Rosé BLACKPINK menceritakan kisah dan lika-likunya saat menjadi seorang idol K-Pop. The New York Times membagikan wawancara singkat mereka bersama Rosé BLACKPINK, menyambut solo albumnya bertajuk "Rosie" yang akan rilis 6 Desember mendatang, seperti dilansir dari Allkpop pada Senin (25/11/2024).
Menyambut perilisan album solonya tersebut, Rosé mengaku tak menyangka dan sudah menunggu-nunggu album solonya rilis dalam waktu yang sangat lama.
"Rasanya seperti saya telah menunggu seumur hidup untuk merilis album ini. Meski saya bermimpi untuk merilis album sendiri, saya tidak pernah berpikir hal itu akan terjadi. Ketika proses album dimulai setahun yang lalu, saya banyak meragukan diri sendiri," beber pelantun lagu Gone tersebut.
Perjalanan Awal Memulai Kehidupan Idol K-Pop di YG Entertaiment
Rosé yang bernama asli Park Chae Young lahir di New Zealand dan dibesarkan di Australia sejak berusia 8 tahun. Usia yang masih belia, dia berhasil lolos audisi YG Entertaiment dan menjadi trainne saat usianya masih 15 tahun.
Merenungi awal-awal masa trainne-nya di usia muda, Rosé mendeskripsikan masa itu sebagai masa yang sangat mengisolasi. "Kesepian yang harus saya hadapi meski tidak saya pahami sepenuhnya. Itu sangat traumatis sampai-sampai mengejutkan, tetapi saya bertahan."
Meski sulit dan penuh tantangan, tetapi Rosé berhasil debut di girl grup naungan YG Entertaiment bernama BLACKPINK bersama Jisoo, Jennie dan Lisa.
Tantangan Sebagai Idol K-Pop yang Dituntut Sempurna
Idol K-Pop memang dituntut untuk menjadi sempurna dimata penggemar. Rupanya idol kelahiran 1997 tersebut pun turut menyadarinya.
"Kami dilatih untuk mempersembahkan diri kami dengan cara yang sempurna. Bahkan saat berinteraksi dengan penggemar secara online, kami dibuat untuk tampil sebagai gadis-gadis yang sempurna di mata semua orang," ungkap Rosé.
Saat wawancara, Rosé menjadi emosional ketika membahas tentang pelecehan yang dialami oleh artis wanita secara online.
"Saya menganggap diri saya adalah orang yang kuat dan tak ingin bereaksi secara emosional. Namun, ketika hal tersebut terjadi, itu membuat saya merasa sangat, sangat buruk," tambahnya.
Berkat kesulitan dan pengalaman yang banyak ia lalui, Rosé menemukan jika menuliskan lagu adalah caranya mengobati hal tersebut. "Saya merasa menulis lagu adalah sebuah berkah. Saya akan membawa masalah besar ke dalam prosesnya, lalu mulai menulis lagu, dan masalah itu akan pergi dari hati saya," imbuhnya.
Rosé BLACKPINK diketahui baru saja merilis lagu epik hasil kolaborasinya bersama Bruno Mars bertajuk "APT" dan lagu lainnya yaitu "Number One Girl".
BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE