijamin tak akan bosan. Buat kalian penyuka film Thailand, wajib deh nonton film ini!

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak