Ulasan 'Into The Night,' Serial Survival Ketika Matahari Bisa Membunuh

Ayu Nabila | Gigi Ann
Ulasan 'Into The Night,' Serial Survival Ketika Matahari Bisa Membunuh
Into The Night (netflix.com)

Into The Night adalah serial original Netflix yang pertama kali dirilis tahun 2020 lalu, dan menjadi pertama yang mengusung genre apocalyptic sci-fi dari Belgia.

Serial dengan total 6 episode di musim pertamanya ini berkisah tentang bencana misterius di Bumi di mana para penumpang selamat dalam penerbangan dari Brussels harus bertahan hidup dan menghindari diri dari sinar matahari.

Cerita dimulai dari seorang wanita bernama Sylvie (Pauline Etienne) yang harus terbang ke Moscow untuk menyebarkan abu mendiang sang kekasih.

Namun, rencananya itu harus berubah ketika pesawat yang ditumpangi telah dibajak oleh seorang prajurit NATO. 

Prajurit bernama Terenzio (Stefano Casetti) ini memaksa co-pilot, Mathieu (Larent Capelluto), untuk segera menerbangkan pesawat mereka.

Namun, Mathieu sempat menolak dan langsung dihadiahi tembakan yang melukai telapak tangan Mathieu.

Sang prajurit NATO tersebut akhirnya membeberkan informasi bahwa akan terjadi bencana alam yang bisa membunuh mereka jika tidak segera pergi meninggalkan Belgia pada malam itu. Co-pilot pun akhirnya menuruti permintaan Terenzio.

Sebenarnya tema cerita serial Into The Night ini cukup sederhana. Namun, kita tidak akan berhenti disuguhkan dengan beragam tantangan yang menegangkan dalam melihat para penumpang di pesawat memperjuangkan hidup mereka.

Konflik pertama dimulai dari Mathieu yang tidak bisa menerbangkan pesawat akibat luka di tangan sehingga Sylvie dengan suka rela menggantikan posisi Mathieu. Oleh karena itu, banyak konflik terjadi selama penerbangan di dalam pesawat.

Ketegangan lain pun muncul ketika para penumpang khawatir dengan pesawat yang diterbangkan oleh seorang amatir. Hal ini menjadi kekacauan yang akhirnya berujung pada sebuah keributan.

Into The Night banyak mengulas permasalahan dari tiap karakter di tiap episodenya. Back story ini ditampilkan secara sempurna dengan tetap mempertahankan konflik utama yang terjadi di dalam pesawat sehingga penonton dapat tetap merasakan aura ketegangan yang sedang terjadi.

Sayangnya, penyelesaian cerita tak sebanding dengan ketegangan yang berhasil diberikan. Konflik justru ditutup dengan penyelesaian yang terkesan cepat dan simpel. 

Dengan durasi singkat sekitar 40 menit di tiap episodenya, serial Into The Night menjadi tontonan sci-fi yang ringan tanpa perlu menghabiskan banyak waktu.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak