Senin (20/6/2022), publik dihebohkan usai mendengar kabar bahwa seorang aktris cilik mencoba mengakhiri hidupnya setelah menjadi korban bullying. Aktris cilik yang dimaksud adalah Shao Yibu. Di hari tersebut, ibu Shao Yibu mengunggah pesan melalui akun weibo pribadi putrinya. Ia meminta semua orang untuk lebih memperhatikan bullying di sekolah. Dirinya mengungkapkan bahwa putrinya mencoba mengakhiri hidupnya karena perundungan yang terjadi padanya.
Menyadur dari NetEase, Shao Yibu telah muncul dalam beberapa drama dan film seperti drama China The Great Craftsman dan Once a Youth, serta film Looking Up. Ia telah menarik perhatian penonton karena keterampilan aktingnya yang luar biasa. Siapa sangka, aktris cilik berbakat ini mengalami intimidasi di sekolah.
Ibu Shao Yibu menjelaskan bahwa saat ini putrinya duduk di kelas 9. Awalnya, tiga teman perempuan dari kelas yang sama terus memfitnah dan mengucilkan Shao Yibu karena cemburu. Setelah mengetahui kejadian tersebut, pihak sekolah dan orang tua para pelaku bukannya turun tangan untuk mengatasi peristiwa ini, melainkan memaklumi perilaku anak-anak tersebut.
Disebutkan bahwa para pelaku dengan jahat mengarang hal-hal buruk tentang Shao Yibu. Hal ini tidak hanya menyakiti hati anak itu, tetapi juga melukai perasaan seluruh keluarganya. Ibu Shao Yibu menambahkan bahwa selain menggertak putrinya, pelaku juga mengganggu beberapa teman lain di kelas. Peristiwa ini menyebabkan Shao Yibu menderita depresi berat dan tidak bisa pergi ke sekolah secara normal.
Ibu Shao Yibu membeberkan bahwa putrinya terluka parah. Setelah mengalami perundungan untuk waktu yang lama, dia memilih untuk melompat dari lantai 6 pada 7 November 2021. Untungnya, hidupnya dapat diselamatkan karena penanganan medis yang tepat waktu. Akan tetapi, Shao Yibu menderita cedera serius.
Kondisi Shao Yibu stabil setelah menerima perawatan intensif selama 7 setengah bulan di rumah sakit dan menjalani dua operasi. Setelah keluar dari rumah sakit, Shao Yibu pergi ke sekolah untuk mendiskusikan tentang masalah bullying yang menimpanya. Namun, pihak pelaku berulang kali menyangkal dan malah menyalahkannya. Hal ini membuat Shao Yibu merasa marah dan kecewa.
Ibu Shao Yibu juga menuduh kepala sekolah putrinya tidak melaporkan bullying yang terjadi di sekolah tepat waktu. Kepala sekolah bahkan memfitnah keluarga Shao Yibu di depan seluruh kelas dan menyalahkan mereka karena gadis kecil tersebut melompat dari gedung.
Tak ketinggalan, ibu Shao Yibu melampirkan dua foto ketika putrinya dirawat di rumah sakit. Foto pertama menunjukkan Shao Yibu yang kulitnya tampak pucat terbaring lemah di ranjang rumah sakit. Di foto kedua, Shao Yibu duduk dan mengenakan pakaian rumah sakit. Dalam dua foto tersebut, beberapa peralatan medis menempel di tubuh Shao Yibu.
Terakhir, ibu Shao Yibu berpesan bahwa anak di bawah umur dapat dikatakan muda dan bodoh. Tetapi orang tua pelaku seharusnya tidak memaklumi perilaku buruk anak-anak mereka. Sekolah juga tidak boleh duduk diam dalam menghadapi kasus intimidasi yang menimpa para siswa.
Dalam beberapa tahun terakhir, berita mengenai kasus bullying di sekolah terus bermunculan. Anak-anak membutuhkan bimbingan yang tepat, terutama pada masa-masa pertumbuhan. Publik berharap masalah Shao Yibu segera mendapatkan penyelesaian yang tepat dan tidak ada lagi anak-anak lain yang menjadi korban.