Setiap orang memiliki potensi untuk menjadi seseorang yang cerdas dan pintar, bahkan sekalipun ia tidak terlihat demikian. Berkembang atau tidaknya potensi tersebut tergantung kepada bagaimana ia menghadapi dirinya sendiri, apakah bertemu dengan orang yang tepat yang dapat membantunya untuk mengembangkan potensinya dan bagaimana lingkungan mendukung dirinya. Hal inilah yang tergambar dalam drama Jepang “Dragon Zakura”.
Diangkat dari manga berjudul sama karya Norifusa Mita, drama Dragon Zakura bercerita tentang SMA Ryuuzan, sekolah dengan peringkat rendah yang nilai para siswanya di bawah rata-rata, bahkan cenderung bersikap seperti berandal. Pun, di antara para siswanya, tak ada yang mampu menembus kampus bergengsi seperti Universitas Tokyo. SMA Ryuuzan terletak tak jauh dari SMA Shuumeikan yang mencetak siswa-siswi berprestasi. Hal ini tentu saja membuat SMA Ryuuzan kerap dibanding-bandingkan dengan SMA Shuumeikan.
Kini, SMA Ryuuzan berada di ambang kebangkrutan dengan menanggung utang yang besar. Terlebih, SMA Ryuuzan menyandang reputasi yang buruk. Demi mempertahankan sekolah tersebut, seorang pengacara yang bernama Kenji Sakuragi (diperankan oleh Hiroshi Abe) dipanggil untuk mengurus masalah manajemen di sekolah tersebut dan mendiskusikan jalan keluar dari kebangkrutan.
Nyatanya, para guru di SMA Ryuuzan yang sudah khawatir dengan wacana pembubaran sekolah, tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan dari Sakuragi. Sebab, pengacara itu pun menjelaskan bahwa tidak ada solusi selain pembubaran sekolah dan dana aset sekolah tersebut akan dibagikan kepada para pemegang saham. Putusan dari Sakuragi membuatnya diusir para guru dari sekolah itu.
Sakuragi pun kembali ke kantornya. Nyatanya, ia adalah seorang pengacara miskin yang kesulitan mendapatkan klien, karena masa lalunya sebagai mantan anggota geng motor mencuat ke permukaan dan diketahui publik. Ia berpikir bahwa jika pembubaran SMA Ryuuzan benar-benar dilakukan, tugasnya akan selesai saat itu juga dan hal itu tidak akan berpengaruh besar pada kariernya. Ia pun menyusun rencana agar ia bisa melakukan sesuatu yang luar biasa agar namanya sebagai pengacara bisa terkenal. Akhirnya, ia memperoleh sebuah ide yang bermaksud untuk ia sampaikan pada pertemuan SMA Ryuuzan dengan para kreditor.
Ide Sakuragi benar-benar disampaikan pada pertemuan tersebut. Ia menyebutkan bahwa demi menghindari kebangkrutan, SMA Ryuuzan harus bisa memperbaiki situasi dan reputasinya. Untuk membangkitkan kembali reputasi sekolah tersebut, ia berencana untuk membentuk sebuah kelas khusus demi mempersiapkan ujian masuk universitas. Tidak tanggung-tanggung, ia menargetkan untuk memasukkan 5 orang siswa ke Universitas Tokyo di tahun yang sama.
Tentu saja, para peserta rapat tidak percaya mendengar ide Sakuragi. Mereka bahkan menertawakan gagasan itu, terlebih jika mengingat kondisi SMA Ryuuzan yang berisi para siswa bermasalah. Namun, Sakuragi sangat yakin ia akan bisa melakukannya. Ia bahkan sudah mendapatkan seorang siswi yang mau menjadi peserta kelas khusus. Bagaimana Sakuragi merekrut siswi tersebut? Sungguhkah keyakinan Sakuragi akan berhasil membawa para siswa SMA Ryuuzan yang terkenal berandal untuk masuk Universitas Tokyo? Saksikan aksi pengacara ini dalam drama Dragon Zakura. Jangan dilewatkan, ya!