Dikenal sebagai salah satu grup K-Pop yang paling dinamis dan inovatif, ATEEZ telah merilis banyak lagu yang menggugah hati. Salah satu karya terbaru mereka yang menarik perhatian adalah "Turbulence," yang menjadi bagian dari album "Zero: Fever Epilogue" yang dirilis pada tahun 2021. Lagu ini tidak hanya memukau pendengar dengan melodi yang kuat, tetapi juga menyentuh hati dengan liriknya yang penuh makna.
Lagu "Turbulence" dari ATEEZ bukan sekadar sebuah lagu, melainkan refleksi mendalam tentang perjalanan hidup dan pencarian makna di tengah kekacauan. Dengan lirik-lirik yang penuh emosi dan memikat, lagu ini mengeksplorasi pertanyaan-pertanyaan esensial tentang tujuan hidup.
Berikut ini adalah 7 kutipan mengharukan dari "Turbulence" yang mengundang kita untuk merenung.
1. "Mungkin karena aku masih terlalu muda, aku hanya berjalan menuju langit malam yang gelap."
Kutipan ini mencerminkan perasaan kebingungan dan ketidakpastian, terutama pada masa muda di mana seseorang mungkin masih mencari arah hidupnya. Langit malam yang gelap merupakan metafora dari ketidakjelasan masa depan.
2. "Goncangan yang tercipta karena ketidaksabaran kita, itu justru membuat tujuan kita menyimpang."
Kutipan ini menggambarkan bagaimana ketidakpastian dan ketidaktenangan dapat menghambat pencapaian tujuan hidup. Terkadang, tekanan dan kegelisahan yang dirasakan justru membuat seseorang tersesat dari jalur yang seharusnya mereka tempuh.
3. "Jatuh seperti air terjun, terjun bebas tanpa akhir karena badai, karena hati yang terus terluka."
Metafora "jatuh seperti air terjun" menggambarkan perjalanan hidup yang penuh tantangan dan tidak terkendali. Hal ini menggambarkan bagaimana rasa sakit dan penderitaan terus-menerus membuat seseorang merasa terpuruk dalam kondisi sulit.
4. "Seolah dunia hanya memintaku untuk menyerah, hanya ada kegelapan tanpa akhir."
Kutipan ini mencerminkan perasaan putus asa dan kehilangan harapan yang dialami seseorang di tengah tantangan hidup yang berat. Terkadang, dunia terasa begitu gelap dan tidak ada jalan keluar yang terlihat.
5. "Apa ada yang mau mendengarkanku? Adakah seseorang yang mau memelukku? Dimanakah kita seharusnya berada? Dalam bentuk seperti apa? Kita harus jadi apa? Dan kenapa aku lagi?"
Serangkaian pertanyaan ini mencerminkan kebingungan dan kegelisahan seseorang tentang tujuan hidup dan keberadaan mereka. Mereka mencari pengertian, dukungan, dan arah di tengah ketidakpastian yang melanda.
6. "Aku hanya berjalan ke arah yang menurutku benar hingga sayapku pun patah dan aku mulai tersapu, aku takut."
Metafora "sayap patah" menggambarkan pengalaman kegagalan dan kekhawatiran dalam mengejar tujuan hidup. Kutipan ini mencerminkan rasa takut dan kecemasan ketika seseorang merasa terjatuh dan kehilangan arah.
7. "Kita semua pasti bisa terbang, aku hanya berharap agar tiba dengan selamat di penerbangan malam ini."
Kutipan ini mencerminkan harapan dan keyakinan bahwa meskipun mengalami kesulitan, seseorang masih memiliki potensi untuk bangkit dan mencapai kesuksesan. Meskipun ada kekhawatiran dan ketidakpastian, harapan tetap ada untuk mencapai tujuan dengan selamat dan sukses.
Dari lagu "Turbulence" oleh ATEEZ, kita disajikan dengan penggambaran yang mendalam tentang perjuangan dan ketidakpastian dalam mencari arah hidup. Melalui lirik-lirik yang penuh emosi dan introspeksi, kita diingatkan akan tantangan yang dialami oleh banyak individu muda dalam menavigasi kehidupan mereka.
Meskipun terkadang terasa seperti terjatuh dalam kegelapan dan kebingungan, lagu ini juga membawa pesan harapan bahwa kita semua memiliki potensi untuk bangkit dan mencapai kesuksesan. Dengan mencermati kutipan-kutipan yang mengharukan ini, kita diingatkan untuk tetap bersikap tegar dan optimis dalam menghadapi rintangan hidup, serta untuk terus mencari makna dan tujuan yang sesungguhnya dalam perjalanan kita.
Menyentuh sekali, bukan?