Angkat Budaya Tionghoa, Film Pernikahan Arwah Sajikan Nuansa Horor Berbeda

Ayu Nabila | Della Dwi Saputri
Angkat Budaya Tionghoa, Film Pernikahan Arwah Sajikan Nuansa Horor Berbeda
Cuplikan gambar film Pernikahan Arwah (IMDb)

Industri film horor Indonesia terus berkembang dengan berbagai kisah mencekam setiap harinya. Ditengah banyaknya film horor yang mengangkat budaya Jawa, kini hadir sebuah film bertajuk ‘Pernikahan Arwah’ yang membawa nuansa baru dengan mengangkat tradisi mistis dalam budaya Tionghoa

Dibintangi oleh Morgan Oey, Zulfa Maharani, Jourdy Pranata, Brigitta Cynthia, Puty Sjahrul dan masih banyak lagi. Film yang disutradarai oleh Paul Agusta ini dengan berani menawarkan warna baru di kancah perfilman Indonesia. Lantas, seperti apa kisah yang ditawarkan dalam film ini? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini!

Sinopsis ‘Pernikahan Arwah’

Cerita dalam ‘Pernikahan Arwah’ berfokus pada pasangan calon pengantin yaitu Salim dan Tasya yang bersiap melangsungkan pernikahan mereka. Sebelum hari bahagia itu tiba, keduanya memutuskan untuk melakukan sesi foto pra pernikahan di rumah keluarga Salim, sebuah rumah tua yang penuh dengan sejarah dan tradisi. 

Namun, tak lama setelah kedatangan Salim dan Tasya, keduanya dikejutkan dengan kabar kematian Bibi Salim, satu-satunya kerabat darah Salim. 

Belum usai dukanya setelah ditinggal sang Bibi, Salim harus menjalani sebuah ritual kuno yang diwariskan secara turun-temurun dalam keluarganya. Setiap hari, ia harus membakar dupa di sebuah altar misterius yang ada di dalam rumah tersebut. Ritual ini tampak seperti penghormatan biasa kepada leluhur, hingga akhirnya kejadian-kejadian aneh mulai terjadi.

Tasya yang awalnya skeptis mulai merasakan adanya kehadiran makhluk tak kasat mata di sekitar mereka. Ketegangan semakin meningkat saat mereka menemukan bahwa keluarga Salim ternyata memiliki hubungan dengan praktik “Minghun”, sebuah ritual pernikahan arwah dalam budaya Tionghoa.

Diadaptasi dari Kebudayaan Tionghoa

‘Pernikahan Arwah’ mengangkat tradisi pernikahan arwah dalam budaya Tionghoa yang dikenal dengan sebutan “Minghun” atau Ghost Marriage, yaitu pernikahan yang dilakukan antara dua orang yang telah meninggal atau antara orang yang telah meninggal dengan yang masih hidup. 

Menurut kepercayaan Tionghoa, roh orang yang meninggal dalam keadaan belum menikah dianggap tidak tenang dan bisa menghantui keluarga yang ditinggalkan. 

Oleh sebab itu, perlu dilakukannya Minghun agar roh tersebut mendapat “pasangan” di alam baka dan dapat beristirahat dengan damai. 

Dalam ‘Pernikahan Arwah’, film ini tidak hanya menawarkan ketegangan khas horor, tetapi juga menggali kedalaman makna tradisi dan konsekuensi yang tersembunyi di baliknya.

‘Pernikahan Arwah’ sendiri akan mulai tayang pada 27 Februari mendatang dan juga akan dirilis di tujuh negara Asia lainnya termasuk Vietnam, Kamboja, Malaysia, Filipina, Laos, Brunei Darussalam, dan Myanmar. 

BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak