Tersandung kasus bully di masa lalu, aktris Kim Hieora dikabarkan akan mengambil tindakan hukum untuk Dispatch sebagai penyebar klaim jahat terhadap pemain dari drama The Glory tersebut.
Dilansir dari media Naver pada Senin (11/9), agensi Kim Hieora memberi pengumuman resmi terkait keputusan untuk menempuh jalur hukum akibat fitnah dan klaim sepihak yang menyatakan Kim Hieora melakukan bully dan kekerasan di masa sekolah.
“Kami menyampaikan penyesalan kepada outlet media yang memperlakukan klaim sepihak informan tentang Kim Hieora seolah-olah itu adalah fakta yang terbukti, dan kami memutuskan bahwa kami tidak dapat memaafkan situasi saat ini," tulis Gram Entertainment.
"Merusak reputasi aktris agensi tersebut dan menyebabkan penderitaan bagi orang-orang yang tidak ada hubungannya dengan dia. Jadi kami telah memutuskan untuk mengambil tindakan hukum," lanjut agensi.
“Kami berencana mengambil tindakan hukum yang tegas terhadap konten yang tidak berdasar dan mereka yang mengklaimnya secara sepihak.”
"Kebenaran kasus ini akan ditentukan secara hukum sampai akhir, dan kami akan mengungkapkan semuanya di pengadilan, termasuk kesalahan dalam apa yang disebut media sebagai bukti dan kesalahpahaman dengan para informan."
BACA JUGA: Bintangi Drama Korea 'Live Your Own Life', Uee Ceritakan Soal Karakternya
Sebelumnya, pada tanggal 6 September, Dispatch sebagai media besar Korea Selatan memberitakan bahwa Kim Hieora merupakan salah satu anggota grup "Big Sanji" ketika masih duduk sebagai siswa sekolah menengah di tahun 2004. Geng tersebut dikenal sebagai kelompok pembully di sekolah.
Awalnya Kim Hieora mengakui bahwa dirinya adalah anggota geng "Big Sanji", tetapi membantah seluruh tuduhan yang menyebut dirinya pernah melakukan kekerasan di sekolah. Namun, Dispatch kembali membeberkan kontroversi dengan menyertakan seorang informan yang mengaku pernah dilecehkan oleh Kim Hieora.
Melalui tuntutannya, agensi menyatakan bahwa laporan tersebut diedit dengan jahat, menekan aktris untuk memberikan jawaban yang berbeda dan tidak menganggap serius klaim tidak bersalahnya, serta menipu agensi dengan diam-diam menemui informan, meskipun informan menyadari ada kesalahpahaman dan mencoba mengubah pernyataan mereka.
"Kebenaran dari kejadian ini akan ditentukan secara hukum sampai akhir, dan kami akan mengungkapkan semuanya di pengadilan, termasuk kesalahan dalam apa yang disebut media sebagai bukti dan kesalahpahaman dengan para informan," tutup Gram Entertainment.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS